Curug Cimandi Racun - Garut

Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun. Curug ini mempunyai ketinggian 25 m dan sumber airnya berasal dari mata air Cimalagiri di Gunung Mandalawangi. Letak air terjun ini berada pada ketinggian 1045 di atas permukaan laut dengan reka bentuk alam berlembah disertai kemiringan lahan yang curam serta temperatur udaranya yang sejuk (berkisar antara 23-25 derajat Celsius).

Legenda

Konon, penamaan air terjun ini berasal dari sebuah legenda yang hidup pada masyarakat Kecamatan Leles. Legenda itu menceritakan tentang suatu sayembara yang diadakan oleh sebuah kerajaan dengan hadiah seorang puteri yang cantik jelita. Sayembara itu diikuti oleh para jawara atau jago-jago silat di sekitar wilayah kerajaan tersebut. Singkat cerita, para peserta pun kemudian bertarung mempertaruhkan nyawa untuk memperebutkan sang puteri. Ketika sayembara akan berakhir, sebab tinggal dua orang jawara lagi yang tersisa, pertarungan menjadi sangat alot. Walau masing-masing pihak sudah saling mengeluarkan jurus andalannya, namun ternyata tidak ada yang berhasil mengalahkan lawannya. Oleh karena pertarungan berakhir imbang, entah kenapa dan oleh siapa, sang puteri lalu dibawa, disembunyikan ke curug dan kemudian diracun hingga tewas. Dan, curug tempat diracunnya sang puteri tersebut kemudian dinamakan Cimandi Racun.

Lokasi

Terletak di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS:

https://goo.gl/maps/yE8yvA6GVRz

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 7 km dari kota kecamatan atau sekitar 23 km dari kota Garut. Jalan menuju kesana melalui jalan lintas alternatif menuju kota Bandung yaitu jalan Cijapati. Kondisi jalan ini cukup baik dan beraspal akan tetapi berkontur naik turun dengan lebar jalan yang sempit sehingga perlu ekstra hati-hati berkendara. Pintu masuk dari jalan ini tidak ada plang petunjuk. Namun sebagai patokan adalah adanya jalan beton dibuat du ajalur pas untuk roda kendaraan. Ujung jalan beton ini berakhir di jalan tanah keras hingga akhir jalan. Di akhir jalan ini kendaraan harus di parkir dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 km melewati jalan setapak melewati lahan kebun penduduk. Kondisi jalan setapak ini diawali dengan jalan yang landai kenudian berubah menjadi curam dan licin (bila musin hujan) hingga tiba di lokasi curug berada.

Bagi yang menggunkan kendaraan umum, dari Terminal Kadungora naik angkutan perkotaan (angkot) jurusan Kadungora-Penclut dengan tarif Rp1.000 - Rp1.500 atau naik ojeg dengan tarif Rp 4.000.

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas di sekitar curug ini hanya tersedia 1 buah shelter dengan kondisi yang cukup baik, sedangkan akomodasi sampai saat ini belum tersedia. Alternatif akomodasi terdekat yang dapat digunakan pengunjung terletak di Kecamatan Tarogong baik untuk menginap atau makan.