15 Mei 2018.
Berawal dari keinginan untuk mendokumentasikan dan berbagi ide tentang pembelajaran, saya akhirnya bergabung dengan kelas "Bisa Bikin Buku dalam 3 Bulan (B33B Batch 01) yang diselenggarakan oleh LAZ Zakat Sukses (@zakatsukses) dan Inspirator Academy (@inspiratoracd). Selama 3 bulan, saya dibimbing oleh penulis muda dan keren Rezky Firmansyah (@rezky_passionwriter) dan Brilli Agung (@brilliagung). Di awal kelas, saya diminta untuk buat deklarasi, yang harus dikumandangkan ke media sosial biar seantero jagad katanya bisa membantu menagih mana buku saya.
Saya menargetkan di akhir tahun 2018, 5 naskah buku serial PITA atau Pendidikan Inspiratif Teacher Andri, dimana saya bisa berbagi ide, pemikiran, dan pengalaman mengajar saya dengan para guru di Indonesia. Naskah ya, belum tentu terbit. Optimis dulu aja lah. Bismillah.
25 Juni 2018.
Alhamdulillah, buku seri pertama PITA telah terbit. Dibantu penerbit Jejak Publisher (www.jejakpublisher.com), saya bisa mewujudkan impian berbagi ide, pemikiran, dan pengalaman mengajar. Jika ingin memesan, bisa langsung menghubungi penerbit, atau email: teacherandri18@gmail.com. Selamat membaca.
Evolusi Guru dan Sekolah di Abad 21 memberikan gambaran situasi abad 21 yang berdampak secara tidak langsung pada anak didik. Sedihnya, para guru banyak yang tidak menyadari tentang perubahan ini dan tidak segera mengubah cara mengajarnya. Bahkan, sering juga saya jumpai guru-guru muda yang terpengaruh cara mengajar lama yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Pihak sekolah pun masih memandang sekolah dengan cara lama. Buku ini dibuat seperti perjalanan karena proses evolusi berlangsung bertahap, bukan seperti sulap. Dan dalam perjalanannya, akan terasa bahwa evolusi sudah tak terelakkan, yang harus segera dilakukan jika tidak ingin ketinggalan zaman.
Ikut senang jika melihat teman dan rekan sekerja kami bisa berkiprah di dunia tulis menulis. @teacherandri menulis buku ini dengan riset yang cukup dalam. Jika saya ibaratkan burger, buku ini adalah burger yang lengkap dengan daging, tomat, sayuran, dan saus. Bergizi.
Teacher Andri menganalogikan evolusi guru dan sekolah abad 21 dengan 5 stasiun. Dunia baru, Gen Z, Guru, Sekolah, dan Solusi. Dalam dunia baru kita dibawa ke perkembangan dunia teknologi dalam 2 dekade terakhir. Jenis pekerjaan apa yang tergantikan oleh teknologi. Kemudian menyelami dunia gen Z dan bagaimana tantangan anak-anak kita. Bagian guru dan sekolah memaparkan bagaimana guru dan sekolah menyikapi perubahan pola pikir "kids zaman now". Dan terakhir memaparkan solusi yang dapat dikembangkan sekolah.
Buku yang ditulis secara cermat dan lugas. Tidak bertele-tele dan memaparkan banyak fakta. Yang saya senang dalam buku ini Teacher Andri memaparkan fakta jenis pekerjaan yang sebentar lagi akan tergantikan oleh mesin. Coba terka? Pekerjaan-pekerjaan inilah yang masih disasar oleh dunia pendidikan kita saat ini.
Jika guru dan sekolah tidak segera berevolusi maka anak-anak kita tidak kita siapkan untuk bertahan di abad 21. Sudah siapkah kita untuk berubah?
Salam takzim saya kepada ibu guru @teacherandri dengan debut buku solonya ini. Awalnya membaca buku ini membuat saya cukup banyak berdialog sendiri. Jangan menganggap ini senandika atau solilokui yang sering dijumpai dalam karya fiksi yang menguras hati.
Terlepas dari kecintaan saya dalam menyulam kata dan menyelam makna dengan bahan bakar prosa, yang sudah melekat dan membebat pada diri.Namun, menempatkan nurani sebagai pembaca yang pernah berperan aksi pada dua posisi, dua sisi pribadi sebagai seorang siswa dan guru seutuhnya dengan penuh lika-liku. Membawa kuriositas terdalam saya yang dulunya sempat eksis.
Cecar pikir saya kala itu, kebutuhan akan guru yang berdedikasi tinggi dan tak hanya punya kecakapan mumpuni menjadi sebuah harta karun yang begitu dicari-cari. Bahkan menjadi sebuah tokoh yang langka karena sudah masuk dalam ranah 'sudah jarang ditemui'. Terutama untuk wilayah yang 'jarang terjamah' di tengah ruang edukasi yang melimpah.
Sosok yang terus mengembangkan diri atau bahkan berevolusi demi menggapai sebuah gunung amanah. Ada pendakian panjang yang harus dilewati, lautan masalah yang harus diseberangi, dan penulis sekaligus sang Ibu ini hadir bersama gagasan dan solusinya seperti bunga di musim semi. Bukan menggoda melainkan membangkitkan kesuma untuk terus bergerak dan menggenggam sang Buana.
Jika harus mengutip dari perkataan beliau, perjalanan mengantarkan anak-anak yang tak lahir dari rahimnya tersebut melalui 5 stasiun yang mencengangkan tetapi mendobrak pemikiran. Menyajikan beragam persoalan dan tuntutan kekinian. Membuat kita sadar dan bangun untuk mengambil langkah di depan.
Bagaimana figur orang tua pengganti di sekolah harus cepat dan tepat dalam merancang pergerakan hingga sang Anak bisa terpikat, dalam ruang edukasi yang terus diakselerasi
Selanjutnya, keterbatasan usia para ibu dan ayah yang berada di sekolah dan tak terikat darah umumya dijadikan bahan pembelaan diri. Menjadikan proses penanaman dan pewarisan sifat serta nilai kemanusiaan kurang dinamis dalam menghadapi perubahan. Biasanya, ini dijadikan alasan sebagai inferior dalam menaklukan ketakutan.
Kemampuan kids jaman now atau yang biasa disapa oleh ibu guru kelahiran Bandung ini dengan sebutan generasi Z. Memanglah menjadi superior bahkan ada yang mampu meneror. Namun, dalam buku ini kita berkelana dan memadu rasa. Isi kepala dan dada dikombinasikan agar mampu memindai solusi yang berjiwa.
Ada jembatan antara si penerima dan pemberi ilmu yang harus dibangun. Ada koneksi emosi dan hati antara pendonor dan akseptor nilai peradaban untuk kemajuan yang sebaiknya disusun. Kemudian, dipilin menjadi satu dalam menyelesaikan pertanyaan yang sudah bertumpuk menjadi pekerjaan rumah terbengkalai bagi dunia pendidikan. Terima kasih @teacherandri sudah menghadiahkan sebuah pendidikan inspiratif yang cerkas.🙏👏