Forum Diskusi
Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 3.3
Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang sangat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda.
-Ki Hadjar Dewantara (Pusara, 1940)-
Tujuan Pembelajaran Khusus: Melalui diskusi secara asinkron, CGP dapat menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan pemilikan murid dipertimbangkan dalam sebuah contoh program/kegiatan intrakurikuler , kokurikuler, atau ekstrakurikuler sekolah
Pertanyaan Pemantik
Hal apa yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam menyusun program/kegiatan yang berdampak pada murid?
Seperti apakah gambaran program/kegiatan yang dapat mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan tikus?
Lingkungan seperti apa yang menurut Bapak/Ibu dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid?
Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid? Siapa saja yang perlu dilibatkan?
Bagaimana keterlibatan komunitas dapat membantu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid?
Selamat datang di tahapan pembelajaran 3 dari rangkaian pembelajaran di modul 3.3 ini. Dalam tahapan ini, Bapak/Ibu akan lebih memperdalam pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid lewat forum diskusi dengan CGP yang lain.
Di tahapan ini, kami ingin Ibu/Bapak mengingat kembali contoh-contoh situasi pembelajaran yang telah diberikan di tahapan pembelajaran sebelumnya, kemudian cobalah untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawah ini:
Menurut Ibu/Bapak, karakteristik lingkungan belajar mana (bila mengacu pada 7 karakteristik lingkungan yang telah dipelajari sebelumnya), yang dibangun oleh guru dalam setiap situasi pembelajaran tersebut?
Apa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikembangkan di dalam lingkungan belajar seperti itu?
Kaitkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang dikembangkan tersebut dengan profil pelajar Pancasila di dalam diri siswa.
Catatan: Bapak/Ibu tidak perlu mengunggah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, Ini lebih kepada refleksi pribadi Ibu/Bapak setelah membaca materi tersebut.
Sekarang, saatnya Ibu/Bapak masuk dalam forum diskusi. Melalui forum diskusi ini, kami ingin Ibu/Bapak mulai mencoba menghubungkan praktik-praktik yang sudah Ibu/Bapak lakukan saat ini dengan materi-materi yang telah dipelajari sejauh ini.
Dalam forum diskusi ini, Ibu/Bapak akan membicarakan sebuah program atau kegiatan sekolah . Namun, agar lebih jelas prosesnya, mohon perhatikan tahapan-tahapan berikut ini:
Fasilitator akan mengelompokkan Ibu/Bapak menjadi beberapa kelompok yang akan membentuk sebuah forum diskusi secara asinkron.
Setiap kelompok hanya akan membicarakan sebuah program atau kegiatan sekolah.
program atau kegiatan sekolah yang akan didiskusikan dapat berupa program atau kegiatan sekolah yang sudah/sedang dijalankan oleh salah satu anggota kelompok di sekolahnya.
Silahkan menentukan siapa anggota kelompok yang mau membicarakan program atau kegiatan sekolahnya.
Anggota kelompok yang bersedia tersebut kemudian harus memposting di LMS nama program/kegiatan yang akan didiskusikan. Deskripsi inilah yang harus dikomentari dan didiskusikan oleh anggota kelompok lainnya dalam bentuk thread atau rangkaian percakapan di LMS.
Saat thread (alur percakapan) diskusi kelompok dimulai, anggota kelompok yang program atau kegiatan sekolahnya didiskusikan tersebut harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan awal yang diajukan oleh rekan-rekan sekelompoknya (karena dialah yang mengetahui kegiatan/program tersebut). Namun demikian, setelah diskusi mulai berjalan dan ide-ide baru mulai terbentuk, anggota kelompok lain dapat ikut menanggapi, menjawab pertanyaan yang diajukan selanjutnya.
Poin-poin yang harus didiskusikan diantaranya adalah sebagai berikut:
Jenis program atau kegiatannya. Apakah program atau kegiatan tersebut termasuk dalam intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler.
Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah dalam program atau kegiatan tersebut (dengan mengacu pada 7 karakteristik lingkungan yang telah dipelajari sebelumnya).
Sejauh mana aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid didorong atau didorong dalam kegiatan atau program tersebut.
Karena diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan ide dan pemahaman bersama, maka setiap orang diharapkan dapat fokus pada percakapan yang terjadi dalam thread (alur percakapan) diskusi dare ini. Jangan hanya sekali memberikan komentar lalu. Setiap orang perlu menganggap bahwa mereka akan mempelajari sesuatu dalam setiap percakapan tertulis yang ada di LMS tersebut. Oleh karena itu, setiap orang:
perlu memberikan pertanyaan. Saat bertanya, hindari pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak tanpa perlu menjelaskan jawaban secara rinci.
perlu memperhatikan komentar/pertanyaan yang ditulis oleh anggota kelompok mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanggapi komentar, memberikan pertanyaan lanjutan, menyampaikan gagasan, dsb.
Setelah selesai melakukan diskusi kelompok, lakukanlah refleksi pribadi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Refleksi ini dapat menjadi pemenuhan tagihan refleksi mingguan Anda:
Apa yang telah Ibu/Bapak pahami tentang konsep kepemimpinan murid ( student agency )
Bagaimana Ibu/Bapak dapat mendorong dan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di kelas Ibu/Bapak?
Hal menentukan apa yang akan Ibu/Bapak lakukan, sesuai dengan konteks keadaan nyata yang dihadapi (pikirkan aset-kekuatan yang dimiliki), untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah Ibu/Bapak?
Sampang 9: Muizzatur R., Samroal Launah, Komariyah
Sampang 10: Muthmainnah, Eva, Mardiyah, Nasrudin
HASIL DISKUSI
KOMARIYAH
Sejak awal tahun ajaran 2022/2023 UPTD SDN Tambelangan 3 melaksanakan program hafidz juz 30 yang biasa di sebut TELAGA DARUZ 30 (tambelangan 3 hafidz juz 30).
Program ini di latar belakangi oleh pembekalan murid di bidang tahfidz al-qur’an sebagai modal untuk melatih keterampilan murid saat menempuh ujian praktek PAI serta untuk melanjutkan ke pondok pesantren atau sekolah lanjutan, karena lulusan dari sekolah kami setiap tahunnya ±50% melanjutkan ke pondok pesantren, ±30% ke MTS, dan ±20% ke SMP.
Program tersebut bertujuan untuk :
- Menanamkan kecintaan siswa pada al-qur’an dan mencetak generasi yang qur’ani
- Menanamkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa
Program TELAGA DARUZ 30 dilaksanakan terpisah dari kurikulum pembelajaran, dan dilaksanakan sebelum pembelajaran setiap hari senin dan rabu. Hafalan Juz 30 dimulai dengan membaca surat-surat yang sudah dihafal, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat baru dengan cara siswa menirukan guru dan diulang untuk dibaca beberapa kali dengan tujuan agar siswa mudah hafal surat tersebut. Selanjutnya siswa menyetorkan hafalan 1 surat (pendek) kepada guru pendamping. Jumlah setoran sesuai kemampuan siswa menghafal selama 1 minggu.
Setelah 2bulan berjalan berdasarkan hasil evaluasi kami, ternyata murid mengalami kesulitan menghafal surat yang memiliki banyak ayat yang sedikit Panjang. Saat itulah kami mencoba menanyakan kendala yang mereka hadapi, dan beberapa murid meminta kami untuk setor hafalan tidak per surat tapi boleh per ayat. Setelah kami rundingkan dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya ternyata masukan mereka sangatlah diterima. Sehingga mekanisme setoran pun berubah. Dalam hal ini murid diberi kebebasan terkait surat yang akan mereka hafalkan sesuai dengan kemampuan mereka. Pada kesempatan membaca hafalan Bersama, siswa akan membacakan surat yang telah mereka hafal menggunakan pengeras suara di sekolah setiap hari rabu.
MUIZZAH
Bagus sekali program yang telah dipaparkan oleh Bu Kokom tersebut, setelah Saya membaca penjelasan program tersebut, yang ingin Saya tanyakan adalah :
1. Menurut Bu Kokom, program tersebut apakah termasuk dalam intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler? Jelaskan alasannya!
2. Apakah program TELAGA DARUZ 30 ini dikhususkan untuk kelas akhir saja? Mengapa program tersebut tidak ditujukan pada semua siswa, mengingat materi PAI sudah mereka dapatkan semenjak kelas 1?
3. Dalam program TELAGA DARUZ 30 ini karakteristik lingkungan apa yang dikembangkan?
KOMARIYAH
terimakasih bu muiz, menanggapi pertanyaan bu muiz:
1. program tersebut merupakan program ekstrakurikuler karena pelaksanaannya berada di luar jam intrakurikuler maupun ko kurikuler
2. program TELAGA DARUZ 30 tidak hanya di khususkan untuk kelas akhir, namun untuk seluruh siswa. Hanya saja dengan target yang berbeda, tentu saja hal ini mengingat bahwa dikelas rendah juga terdapat materi PAI terkait surat-surat pendek Al-Qur'an. siswa kelas rendah dari kelas 1-3 di harapkan dapat menghafal dari surat An Nas sampai Ad Dhuha. sedangkan untuk kelas tinggi (4-6) dari surat Al Lail sampai surat An Naba'.
3. adapun karakteristik lingkungan yang ingin dikembangkan melalui program TELAGA DARUZ 30 ini adalah lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya. melalui ketekunan dan kerja keras mereka, diharapkan mereka dapat melihat sejauh mana kemampuan yang mereka miliki
SAMROAL
TELAGA DARUS 30 menurut saya merupakan salah satu program yang terbaru di area lingkungan sekolah di tambelangan. Program ini sangat membantu bagi pendidikan Al-Qur'an bagi murid. Namun ada hal yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika pada kelas awal yakni kelas 1 terdapat murid yang masih baru belajar iqro' bu. Karena d tingkat SMP pun masih ada yang belum bisa membaca ayat al_qur'an
KOMARIYAH
benar sekali bu Aal, TELAGA DARUZ 30 merupakan program terbaru di area lingkungan sekolah Tambelangan, karena program ini termasuk inovasi yang kami rilis pada awal tahun ajaran 2022/2023, dan baru berjalan beberapa bulan. Kebetulan di sekolah kami juga ada beberapa siswa yang tidak hanya kelas 1 yang belum bisa membaca Al-Qur'an, di kelas tinggi pun ada. untuk penanganannya, kami terapkan sistem "talqin" yaitu membacakan setiap ayat untuk kemudian diikuti oleh para murid, tentunya hal tersebut dilakukan secara berulang