Curug Nini - Purbalingga

Curug Nini memiliki ketinggian hanya sekitar 10 meter dengan sebuah kolam yang cukup luas di bawahnya. Kolam ini dikelilingi banyak pohon pandan, dan di apit oleh bukit-bukit yang berpohon rindang.

Curug Nini ini adalah merupakan bagian dari hulu sungai Pingen.

Lokasi

Terletak di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Propinsi Jawa Tengah.

Peta dan Koordinat GPS:

Aksesbilitas

Berjarak kurang lebih 10 km dari Kota Purbalingga. Untuk menuju Curug Nini dapat ditempuh lewat Pasar Karangnangka ke arah barat, sekitar empat kilometer jauhnya dari jalan raya Bobotsari-Purbalingga. Jika telah sampai di Balai Desa Cipaku ambil jalan ke kanan melewati jalan tanah sekitar 200 meter hingga ke lokasi Curug Nini.

Curug Nini, Bataputih, Telaga Bolangirit, Curug Singongah, dan Watutulis. Tiga tempat wisata air dan dua tempat wisata sejarah.

Wisata Lain

Situs Batu Lingga dan Yoni. Dua buah batu yang berbentuk bulat lonjong bagai telur. Situs ini berada di atas sebuah kolam penampungan air, masyarakat setempat menyebutnya Telaga Bataputih. Mata-airnya cukup besar. Jernih dan sejuk. Di samping situs ada dua buah pohon besar. Pohon yang satu karena usianya sampai berlubang, mirip pintu, dan dapat dimasuki orang dewasa. Terletak di sekitar Balai Desa Cipaku di Dukuh Bataputih.

Telaga Bolangirit. Sebuah telaga di jaman dulu sering digunakan untuk tempat mandi para putri kerajaan. Airnya bening dan melimpah dengan di sebelah utara dihiasi dengan beberapa pohan beringin yang besar-besar. Telaga ini terletak di Dusun Pengebonan hanya sekitar satu kilometer dari situs Batu Lingga dan Yoni.

Prasasti tulis berhuruf Jawa Kuno. Watulis. Sebuah peninggalan sejarah, sebuah prasasti, batunya sebesar gajah gemuk. Prasasti batu ini konon mengandung daya magnet yang paling kuat se Nusantara. Jarum kompas petunjuk arah jika didekatkan ke Watutulis bisa membalik arahnya 180 derajat. Kemungkinan batu ini berasal dari pecahan meteor. Prasasti terletak hanya dua ratus meter dari Telaga Bolangirit.

Keempat. Hanya dua ratus meter dari Telaga Bolangirit, terdapat sebuah air terjun yang cukuptinggi, bagian dari Sungai Lembarang. Masyarakat setempat menyebutnya Curug Singongah. Curug ini dikelilingi tebing dengan tanaman liar yang seperti ditata rapi. Ada tiga air terjun, di tengah sungai, kiri, dan kanan. Anak desa cenderung bermain dari tebing sebelah kiri terjun ke kolam yang luas. Untuk menuju ke pusat curug pengunjung harus melalui jalan setapak di tebing sungai. Curug Singongah dapat ditempuh dari dua arah. Yang pertama dari Telaga Bolangirit, Dusun Pengebonan. Dan yang kedua dari Desa Bumisari. Bagi remaja menuju Curug Singongah adalah hal yang mengasyikkan. Jalannya masih cukup sulit, benar-benar jalan setapak di tebing sungai dan cukup curam, cenderung berair karena di dinding tebing banyak keluar mata air. Mengesankan! Hindari berkunjung di saat hari mendung. Atau bertanyalah kepada penduduk setempat. Sebab situasi curug sangat rawan, jika sungai di atas kebetulan banjir, tidak tampak dari pusat curug. Mirip situasi di Curug Ceheng, Sumbang, Banyumas. Air di sekitar Curug Singongah benar-benar melimpah, bagi yang suka kecehan, di curug ini bisa terpuaskan.

kita bisa melanjutkan perjalanan 5 km

lagi ke arah utara menuju ke Curug Ciputut. Tepatnya di Desa

Talagening, Kecamatan Bobotsari. Panorama cukup indah untuk dipandang.

Air terjun ini memiliki ketinggian 30 meter dan tidak pernah kering

sepanjang tahun. Banyak dikunjungi remaja-remaja pada saat libur dan

mereka yang gemar berpetualang karena medannya cukup memadai dengan

dinding dan lereng yang terjal. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih,

masyarakat sekitar dengan menggunakan jet pump mengambil air dari curug

itu untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelum listrik masuk wilayah ini,

masyarakat memanfaatkan air terjun ini untuk menggerakkan kincir air.

Masih ada beberapa lagi curug yang bisa dikunjungi dalam satu kali

perjalanan. Seperti Curug Cilintang dan Curug Sumba. Curug-curug ini

sangat potensial dijadikan obyek wisata alam. Sayang, sampai kini belum

ada perhatian.

Sumber :

http://totoendargo.com/2009/11/wisata-curug-dan-situs-sejarah-di-desa-cipaku/