Air Terjun Solor - Bondowoso

Air Terjun Solor memiliki ketinggian sekitar 30 m dengan kolam penampungan dibawahnya cukup luas dengan kedalaman sekitar 8 m.

Air Terjun ini memiliki tinggi kira-kira hampir 30 meter lebih, dengan corak bertebing memadukan sisi tebing kiri dan kanan. Dibagian tebingnya terhampar tumbuhan dan pohon, di bagian kolam air terjun sangan luas dan bebas

Air Terjun yang kami kunjungi berada di dusun Korandu RT 7, Desa Solor , Kec. Cermee, Kab. Bondowoso. Warga Dusun Korandu menyebutnya Air Terjun Solor, Air Terjun yang berada di lereng area perkebunan pisang milik warga mengalir aliran sungai dari kawasan pegunungan Ijen yang menjadikan Air Terjun Solor begitu deras dan tinggi. Mengunjunginya tidak semudah yang dibayangkan, dari parkir kendaraan harus berjalan kaki melalui medan terjal dan berpasir, menuruni menaiki tebing, terlebih lagi terik panas di tanah gersang yang jarang pohon rindang untuk berteduh, mengingat dari wilayah ini merupakan wilayah tandus dan kekurangan air.

Air Terjun Solor, Terletak sekitar 5 Km dari wisata Batu Susun Solor, masuk ke dalam area hutan jati perhutani. Dari wisata Batu Susun Solor, bisa di tempuh dengan kendaraan roda 2 mengikuti jalanan beraspal menuju ke atas. Setelah 1 Km akan bertemu jalanan berbatu dan jalanan tanah yang berliku dan agak terjal. Disarankan menggunakan kendaraan roda 2 atau trail dan kendaran roda 4 dobel gardan 4x4, untuk mempermudah perjalanan anda. Setelah kira-kira 30 menit perjalanan melewati jalanan tanah berbatu akan bertemu sebuah desa kecil di tengah area hutan jati, di situ terdapat papan petunjuk arah ke air terjun persis sebelum masuk desa. Bagi anda yang menggunakan kendaraan roda 4, anda bisa menitipkan kendaraan anda di rumah penduduk di desa kecil ini kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki, karena dari desa kecil ini jalanan semakin mengecil dan terjal dengan kemiringan dan disebelah kiri dan kanan adalah jurang-jurang yang dalam. Untuk anda yang menggunakan kendaraan roda 2, sebelum masuk desa kecil, di rumah pertama belok ke kanan ikuti petunjuk arah, setelah melewati area makam desa yang terdapat pohon besar, ikuti jalan lurus agak menurun dan agak miring. Setelah melewati jalanan kecil dengan kanan-kiri jurang dan bukit, terdapat sebuah pondok kecil ditanah yang agak datar, disitu anda bisa parkir kendaraan. Di waktu hari libur kadang-kadang ada yang jaga tempat parkir ini jadi bisa menitipkan dengan membayar, tapi demi keamanan sebaiknya kendaraan dilengkapi kunci pengaman ganda. Sebelum menuju ke lokasi air terjun, disarankan siapkan perlengkapan perbekalan makanan kecil dan minum secukupnya, gunakan sepatu/sandal khusus outdoor, tali dan tongkat demi keamanan karena medan yang dilalui adalah tanah keras berbatu tajam dengan kemiringan 60 hingga 80 derajat. Dari tempat parkir, ikuti jalan kecil berliku, menuruni lembah hingga bertemu sungai besar yang ada di dasar. Sebagai petunjuk, ikuti jalan kecil menuju ke sebuah pondok kayu yang ada di seberang sungai dan setelah menyebrangi sungai menuju ke pondok anda bisa bertanya pada pemilik pondok arah ke air terjun. Dari pondok kayu, jalanan mulai menanjak dengan kemiringan dengan sisi sebelah kanan jurang harap berhati-hati. Setelah melewati tanjakan terakhir, jalanan berubah turun dengan kemiringan 60 hingga 80 derajat, dengan medan curam dan berbatu kira-kira dengan ketinggian 100 meter lebih. Untuk turun ke bawah menuju ke sungai, ikuti jalan kecil tersebut, dengan berpegangan pada tanaman-tanaman semak yang masih kuat. Beberapa bagian jalan yang curam, oleh pemilik pondok telah dipasangi tali dari akar-akar pohon, jadi bisa dimanfaatkan untuk berpegangan atau gunakan tali yang anda bawa. Dari pertengahan perjalanan akan terlihat air terjun yang mengalir deras dengan ketinggian lebih 50 meter di tebing sebelah kanan. Setelah sampai di bawah, ikuti pinggiran sungai menuju ke air terjun sekitar 50 meteran, sampailah anda di lokasi. Area sekitar air terjun ini cukup luas dan banyak batu-batu, menurut pemilik pondok, kadang-kadang ada yang bermalam di sekitar air terjun dengan mendirikan tenda. Area air terjun ini cukup hijau dengan pohon-pohon besar, anda bisa beristirahat memulihkan tenaga untuk persiapan perjalanan pulang, berburu foto dan menyegarkan badan dengan mandi dibawah air terjun. Wisata air terjun di Solor ini tergolong wisata kelas adventure, smoga dapat menambah referensi bagi anda penggem

Batu Susun Solor, terletak di desa Solor, kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso. Untuk menuju ke lokasi dari kota Bondowoso bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 atau 4, menuju ke arah Situbondo. Setelah melewati pabrik gula di Prajekan kira-kira sekitar 5 Km akan bertemu sebuah pertigaan, yang lurus menuju Situbondo, ambil jalan menuju ke kanan menuju Cerme dan Widuri. Setelah melewati jembatan akan bertemu pertigaan lagi yang lurus menuju ke desa Sempolan ambil ke kiri untuk menuju ke Solor. Dari kota Bondowoso menuju Solor diperkirakan memerlukan waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam. Namun perjalanan menuju ke sana cukup nyaman, meskipun jalan kecil namun sudah beraspal halus, hanya beberapa bagian saja yang masih berbatu dan masih dalam tahap pengerjaan untuk di aspal. Sepanjang jalan ke Solor memang agak sepi tapi jangan kuatir banyak petunjuk arah menuju ke tempat wisata tersebut, bila kuatir salah arah bisa bertanya pada penduduk setempat. Di musim kemarau, wilayah sekitar kecamatan Cerme terutama daerah Solor akan terlihat gersang, karena tanah disini mengandung kapur yang dahulu banyak dimanfaatkan oleh perhutani untuk menanam pohon jati, hanya di bagian-bagian tertentu yang berdekatan dengan sungai saja yang terlihat masih hijau. Rata-rata masyarakat sekitar adalah petani musiman yang memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam saat musim hujan tiba. Mereka biasa menanam jagung, singkong, ubi, kacang dan yang paling banyak adalah perkebunan mangga. Setelah melewati sekolah SD Batu Ampar belok ke kanan mengikuti jalanan beraspal sekitar 20 menit akan mulai terlihat hamparan batu-batu besar di perbukitan di sebelah kanan jalan dan tidak lama lagi akan terlihat petugas jaga di pos masuk area wisata. Untuk masuk area wisata ini pengunjung dikenakan tarif karcis Rp.5.000,- per orang dan parkir Rp.2.000,- untuk kendaraan roda 2. Batu Susun atau dalam bahasa Madura “Betoh So’on” di Solor ini tidak kalah dengan “Stonehenge” yang ada di Amerika loh.., sama-sama dibentuk oleh proses alam selama ratusan hingga ribuan tahun batu-batu besar diperbukitan itu terbentuk seolah-olah seperti disusun. Area wisata ini telah di desain dengan baik, dilengkapi dengan gazebo-gazebo, selfie area, toilet, warung-warung yang menjual makanan dan minuman. Untuk mendekat ke area batu susun, pengunjung harus menuruni perbukitan melewati jalan setapak kecil. Terdapat 2 jalan yang satu menuju ke bukit tempat selfie area, sedangkan jalan yang memutar dibawah menuju ke bagian bawah batu susun. Tempat wisata ini cukup ramai dikunjungi bila hari minggu atau liburan dan banyak diburu oleh para penggemar Photografi. Bagi anda yang berburu spot foto disarankan sebaiknya datang di pagi hari atau sore hari, Gimana..,tertarik...? Anda tidak perlu jauh-jauh datang ke Amerika untuk melihat “Stonehenge”, di Bondowoso juga ada “Stonehenge Van Java”.

Lokasi

Terletak di Dusun Korandu, Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS:

https://goo.gl/maps/dWv2rCYpnn72

Aksesbilitas

Untuk Tiket masuk ke Air Terjun Solor cukup murah dengan 5.000 saja termasuk parkir sepeda motor anda bisa menjelajah Air Terjun Solor. Selain itu di jalur utama menuju Air Terjun harus melewati Batu So'on jadi anda akan dikenakan tarif masuk di Batu So'on Solor sebesar 5.000, jadi anda berkunjung ke air Terjun ini anda bisa menikamti 2 Lokasi Objek wisata, Batu So'on dan Air Terjun Solor.

Untuk sampai ke air terjun ini sendiri tersedia dua jalur yakni via Desa Bajuran dan Desa Solor. Jika memilih jalur Desa Bajuran kita akan melewati sungai yang alirannya bermuara di Air Terjun Solor.Rute

Dari Bondowoso kota arahkan tujuan ke Kec. Cermee yang membutuhkan waktu 1 jam perjalanan, dari wilayah cermee pasar anda tinggal mengikuti papan petunjuk yang sudah tersedia disetiap persimpangan, kemudian dari Cerme ambil jalur menuju Desa Solor atau langsung saja menuju Batu So'on Solor yang membutuhkan waktu 45 menit, Untuk akses jalan sudah beraspal mulus sampai ke Batu Soon, sayang di kawasan Cermee awal sepanjang 1 KM jalur belum berasapal. Sesampai di Batu So'on ambil arah ke Dusun Korandu, dari Batu So'on akses jalan tidak lagi senyaman dari cermee, anda akan memalui jalan berbatu dan makadam sampai ke dusun Korandu sampai menemukan papan petuntuk menuju parkir kendaraan Air Terjun Solor, membutuhkan waktu 30 menit. Setelah anda memarkirkan kendaraan, anda akan berjalan kaki menuruni lereng bukit sampai ke aliran sungai, lalu menaiki lereng bukit sebelah barat dan menuruninya kembali hingga sampai ke air terjun, membutuhkan waktu 30 menit.

Dari wisata Betoh So'on, kalian ambil arah terus ke selatan dengan jalanan berbatu dan bergelombang, kira-kira 3 km jaraknya dan kalian nanti akan menjumpai pertigaan. Tinggal ambil arah ke kanan aja dan sudah ada petunjuk jalannya. Ikuti aja arah panahnya dan kemudian kalian akan menjumpai pertigaan lagi. Ambil jalan yang lurus aja hingga kalian menemukan tempat parkir sepeda motor.

Masih jarang yang tahu kalau Stonehenge juga ada di Indonesia, tepatnya di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Ya memang bukan Stonehenge beneran seperti yang ada di Whiltshire, Inggris. Tapi batu bersusun yang dikenal dengan nama Batu So’on (so’on dalam Bahasa Madura berarti susun –karena penduduk lokal banyak yang berasal dari Madura) atau Batu Solor (karena berada di Desa Solor) ini bentuknya sedikit mirip Stonehenge.

Lokasi bebatuan di Desa Solor ini memang nggak gampang ditemukan. Bahkan dengan bantuan Google Maps sekalipun kita bisa jadi masih nyasar juga. Tapi kurang lebih patokannya begini:

    • Berangkat dari Surabaya ambil jalur Pantura menuju Kota Situbondo.

    • Kira-kira 10 km setelah Kota Situbondo ada pertigaan lampu merah menuju Kapongan, belok kanan.

    • Lurus ke arah Kecamatan Suling Wetan, setelah itu baru ambil ke arah Kecamatan Cermee.

    • Di pertigaan Pasar Cermee belok kanan.

    • Dari situ tinggal ikuti papan petunjuk ke arah Batu So’on, atau lebih amannya tanyalah penduduk lokal yang Anda temui. Karena menjelang kawasan Batu So’on banyak pertigaan di persawahan yang membingungkan. MyTrip beruntung saat nyasar bertemu pemuda-pemuda lokal yang kemudian menjadi pengojek sekaligus pemandu kami.

Yang membawa mobil (sebaiknya bukan mobil sedan) parkirlah di depan rumah Bapak Sekdes karena jalur selanjutnya hanya bisa dilalui dengan motor. Kalau datang bukan hari Minggu, nggak gampang menemukan ojek, tapi kalau kita berusaha bertanya-tanya, ada aja sih orang lokal yang mau jadi ojek dadakan seperti yang dialami MyTrip karena datang saat hari Sabtu.

Durasi:

    • Surabaya-Situbondo: +/-4 jam (tanpa berhenti)

    • Situbondo-Desa Solor: 1,5-2 jam

SUSAHKAH MENCAPAI LOKASI BATUNYA?

Setelah parkir mobil, lanjutkan perjalanan dengan naik ojek selama +/-15 menit. Jalurnya turun naik, jalanannya berupa makadam (lapisan bebatuan kasar dan halus) diselingi tanah merah dan rerumputan di beberapa bagian. Nggak terlalu sempit tapi kadang di beberapa ruas harus bergantian jika berpapasan dengan motor lain. Nah menjelang lokasi, di sebelah kanan sudah terlihat tebing-tebing hijau dengan ornamen bebatuan. Cantik!

Tiba di warung pemberhentian pertama, sudah kelihatan di sisi kanan Batu So’on yang berupa formasi 6 batu menjulang yang merupakan spot utamanya. Kita bisa agak turun untuk mencari tanah menjorok di mana kita bisa memotret Batu So’on dengan sudut yang bagus.