Forum Diskusi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Kegiatan selanjutnya, Bapak/Ibu diminta untuk mengerjakan  studi kasus di bawah ini. Hubungkan dengan materi pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.

Studi kasus di bawah ini merupakan kejadian yang diambil dari pengalaman guru yang sebenarnya, namun kami mengganti nama guru, sekolah, atau daerah mana kasus ini terjadi.

Studi Kasus 1

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.  Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong. 

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan.  Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen.  Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan.  Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan.  Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK.  Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit. 


Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?
Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Studi Kasus 2

Pak Pupur, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri.  Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Pupur untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Pupur untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Pupur  mengikuti seleksi calon pengawas sekolah. 

Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Pupur ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Pupur justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.


Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?
Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?

Silakan membaca kedua studi kasus tersebut, lalu jawab tiap pertanyaan dari studi kasus tersebut. Cara menjawab tiap studi kasus, diawali dengan ‘Jawaban Studi kasus (no):’. 

Contoh Jawaban:
Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Lilin…
Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat…

Petunjuk penggunaan forum diskusi:

MY NOTES : Jawaban Studi Kasus 1

Saya melihat kasus Ibu Lilin berada dalam kondisi yang lebih cenderung memandang kondisi yang terjadi di kelas dari sudut pandang yang berbasis pada kekurangan. Peserta didik dalam kasus satu ini memiliki karakter dan tingkat kemampuan kognitif yang heterogen. Hal Ini merupakan sesuatu kekurangan yang menyebabkan sulitnya materi dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik, serta sulitnya peserta didik dalam memahami penjelasan materi dari Bu lilin. Kondisi kelas yang susah dikendalikan merupakan masalah yang sangat mengganggu terhadap aktivitas pembelajaran, dengan kondisi tersebut Bu Lilin merasa kewalahan, emosinya memuncak, sehingga dalam menghadapi murid-muridnya Bu Lilin selalu menyikapinya dengan amarah yang berlebihan.

Seandainya Saya menjadi Kepala Sekolah, sebaiknya Saya akan memaafkan Bu Lilin. Keadaan siswa yang berbeda-beda merupakan salah satu aset bagi sekolah. Tidak harus selalu dipandang sebagai kelemahan, karena dengan keberagaman aset sekolah Kita bisa saling bereaksi, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki agar menjadi berdaya guna. Pembelajaran yang dilakukan tidak harus berfokus pada kemampuan akademik saja, sehingga Bu Lilin bisa memfokuskan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik murid sesuai dengan potensi, bakat, dan minat. Selain itu juga mendorong untuk memberdayakan keberagaman peserta didik yang ada di kelasnya dan menekankan kemandirian untuk menyelesaikan tantangan dengan potensi dan kekuatan untuk membuat dan merencanakan kembali pembelajaran yang inovatif sesuai dengan potensi peserta didik dan sumber daya yang ada di sekolah.

Jawaban Studi Kasus 2

Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat bersyukur dan mau menerima usulan jabatan sebagai pengawas sekolah. Sebaiknya Pak Pupur mengikuti seleksi, agar semua hal yang dilakukan Pak Pupur akan menjadi teladan bagi guru lain agar selalu menggali potensi dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki demi tercapainya tujuan pendidikan.

Apabila Saya menjadi kepala sekolah, Saya akan memberikan pemahaman kepada Pak Pupur untuk fokus pada kekuatan aset yang dimilikinya. Saya pasti akan mendorong Pak Pupur untuk menyelesaikan tantangan dengan potensi dan kekuatan yang ada. Menurut Saya, Pak Pupur sebaiknya juga membuat rencana berdasarkan kekuatan yang dimiliki, untuk menerima dan menjalankan tugas sebagai pengawas sekolah sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk memberikan perubahan positif terhadap ekosistem pendidikan di sekolah serta perbaikan terhadap mutu pendidikan.

COMMENT FASILITATOR : Keren bu Muiz, keberagaman siswa tidak seharusnya menjadi kelemahan sekolah sebaliknya itu adalah aset sekolah. Bu lilin bisa diingatkan lagi dengan konsep keberpihakan pada murid dan pembelajaran berdiferensiasi. 

COMMENT CGP LAIN : setuju bu muiz. pak pupur merupakan sosok yang memiliki potensi yang luar biasa disekolahnya sehingga beliau patut di beri dorongan untuk dapat mengembangkan potensinya tersebut lebih luas lagi, dan hal itu dapat di gunakan sebagai motivasi padsa guru-guru yang lainnya