IKM : Implementasi Kurikulum Merdeka 2022
4. Perencanaan Pembelajaran
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (SD, SMP, SMA/K)Â
Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan misi satuan pendidikan. Video ini akan membahas bagaimana cara merumuskan visi dan misi dan proses evaluasinya agar tetap relevan dengan kondisi satuan pendidikan.
Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Merumuskan Visi dan Misi Sekolah
Dalam pembelajaran Paradigma baru, Sekolah memiliki kewenangan ditingkat satuan menyusun visi dan misi sekolah. VIsi merupkan cita-cita bersama dalam waktu tertentu. Misi : Upaya yang dilakukan untuk mencapai visi. Visi misi menjadi acuan dalam praktik pembelajaran. Penyusunan visi misi memerlukan refleksi 4-5 tahun secara berkala dengan analisis karakteristik sekolah dan analisis lingkungan belajar.Â
Lingkungan Belajar Yang Nyaman
Lingkungan Belajar Yang Nyaman
Lingkungan belajar yang nyaman dan aman dapat membantu murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut. Video ini akan membahas variabel-variabel yang mempengaruhi pembentukan lingkungan belajar yang tidak hanya dapat berpengaruh kepada murid, tetapi juga para guru dan warga sekolah.
Referensi:
1.Gossen, Dianne. 1996. Restitution: Restructuring School DIscipline. New View Publisher.
Variabel yang mendukung kenyamanan belajar dalam pembelajaran yang berkualitas "keterlibatan semua pihak dalam setiap kegiatan sekolah, budaya sekolah dalam membangun karakter sekolah (bertanggung jawab dan menghormati, menghormati semua keragaman dan perbedaan)Â
Pada pilihan berikut, pernyataan yang salah mengenai visi dan misi yaitu:
Visi adalah gambaran masa depan.
Misi dituliskan dalam kalimat tindakan.
Visi bersifat realistis, kredibel, dan atraktif.
Visi tidak harus selalu ideal.
Budaya sekolah ditentukan oleh:
Pemerintah daerah
Kepala sekolah dan manajemen sekolah
Perwakilan seluruh warga sekolah
Guru bersama perwakilan orang tua
Jika boleh berandai-andai, sekolah impian Ibu dan Bapak Guru itu sekolah yang bagaimana?Â
Sekolah yang menciptakan kenyamanan dan keberagaman dalam belajar dengan ekosistem pembelajaran yang memerdekakan, pimpinan dan jajaran serta seluruh warga sekolah dapat mematuhi peraturan yang dibuat secara bersama, adanya demokrasi dalam pemecahan masalah dengan komunikasi yang asertif
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)Â
Panduan Umum Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)
Anda bisa mengunduh materi Panduan Umum Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) di sini.
Merumuskan ATP dan TP (IPAS)Â
Merumuskan ATP dan TP (IPAS)
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) disusun untuk membantu murid mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara bertahap. Pendekatan desain mundur dipergunakan dalam menentukan Tujuan Pembelajaran (TP). Dalam video ini kita akan belajar mempraktikkan langsung bagaimana menurunkan CP menjadi ATP pada mata pelajaran IPAS. Contoh dalam video ini bisa diterapkan untuk kelompok mapel IPA dan IPS.
Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan No. 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB pada Program Sekolah Penggerak.
merumuskan ATP dan TP
Memahami isi dokumen CP (rasional, Tujuan, karakteristik)
Merumuskan ATP dan TP (PPKn)
Merumuskan ATP dan TP (PPKn)
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP disusun untuk membantu murid mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara bertahap. Pendekatan desain mundur dipergunakan dalam menentukan Tujuan Pembelajaran (TP). Dalam video ini kita akan belajar mempraktikkan langsung bagaimana menurunkan CP menjadi ATP pada mata pelajaran PPKn.
Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan No. 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB pada Program Sekolah Penggerak.
Menurunkan CP sampai ATP/TP dengan tujuan hasil maksimal
yang dipersiapkan ( panduan umun, dokumen cp, kelompok diskusi, dokumen visi misi)
Merumuskan ATP dan TP (Seni Rupa)
Merumuskan ATP dan TP (Seni Rupa)
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran atau ATP disusun untuk membantu murid mencapai Capaian Pembelajaran (CP) secara bertahap. Pendekatan desain mundur dipergunakan dalam menentukan Tujuan Pembelajaran (TP). Dalam video ini kita akan belajar mempraktikkan langsung bagaimana menurunkan CP menjadi ATP pada mata pelajaran Seni Rupa. Contoh dalam video ini bisa diterapkan untuk kelompok mapel Seni.
Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan No. 028/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB pada Program Sekolah Penggerak.
3. Irayati,Monika, Saraswati Dewi. Buku Panduan Guru Seni Rupa: SMA/SMK Kelas X. 2021. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sebelum merumuskan Tujuan Pembelajaran kita perlu
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Menguraikan Capaian Pembelajaran
Memahami karakteristik mata pelajaran
Semua benar
Apa langkah pertama yang perlu dilakukan saat merumuskan ATP?
Memahami CP dan karakteristik mata pelajaran
Menentukan alokasi waktu dan jenjang
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan asesmen untuk menguji capaian pembelajaran
Hal apa yang membuat Ibu dan Bapak Guru menyukai mata pelajaran yang saat ini diampu?Â
Mata pelajaran TIK saat ini sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran abad 21, karena kecakapan dalam penggunaan IT, sehingga mencari dan googling data/informasi dalam genggaman lebih mudah dan praktis. Guru mempunyai peran penting agar informasi/berita yang disearch murid betul-betul kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan
Post Test Pelaksanaan Pembelajaran
Perhatikan langkah dalam penyusunan visi dan misi sekolah berikut:
Wawancara.
Pemilihan informasi yang relevan.
Analisis karakteristik atau konteks sekolah.
Merumuskan misi sekolah.
Merumuskan visi sekolah.
Urutan yang tepat dalam menyusun visi dan misi sekolah adalah....
1-2-3-4-5.
1-2-3-5-4.
2-1-3-5-4.
2-1-5-4-3.
1-3-2-4-5.
Bu Meiske adalah kepala sekolah di lingkungan kota besar. Setelah melakukan wawancara, ia mendapatkan data harapan warga sekolah sebagai berikut:
1. sekolah melahirkan generasi yang positif dan semangat;
2. sekolah dapat melahirkan murid yang cerdas;
3. semua warga sekolah saling menghargai dan menghormati; dan
4. sekolah mencetak murid yang unggul dalam teknologi.
Dengan menganalisis konteks di atas, maka visi sekolah yang sesuai adalah?
Mencetak lulusan yang cerdas, unggul dalam IPTEK, dan berwawasan global dengan berlandaskan Pancasila.
Mencetak lulusan yang pintar, unggul dalam berbagai mata pelajaran, serta berwawasan mendunia.
Menjadi institusi terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan, menciptakan lulusan yang berprestasi, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Menjadi institusi terdepan dalam IPTEK, menciptakan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Mencetak lulusan yang mampu bersaing di lingkungan kerja secara profesional dan berwawasan global dengan berlandaskan Pancasila.
Budaya sekolah itu merupakan pola asumsi-asumsi dasar, nilai, norma, dan keyakinan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah
Benar
Salah
Pemerintah berupaya untuk mewujudkan lingkungan belajar sekolah yang nyaman dan aman dengan membuat beberapa peraturan terkait. Yang bukan merupakan aturan untuk mewujudkan hal tersebut , kecuali
Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti,
Permendikbud No. 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah,
Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan,
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Mengelola Pembelajaran
Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru
Perhatikan beberapa komponen berikut:
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran
Menguraikan Capaian Pembelajaran
Menentukan Tujuan Pembelajaran
Menentukan metode pembelajaran
Memahami isi CP
Menentukan rencana asesmen
Perhatikan beberapa komponen berikut:
Menyusun alur tujuan pembelajaran
Memahami Capaian Pembelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran
merancang pembelajaran
Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran adalah....
2-1-3-4
2-3-1-4
4-2-3-1
2-1-4-3
Urutan yang direkomendasikan dalam membuat perencanaan pembelajaran dari Capaian Pembelajaran adalah ...
2-5-1-3-6-4
5-2-1-3-6-4
2-5-3-1-4-6
5-2-1-6-3-4
Berikut pernyataan yang salah mengenai ATP dan TP adalah ....
Karakteristik mata pelajaran sangat menentukan dalam merumuskan ATP dan TP
Alur Tujuan Pembelajaran perlu memperhatikan kemampuan prasyarat antarkompetensi
Setiap guru harus mengacu pada ATP yang sama
ATP dan TP disusun mengacu pada Capaian Pembelajaran
Alokasi jumlah JP dalam 1 tahun harus dipertimbangkan saat menyusun ATP
Bu Ika adalah seorang guru Sejarah. Ia sedang menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk materi “Kerajaan Islam”. Dalam melakukan hal ini menurut Bu Ika peserta didik perlu belajar “menganalisis kerajaan islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global”. Hal ini artinya Bu Ika memahami bahwa dalam penyusunan ATP harus mempertimbangkan
Cakupan dan keluasan TP
Keterkaitan antar TP
Kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari peserta didik
Kesinambungan
Kontekstual
Bu Ika adalah seorang guru PJOK. Saat menyusun alur tujuan pembelajaran, Bu Ika memperhatikan tingkat kemampuan yang diharapkan dari murid, mulai dari gerakan dasar yang sederhana sampai ke gerakan yang lebih kompleks.
Hal yang dilakukan Bu Ika sesuai dengan prinsip alur tujuan pembelajaran, yaitu ...
Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP.
Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan.
Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran.
Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran.
Perhatikan pengaturan waktu belajar yang disusun berikut:
Mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1
Dalam satu tahun ajaran, pembelajaran IPS dibagi ke dalam 4 waktu (masing-masing 3 bulan). Mata pelajaran Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi akan diajarkan secara bergantian di setiap semester. Semester 1 untuk Geografi dan Sejarah. Pada semester 2 untuk mata pelajaran Ekonomi dan Sosiologi.
Pengaturan waktu belajar seperti diatas merupakan contoh pengaturan belajar dengan model
BlokÂ
Kolaborasi
Gabungan
Reguler
Klasikal
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memberikan makna bagi kehidupan murid di dunia nyata. Juga menggugah rasa ingin tahu murid untuk belajar lebih lanjut. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik. Video ini akan membahas definisi, kriteria, serta contoh dari pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Referensi:
1. Wiggins, Grant, Jay McTighe. The Understanding by Design: Guide to Creating High-Quality Units. 2011. Alexandria: ASCD.
Berikut yang bukan kriteria pertanyaan pemantik adalah
Inti dari topik pembelajaran
Berupa pertanyaan terbuka
Memikat ketertarikan murid pada topik yang akan dipelajari
Dapat dijawab tanpa perlu penyelidikan oleh murid
Ketika sekolah dahulu, adakah pelajaran yang mau tidak mau diikuti, padahal tidak paham hingga saat ini, mengapa kita belajar hal tersebut? Ceritakan yuk!Â
Bahasa Indonesia, karena terlalu banyak membaca, padahal membaca membuat kita lebih banyak berlitarasi dan tahu informasi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Dalam video ini, kita akan belajar menurunkan indikator dari tujuan pembelajaran dan bagaimana cara menyusun kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam pendekatan rubrik.
Anda juga dapat mempelajari alternatif lain untuk menyusun kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm. 32-36.
Merancang Asesmen Pembelajaran SMP
Merancang Asesmen Pembelajaran SMP
Melalui rancangan dan penerapan asesmen yang tepat, kita bisa mendapatkan informasi yang holistik akan ketercapaian kompetensi murid. Informasi ini bisa digunakan oleh guru untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya. Video ini akan membahas strategi perancangan asesmen pembelajaran dengan contoh mata pelajaran PPKn.
Referensi:
1. Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Saat merancang asesmen kita menentukan hal-hal berikut, kecuali
Indikator pencapaian kompetensi
Pertanyaan pematik
Alat ukur yang akan dipakai
Panduan asesmen untuk murid
Indikator pencapaian kompetensi dibuat untuk
Memastikan tujuan pembelajaran sudah tercapai
Membuat pengukuran yang terarah
Memudahkan dalam merancang asesmen
Semua benar
saat menjadi murid dahulu, bagaimana perasaan Ibu dan Bapak Guru saat mengerjakan ujian/ulangan?Â
tidak berani melihat contekan karena malu jika ketahuan, apalagi saat pengawas berkeliling, timbul rasa was-was dan takut, karena bisikan kiri kanan minta jawaban..
Merumuskan Modul Ajar
Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran seperti RPP. Namun, pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. Komponen modul ajar minimal terdiri dari:
1. Tujuan pembelajaran
2. Langkah/kegiatan pembelajaran
3. Rencana asesmen awal pembelajaran
4. Rencana asesmen di akhir pembelajaran
5. Media pembelajaran
Video ini akan membahas komponen modul ajar dengan versi yang lebih lengkap dari komponen minimal. Pada praktiknya, guru dapat menyesuaikan isi modul ajar sesuai kebutuhan.
Referensi:
Tim Penyusun. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Membuat Modul Ajar SMP PKn
Membuat Modul Ajar SMP (PPKn)
Dalam merancang modul ajar, Ibu dan Bapak mempunyai dua pilihan, yaitu:
Membuat modul ajar baru, atau
Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud ristek.
Video ini berisi contoh praktik membuat atau merancang modul ajar baru menggunakan contoh mata pelajaran PPKn. Dengan demikian, Ibu dan Bapak Guru dapat mendesain rencana pembelajaran yang kontekstual untuk menciptakan pembelajaran bermakna bagi murid.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Modifikasi Modul Ajar SMP (Bahasa Indonesia)
Memodifikasi Modul Ajar SMP (Bahasa Indonesia)
Dalam merancang modul ajar, Ibu dan Bapak mempunyai dua pilihan, yaitu:
1. Membuat modul ajar baru, atau
2. Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud ristek.
Video ini berisi contoh praktik memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud Ristek menjadi modul ajar yang sesuai dengan konteks satuan masing-masing.
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2.Modul Ajar Bahasa Indonesia: Teks Argumentasi untuk SMP Fase D karya
Yosua Nala, Sekolah Cikal.
Merancang modul ajar sebenarnya adalah proses kita merancang kegiatan belajar. Hal-hal yang perlu ditentukan saat merancang modul ajar adalah:
Rincian kegiatan belajar
Bahan ajar yang diperlukan murid
Dimensi profil pelajar pancasila yang akan ditumbuhkan
Semua benar
Berikut kondisi-kondisi yang membuat kita perlu memodifikasi modul ajar, kecuali
Sarana dan prasarana yang disarankan tidak tersedia
Kemampuan dan karakteristik murid yang berbeda
Capaian pembelajaran yang berbeda
Kondisi lingkungan sekolah yang berbeda
Menurut Ibu dan Bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?Â
belajar teori selama 2-3 jam pelajaran dan mencatat saat guru tidak datang
Post Test
Berikut pernyataan yang bukan merupakan kriteria dari pemahaman bermakna adalah ...
Merupakan pemahaman praktis.
Mencerminkan kesimpulan dari pembelajaran.
Didapat melalui berbagai proses pencarian belajar.
Tidak memiliki jawaban 'benar' atau 'salah'.
Tidak semua pertanyaan yang diajukan Guru kepada siswa adalah pertanyaan pemantik. Wiggins dan McTighe dalam bukunya The Understanding by Design menyatakan bahwa ada beberapa pertanyaan yang hanya mencari jawaban "resmi" dan benar (sesuai dengan buku teks) alih-alih membutuhkan jawaban dan penyelidikan yang mendalam. Jenis pertanyaan seperti ini akan mempersingkat proses penyelidikan yang sebetulnya diperlukan sebagai jantung pemahaman mendalam.
Berdasarkan hal tersebut, manakah yang merupakan pertanyaan pemantik dibawah ini?
Seorang Guru PAUD membawa sebuah buku kemudian bertanya “Kira-kira siapa yang ada pada gambar ini?”
Seorang Guru Ekonomi bertanya “Apa pentingnya bagi kita mengetahui fakta angka inflasi naik setiap tahun?”
Seorang Guru Bahasa Indonesia bertanya “Apa saja cerita fiksi yang pernah kalian baca?”
Seorang Guru Geografi bertanya “Apakah bumi memiliki banyak lapisan tanah?”
Seorang Guru IPA bertanya “Bagaimana proses proses terjadinya hujan?”
Produk akhir merupakan salah satu asesmen sumatif, yaitu asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran. Salah satu tujuan dari adanya asesmen ini adalah ...
Agar murid mendapatkan nilai
Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Agar guru bisa memberikan umpan balik seperti bagus, keren, pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya
Untuk membandingkan yang didapatkan murid
Untuk menjadi data tambahan
Pak Markus sedang merancang asesmen untuk pelajaran Ekonomi. Rencananya ia akan meminta murid menuangkan pemahamannya terkait dampak globalisasi dalam bentuk kampanye. Pak Markus memberikan kebebasan pada murid untuk memilih media kampanye selama pesan kampaye dapat tersampaikan dengan baik. Saat membuat rubrik, aspek-aspek yang tepat untuk mengukur asesmen tersebut antara lain ....
Orisinalitas, artikulasi dan intonansi, kualitas konten, dan sistematika kampanye
Orisinalitas, desain kampanye, kualitas konten, dan sistematika kampanye
Sistematika kampanye, kualitas konten, orisinalitas, dan efektivitas media
Kualitas konten, desain kampanye, orisinalitas, dan desain media
Indikator pencapaian kompetensi ditentukan berdasarkan ....
asesmen formatif yang akan dilakukan
asesmen sumatif yang akan dilakukan
tujuan pembelajaran yang ditetapkan
sarana dan prasarana belajar murid
Pernyataan berikut yang salah tentang modul ajar adalah ...
Modul ajar adalah bagian dari perencanaan pembelajaran.
Modul ajar setara dengan RPP.
Komponen dalam modul ajar bisa disesuaikan dengan kebutuhan guru.
Modul ajar perlu memuat komponen kemampuan prasyarat.
Modul ajar perlu memuat informasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang diasah pada modul tersebut.
Ibu Yuki sedang melaksanakan PJJ. Ia hendak menggunakan modul ajar yang tersedia untuk pembelajaran selanjutnya. Setelah mempelajari modul ajar ia mendapat hal-hal berikut:
Isi modul ajar untuk pembelajaran luring
Modul ajar menyediakan lembar aktivitas yang bisa mengasah kemampuan berpikir proses
Modul ajar menyediakan rancangan asesmen yang bisa mendorong kompetensi muridnya secara menyeluruh
Jika akan menggunakan modul ajar tersebut, modifikasi yang perlu Ibu Yuki lakukan adalah ....
Mengganti rancangan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan muridnya
Mengganti lembar aktivitas dengan lembar aktivitas dari pembelajaran tahun sebelumnya
Menyiapkan sarana seperti teknologi pendukung yang bisa mengakomodir aktivitas belajar
Mengganti bentuk asesmen menjadi kuis dengan bantuan aplikasi karena lebih mudah dilakukan secara daring
Berikut merupakan peran media ajar dalam proses pembelajaran yang berpusat pada murid, kecuali ...
Meningkatkan pemahaman murid.
Membuat pelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.
Jika sesuai minat murid dapat meningkatkan motivasi murid dalam belajar.
Menggantikan peran guru dalam mengajar.
Membantu guru merancang pembelajaran berdiferensiasi.
Pak Robert sedang mempelajari modul ajar yang didapatkannya dari Platform Merdeka Mengajar. Karena mayoritas muridnya tidak memiliki telepon genggam untuk mengakses internet, ada beberapa aktivitas dalam modul ajar yang tidak bisa ia terapkan. Oleh karena itu, ia memodifikasi aktivitas menjadi kegiatan serupa namun tidak memerlukan telepon genggam.
Upaya modifikasi modul ajar yang dilakukan Pak Robert tergolong...
Modifikasi terkait sarana dan prasarana belajar.
Modifikasi terkait konten isi.
Modifikasi asesmen.
Modifikasi materi.
Modifikasi model belajar.
Refleksi Pembelajaran
Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SD
Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri. Video ini membahas strategi dalam melakukan refleksi di dalam kelas, cara memfasilitasi, serta contoh pertanyaan yang bisa diberikan pada jenjang SD.
Materi ini juga perlu dipelajari guru jenjang lain untuk memfasilitasi murid yang kemampuan refleksinya masih di tingkat dasar.
Referensi:
SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
https://www.edutopia.org/pdfs/stw/edutopia-stw-replicatingPBL-21stCAcad-reflection-questions.pdf (Diunduh pada tanggal 7 September 2021).
Refleksi Sebagai bagian dari pembelajaran
Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SMP-SMA/SMK
Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri. Video ini membahas strategi dalam melakukan refleksi di dalam kelas, cara memfasilitasi, serta contoh pertanyaan yang bisa diberikan pada jenjang SMP dan SMA/SMK.
Materi ini juga perlu dipelajari guru jenjang SD untuk memfasilitasi murid yang kemampuan refleksinya sudah mencapai tingkat SMP.
Referensi:
SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
https://www.edutopia.org/pdfs/stw/edutopia-stw-replicatingPBL-21stCAcad-reflection-questions.pdf (Diunduh pada tanggal 7 September 2021).
Berikut hal yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi murid dalam berefleksi, kecuali?
Memberikan pertanyaan tambahan yang memandu.
Meminta semua murid menunjukkan hasil refleksinya.
Menyesuaikan pertanyaan sesuai fase kemampuan murid.
Menciptakan suasana yang nyaman.
Murid di fase D diharapkan dapat melakukan refleksi untuk hal yang berkaitan dengan karir yang akan dipilihnya nanti.
Benar
Salah
Setelah mempelajari materi ini, saya menyadari beberapa tantangan yang akan dihadapi saat melakukan refleksi di SMP, SMA/K, yaitu....... Oleh karena itu, saya akan melakukan........Â
Setelah mempelajari materi ini, saya menyadari beberapa tantangan yang akan dihadapi saat melakukan refleksi di SMP, SMA/K, yaitu memberikan keyakinan dan membangkit agar berani bicara Oleh karena itu, saya akan melakukan pendekatan secara personal maupun dengan cara-cara bercanda agar komunikasi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik
Post Test
Perhatikan beberapa pertanyaan berikut:
Metode apa yang paling membantumu memahami topik ini?
Saat mengerjakan proyek ini, keterampilan apa yang bermanfaat untuk karir yang ingin kamu tekuni nanti?
Kemampuan apa yang meningkat atau baru kamu dapatkan saat melakukan proyek ini?
Apa target yang mau kamu capai pada pembelajaran selanjutnya?
Apa yang akan kamu lakukan untuk mencapai target tersebut?
Pertanyaan yang tidak tepat ditanyakan saat refleksi bersama murid fase D adalah
1
2
3
4
5
Pertanyaan yang paling tepat diajukan untuk membantu murid memonitor kemajuan belajar mereka adalah
Apa saja yang kamu ketahui tentang materi ini sebelumnya?
Apa yang kamu pelajari tentang diri kamu saat mengerjakan projek ini?
Seandainya kamu adalah seorang guru, apa penilaian kamu tentang tugas yang kamu kumpulkan?
Apa yang kamu lakukan lebih baik pada tugas kali ini?
Apa target kamu untuk pembelajaran selanjutnya?
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Apakah setelah sekolah kamu akan pulang?
Apakah kamu mau menunjukkan hasil karyamu?
Apa yang membuatmu senang hari ini?
Apa yang sedang kamu buat?
Apa yang telah dipelajari hari ini?
Jika bisa berganti peran, peran apa yang ingin kamu coba? Mengapa?
Pertanyaan di atas yang termasuk pertanyaan refleksi adalah
1 dan 2
2 dan 6
3 dan 4
3 dan 6
4 dan 6
Dalam membuat pertanyaan refleksi yang dapat dijadikan sebagai acuan adalah
Fase murid
Usia murid
Pemahaman murid
Pemahaman guru
Respons murid saat pembelajaran
Bu Indah adalah seorang guru SMA. Beliau sudah menyusun dan menyiapkan beberapa pertanyaan untuk melakukan refleksi pembelajaran, tetapi salah satu muridnya bernama Rendra belum dapat melakukan refleksi dengan mendalam karena belum terbiasa melakukan refleksi. Salah satu cara yang bisa Bu Indah lakukan untuk memfasilitasi Rendra berefleksi adalah
Mengulang pertanyaan agar dapat dimengerti oleh Rendra
Membiarkan karena hanya satu orang yang tidak melakukan refleksi
Memberikan pertanyaan tambahan yang memandu
Memberikan kesempatan Rendra melakukan refleksi lain waktu
Memanggilnya ke depan kelas untuk melakukan refleksi sendiri
Aksi Nyata
Deskripsi
Murid diberikan kebebasan dalam mengekspresikan pemahaman tentang Literasi digital dengan dipandu guru dan mengacu pada UU ITE serta peraturan yang terkait. Dalam berliterasi tersebut murid ada yang diberikan lembar kerja serta ada juga mengekpresikan dengan video dan foto.
Tahapan yang menantang memberikan pemahaman saat murid memberikan tanggapan atau komentar tentang postingan yang berkaitan dengan pembulyan, pencemaran nama baik dll
Ringkas
Refleksi
Yang saya pelajari dari proses pemahaman bermakna adalah saat murid dan guru dapat bijak dalam berliterasi
Bagian yang mengubah saya, murid dapat mengekspresikan diri karena model pembelajaran disesuaikan dengan bakatnya
Langkah konkrit yang akan dilakukan dalam pembelajaran bermakna memfasilitasi murid dengan pembelajaran yang memerdekakan dalam penerapana diffensiasi konten, proses dan produk sehingga pembelajaran betul-betul berkesan dan bermakna
Ringkas
Aksi Nyata Perbaikan (sertifikat)
Rangkuman dan Intisari Modul (otw)
Klik disini : Aksi Nyata PMM terkurasi dan Lolos