Forum Diskusi

Eksplorasi Konsep Modul 2.2 – Forum Diskusi


Dialog tidak dapat terjadi tanpa kerendahan hati 

(Paulo Freire)

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang penerapan 5 kompetensi sosial - emosional (kesadaran diri, manajemen, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) yang berbasis kesadaran penuh.

Sebelum Anda melakukan diskusi, berikut beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.

Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! 

Bapak/Ibu CGP akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan penerapan 5 KSE yang dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para CGP lain. Tujuan dalam diskusi adalah pengembangan gagasan dan pencapaian pemahaman bersama, sehingga dapat memperkuat pemahaman konsep yang lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini:

Aturan forum diskusi tertulis:

Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif:

Bapak/Ibu CGP, mari kita baca kasus-kasus yang ada di bawah ini. Buatlah refleksi dari setiap kasus  terlebih dahulu sebelum membaca kasus berikutnya. Anda juga dapat merujuk kembali pada pembahasan Pembelajaran 2a.

Selamat membaca dan berefleksi! 

 


Pengantar dan Latar Belakang

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Selanjutnya disajikan 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca!

Eksplorasi Konsep - Kasus 1


Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.Jawablah pertanyaan berikut.

MY NOTES : 1. Masalah Hal yang terjadi pada Bapak Eling yaitu kelelahan akibat sedang berada pada
situasi yang memicu tingkat emosi atau “stress” yang meningkat. Hal ini disebabkan oleh kesibukan Bapak Eling yang cukup banyak mulai dari mengajar di kelas yang padat dan dengan jam mengajar yang tanpa jeda, dan juga menjadi ketua pada perayaan ulang tahun sekolah yang tentu menguras pikiran dan juga tenaga dari Bapak Eling. Selain itu, urusan keluarga
juga menambah beban pikiran Bapak Eling. Berbagai masalah yang dihadapi tersebut akan
sangat mudah untuk memicu emosi Bapak Eling, apalagi ketika saat mengajar ada siswa
(Diana) yang tidak mengindahkan instruksi dengan mengerjakan tugas pelajaran lain,
secara spontan Bapak Eling mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi sebagai pelampiasan emosinya. Hal yang dirasakan Bapak Eling adalah perasaan kewalahan
tehadap banyaknya tugas yang harus dikerjakannya. Jika kita lihat ke dalam gambar roda
emosi, kewalahan adalah ekspresi emosi takut. Jadi alih-alih Bapak Eling marah, dia
sebetulnya sedang mengekspresikan perasaan takutnya akan tugasnya yang belum
terselesaikan.

2. Hal yang dapat dilakukan Bapak Eling untuk membantu mengatasi tingkat emosinya yaitu
dengan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi
kesadaran diri (self awareness). Caranya terlebih dahulu Bapak Eling menyadari kondisi
diri atau perasaan apa sebenarnya yang sedang dialaminya, apakah perasaan khawatir,
kecewa, sedih, atau takut.

Eksplorasi Konsep - Kasus 2

Pengantar dan Latar Belakang:


Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.


Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.

Pertanyaan diskusi:

MY NOTES : 1. Bapak Eling mendapatkan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan, sehingga beliau menjadi kebingungan untuk menentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.  Padahal Bapak Eling bisa meminta tolong kepada anggota panitia lain seperti sekretaris untuk merevisi proposal perayaan ulang tahun sekolah yang sudah dibuat, dan Bapak Eling dapat fokus pada tugas utamanya sebagai seorang guru.

2. Bapak Eling harus dapat mengelola emosi dan fokus untuk mencapai tujuan dari semua tugas yang diterimanya. Pak Eling juga harus memiliki kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena sebagai ketua Panitia perayaan ulang tahun sekolah, beliau harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya.

Eksplorasi Konsep - Kasus 3

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.

Pertanyaan refleksi.

MY NOTES : 1. Situasi yang dialami Bapak Eling adalah merasa kecewa terhadap murid yang merupakan murid yang berprestasi dalam renang tetapi tidak mengumpulkan tugasnya. Seharusnya sebagai murid berprestasi harus berkerja lebih keras dan bisa membagi waktu.

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang diperlukan Bapak Eling adalah empati kepada murid atlet berprestasi tersebut. Bapak Eling harus berusaha berempati terhadap keadaan murid tersebut, yang harus berlatih keras agar dapat menjadi juara dan membawa nama baik sekolah. Setelah itu, Bapak Eling harus mengajak siswa tersebut untuk melakukan mindfullnes, supaya pikiran dan otot-ototnya menjadi lebih rileks dengan begitu siswa tersebut dapat menjalankan keduanya dengan seimbangn dan tidak ada yang dikorbankan menjadi murid yang baik dan atlet yang handal.

Eksplorasi Konsep - Kasus 4

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.Pertanyaan diskusi.

MY NOTES : 1. Bapak Eling tidak dapat menerima bahwa Kepala Sekolah memintanya melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Bapak Eling tidak mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang permintaan tersebut kepada Kepala Sekolah dan meminta wakil ketua panitia yang melakukan revisi proposal.

2. Bapak Eling perlu menerapkan kompetensi Keterampilan Berelasi Kerja Sama dan Resolusi Konflik. Bapak Eling perlu menyampaikan pesannya sesuai dengan keadaan, perasaan dan pertimbangannya secara empatik. Sampaikan dengan tujuan untuk berdiskusi dan terhubung (berelasi) satu sama lain. Bapak Eling dapat menjelaskan kekuatan maupun tantangan yang akan dialami jika harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Dengan menyampaikan perasaan, pikiran dan pertimbangannya dengan jelas atas dasar saling menghargai, Bapak Eling dapat memberikan pemahaman/sudut pandang baru yang mungkin belum dipertimbangkan oleh Kepala Sekolah. Bapak Eling juga dapat membuka ruang diskusi dengan kepala sekolah tentang tindak lanjut yang dapat dilakukannya. Komunikasi positif yang dilandasi rasa saling menghargai juga akan dapat memperkuat rasa percaya dan relasi yang ada. Adanya komunikasi dan relasi yang terbangun memungkinkan Bapak Eling dan Kepala Sekolah dapat berdiskusi hingga mendapatkan jalan keluar terbaik untuk keberhasilan acara perayaan ulang tahun sekolah yang sudah pasti akan ditunggu-tunggu oleh seluruh warga sekolah.

Eksplorasi Konsep - Kasus 5

Pengantar dan Latar Belakang:

Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.

Pertanyaan diskusi.

MY NOTES : 1. Bapak Eling merasa bahwa kinerjanya setelah beberapa tahun bekerja menjadi guru di sekolah tersebut semakin menurun. Dia pun berniat untuk menulis surat pengunduran diri.

2. Bapak Eling dapat menganalisis permasalahan dengan menggunakan kerangka POOCH sebelum mengambil keputusan.

PROBLEM / MASALAH Apa masalahnya? Apakah penyebabnya? Realita: Saya kurang bisa membagi waktu antara tugas mengajar dan mengerjakan tugas tambahan dari kepala sekolah. Harapan: Saya terampil dalam membagi waktu antara tugas mengajar dan mengerjakan tugas tambahan dari kepala sekolah Analisis. Penyebab: belum mampu menentukan prioritas, ingin semua ada dalam kendali diri, belum memiliki keterampilan komunikasi untuk meminta bantuan, belum memiliki keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tugas yang terus diberikan.

OPTIONS / ALTERNATIF PILIHAN Apa saja yang dapat dilakukan? Saya dapat mencari informasi tentang membuat skala prioritas (berkonsultasi dengan rekan, teman, atasan, belajar dari internet, belajar percaya dengan mendelegasikan tugas kepada orang lain, dan belajar mengembangkan kemampuan komunikasi umum maupun asertif terhadap kepala sekolah.

OUTCOMES/ HASIL atau KONSEKUENSI Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi? (positif maupun negatif bagi diri sendiri dan orang lain).

Pilihan 1.

Negatif: Menyediakan waktu lebih banyak dan kemauan untuk belajar dan berkurang waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain (keluarga, teman). Positif: Dapat menentukan dan mengelola prioritas sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Pilihan 2.

Negatif: Meluangkan waktu untuk mengcoach rekan lain, orang lain mungkin merasa mendapatkan tambahan beban kerja, kemungkinan hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi diri. Positif: Membangun tim kerja yang lebih solid dan profesional.

Pilihan 3

Negatif: Kemungkinan terjadi kesalahpahaman atau konflik dengan rekan atau atasan. Positif: Mengembangkan kompetensi diri dan kinerja dapat meningkat, kontribusi yang lebih besar untuk sekolah.

CHOICES/ PILIHAN KEPUTUSAN Apa keputusan yang dapat diambil. Setelah dipertimbangkan konsekuensi yang ada, maka saya akan mengambil pilihan untuk belajar mengembangkan keterampilan menentukan prioritas karena itu akan memberikan dampak pada kualitas pengajaran dan pengelolaan tugas tambahan di masa mendatang.

REFLEKSI Bagaimana berjalannya keputusan yang diambil? 

Pilihan yang diambil perlu terus direfleksikan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan. Jika dibutuhkan, ulangi proses dari kerangka POOCH ini

Kerangka kerja POOCH ini dapat efektif jika dikerjakan dengan tenang dan jujur melihat situasi riil. Teknik STOP yang selama ini telah dipraktikkan Bapak Eling, dapat membantunya bersikap tenang dan rileks saat mengevaluasi situasi dan mengerjakan proses pengambilan keputusan dengan kerangka POOCH.