Keyakinan Kelas
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas.
CGP dapat menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas.
CGP akan dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah mereka masing-masing.
MY NOTES : Seseorang akan lebih semangat atau tergerak untuk melaksanakan keyakinannya daripada hanya mengikuti aturan. Untuk itu sangat penting memiliki keyakinan kelas/sekolah.
Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan helm pada saat mengendarai kendaraan roda dua/motor?
(Kemungkinan jawaban Anda adalah untuk ‘keselamatan’).Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan masker dan mencuci tangan setiap saat?
(Kemungkinan jawaban Anda adalah ‘untuk kesehatan dan/atau keselamatan’).
Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan inilah yang kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya pada pembelajaran 2.1 tentang Nilai-nilai Kebajikan bahwa menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya.
Pada pembelajaran Disiplin dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, kita telah mempelajari tentang nilai-nilai kebajikan yang dapat menjadi landasan kita dalam membuat suatu keyakinan sekolah atau menentukan visi dan misi atau tujuan dari sebuah institusi/sekolah. Seperti telah dikemukakan di modul 1.2, dalam penentuan visi sebuah institusi/sekolah kita terlebih dahulu perlu menentukan nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting bagi institusi tersebut agar dapat mencapai tujuan mulia yang dicita-citakan. Penentuan nilai-nilai kebajikan pada sebuah institusi telah diberikan contoh-contohnya pada pembelajaran 2.1.
Selanjutnya kita akan meninjau kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa dilakukan agar dapat menentukan keyakinan suatu sekolah atau pun keyakinan kelas pada halaman berikutnya.
MY NOTES : Keyakinan merupakan nilai-nilai kebaikan atau prinsip-prinsip yang disepakati secara universal. Seseorang akan lebih semangat atau tergerak untuk melaksanakan keyakinannya daripada hanya mengikuti aturan.
Tahapan menciptakan Program Kebajikan
Lihat daftar kebajikan yang telah disusun bersama (contoh pada pembelajaran 2.1).
Tentukan nilai-nilai kebajikan yang ingin dijadikan perhatian utama di sekolah Anda. Curah pendapat dalam kelompok.
Sempurnakan beberapa daftar nilai-nilai kebajikan yang utama, bahas kembali dalam kelompok utama.
Buatlah poster atau muat di sosial media keyakinan sekolah/kelas Anda.
MY NOTES : Keyakinan kelas hendaknya selaras dengan nilai-nilai kebajikan.
Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas
Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Lihatlah daftar peraturan di bawah ini kemudian tuliskan keyakinan kelas atau nilai kebajikan yang dituju dari peraturan tersebut. Adapun nilai-nilai kebajikan yang diterima secara universal lepas dari latar belakang budaya, bahasa, suku bangsa, maupun agama berupa hal-hal seperti keadilan, kehormatan, peduli, integritas, kejujuran, pelayanan, keamanan, kesabaran, tanggung jawab, mandiri, berprinsip, keselamatan, kesehatan, dan masih banyak lagi nilai-nilai kebajikan universal. Peraturan-peraturan yang tercantum di sisi kiri tidak terbatas pada peraturan yang ditemui di kelas atau sekolah, namun peraturan yang biasa kita temui di sekeliling kita.
Silakan ketikkan jawaban Anda pada kolom yang telah disediakan!
Kembalikan barang ke tempatnya
Dilarang Mengganggu Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
Dilarang Melakukan Kekerasan
Dilarang Menggunakan Narkoba
Bergantian atau menunggu giliran
Dilarang Merokok
Gunakan masker
Berjalan di kelas dan koridor
MY NOTES : Beberapakali mencoba untuk mengisi jwaban dari 9 daftar peraturan, tapi tidak ada yang benar. Ternyata amat sulit untuk memahami kaitan antara keyakinan kelas dan nilai-nilai kebajikan.
Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas
Mempersilakan warga sekolah atau murid-murid di sekolah/kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di sekolah/kelas.
Mencatat semua masukan-masukan para murid/warga sekolah di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas/warga sekolah bisa melihat hasil curah pendapat.
Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas’. Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif.
Contoh:
Kalimat negatif: Jangan berlari di kelas atau koridor.
Kalimat positif: Berjalanlah di kelas atau koridor.Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak warga sekolah/murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang dituju dari peraturan tersebut. Contoh: Berjalan di kelas, Dengarkan Guru, Datanglah Tepat Waktu berada di bawah 1 ‘payung’ yaitu keyakinan untuk ‘Saling Menghormati’ atau nilai kebajikan ‘Hormat’. Keyakinan inilah yang dimasukkan dalam daftar untuk disepakati. Kegiatan ini juga merupakan pendalaman pemahaman bentuk peraturan ke keyakinan sekolah/kelas.
Tinjau ulang Keyakinan Sekolah/Kelas secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang. Sebaiknya keyakinan sekolah/kelas tidak terlalu banyak, bisa berkisar antara 3-7 prinsip/keyakinan. Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas akan sulit mengingatnya dan akibatnya sulit untuk dijalankan.
Setelah keyakinan sekolah/kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan sekolah/kelas tersebut, termasuk guru dan semua warga/murid.
Keyakinan Sekolah/Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.
Agar semua warga kelas dapat memahami setiap pernyataan yang telah tercantum dalam keyakinan kelas, maka selama seminggu di awal tahun ajaran baru dapat didedikasikan untuk pendalaman setiap keyakinan dengan berbagai kegiatan.
MY NOTES : Dari penjelasan diatas, pembentukan keyakinan kelas/sekolah bersifat demokratis yakni melibatkan seluruh anggota kelas/sekolah.
Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (1)
1. Kegiatan Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti
Anggota kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberikan kertas. Salah satu anggota kelompok membuat huruf T kapital yang besar (Tabel T). Guru memberikan salah satu ‘keyakinan kelas’ kepada setiap kelompok. Dua kelompok bisa mendapatkan keyakinan yang sama bila ada 10 kelompok. Selanjutnya setiap kelompok diminta untuk bercurah pendapat tentang keyakinan tersebut, tampak seperti apa, tampak tidak seperti apa. Kemudian hasil curah pendapat setiap kelompok dipresentasikan pada kelompok besar, dan kertasnya ditempel di sekeliling dinding kelas untuk dapat dilihat setiap warga kelas agar menguatkan pemahaman.
Contoh
Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti (Tabel T) dari Keyakinan Kelas 7:
Bagan Tampak Seperti (Tabel Y) dari Keyakinan Kelas 7.
MY NOTES : Sangat kompleks contoh bagan yang ditampilkan sehingga kami mulai paham seperti apa kegiatan pendalaman keyakinan kelas.
Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (2)
2. Kegiatan Tugas Saya-Tugas Kamu (Tugas Guru-Tugas Murid)
Salah satu kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk memperdalam keyakinan kelas, adalah mempelajari tanggung jawab setiap warga kelas. Keyakinan bertanggung jawab serta hak seseorang adalah sesuatu yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang menumbuhkan murid yang merdeka:
“...beratlah kemerdekaan itu! bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain (Ki Hadjar Dewantara, buku kuning, hal.4.)
Pada pekan pendalaman Keyakinan Kelas, maka murid-murid dapat diajak berdiskusi tentang tanggung jawab dan hak masing-masing warga kelas, yaitu apa Tugas Guru dan Bukan Tugas Guru serta Apa Tugas Murid atau Bukan Tugas Murid. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan dalam mendiskusikan hal tersebut:
Guru akan membuat bagan berisi 4 kotak.
Masing-masing kotak diisi judul: Guru-Tugasnya..., Murid-Tugasnya..., Guru-Tugasnya Bukan.., Murid-Tugasnya Bukan...
Guru bercurah pendapat dengan dua cara:
Mengajak murid berpendapat secara individu, atau
Membagi murid dalam 4 atau 8 kelompok, dan setiap kelompok diberikan tugas bercurah pendapat tentang masing-masing tugas/bukan tugas guru maupun murid.
Hasil dari curah pendapat Tugas Saya-Tugas Kamu ditempel di dinding kelas agar dapat dilihat seluruh warga kelas.
Contoh (hasil curah pendapat guru dan murid-muridnya)
Tugas Saya (Guru)-Tugas Kamu (Murid) (Kelas 4-8)
MY NOTES : Dari pemaparan keyakinan kelas ini sangatlah jelas bahwa untuk membentuk keyakinan kelas haruslah bersifat demokratis, kolaboratif dari berbagai pihak baik guru, murid dan warga sekolah lainnya.
Tugas Mandiri
1. Kegiatan Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti
Use left and right arrow to change slide in that direction whenever canvas is selected.
Sekarang tugas mandiri Anda adalah, silahkan coba melakukan pemetaan seperti kegiatan sebelumnya.
Tersedia 2 butir Keyakinan Kelas 5 (lihat contoh) yang disediakan dalam bentuk Tabel T. Tuliskan gagasan-gagasan Anda tentang contoh perwujudan dari 2 keyakinan tersebut, tampak seperti apa dan tidak tampak seperti apa?
MY NOTES : Saya sertakan Link untuk tugas mandiri https://drive.google.com/file/d/16JbtdgvCwAYNo9EVAy4ZnuyrxX0flox0/view?usp=sharing
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai keyakinan kelas sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Tentunya, untuk mewujudkan hal ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, proses ini juga membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah.
Jika diperlukan, Bapak/ibu juga dapat mencermati dan mengunduh bahan bacaan tentang keyakinan kelas pada tautan berikut: 2.3. Keyakinan Kelas
Selanjutnya, silakan lanjutkan untuk mempelajari materi Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas.
MY NOTES : Keyakinan kelas haruslah diterapkan untuk membangun budaya positif bagi peserta didik dan guru sama-sama merasakan kenyaman dalam lingkungan sekolah.
