Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan.
4.2 Memahami usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi struktur keruangan kota dan menjelaskan perkembangan kota dengan benar.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
STRUKTUR DAN POLA KERUANGAN KOTA
1. Karakteristik Kota
Menurut UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Secara garis besar, menurut Bintarto ciri kota dikelompokkan menjadi dua, yaitu ciri fisik dan ciri sosial.
a. Ciri fisik
1) Sarana perekonomian seperti pasar atau supermarket.
2) Tempat parkir yang memadai.
3) Tempat rekreasi dan olahraga.
4) Alun-alun.
5) Gedung-gedung pemerintahan
b. Ciri-Ciri Sosial
1) Masyarakatnya heterogen.
2) Bersifat individualistis dan materialistis.
3) Mata pencaharian nonagraris.
4) Corak kehidupannya bersifat gesselschaft (hubungan kekerabatan mulai pudar).
5) Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
6) Norma-norma agama tidak begitu ketat.
7) Pandangan hidup lebih rasional.
8) Menerapkan strategi keruangan, yaitu pemisahan kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas
Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut:
a. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
b. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
c. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
d. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
e. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
f. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
g. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian menyebabkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap acuh tidak acuh dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa r amah dan santun dalam berinteraksi.
Ciri Masyarakat Kota
a. Egois.
Tumbuhnya sikap egois disebabkan karena adanya pengaruh individualis sehingga melahirkan persaingan antar warga.
b. Memiliki pekerjaan yang beraneka ragam.
Pekerjaan masyarakat kota pada umumnya bergerak di bidang jasa dan perdagangan.
c. Masyarakat kota berfungsi sebagai agent of change (agen perubahan) karena pola pikir masyarakat kota terbuka dalam menerima budaya pengaruh dari luar.
d. Kehidupan keagamaan masyarakat kota sudah berkurang karena kesibukan kerja, masyarakat menjadi materialistis, memiliki kontrol sosial rendah, dan emosi keagamaan berkurang.
e. Kota memiliki kesempatan kerja yang luas.
Pekerjaan di kota meliputi pekerjaan formal dan non formal dengan berbagai bidang kehidupan yang ada.
f. Penduduk kota tidak mengenal gotong-royong dalam menyelesaikan permasalahan seperti halnya warga desa.
g. Kehidupan penduduk kota bersifat glamour (mewah) karena masyarakat kota memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
h. Antar masyarakat kota terdapat kesenjangan sosial tinggi.
Perbedaan antara kaya dan miskin sangat mencolok dan memberi status sosial bagi masyarakat.
i. Penduduk kota umumnya memiliki tingkat pendidikan tinggi karena kesadaran untuk memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan yang tersedia.
j. Sebagian besar masyarakat kota bekerja di bidang industri. Tidak terdapat pekerjaan bidang agraris di wilayah kota.
2. Pola Keruangan Kota
Kota berkembang membentuk pola tertentu. Pola kota tersebut di antaranya adalah:
a. Pola sentralisasi Merupakan pola dimana kota pola persebaran kegiatan kota yang cenderung mengelompok pada satu wilayah utama.
b. Pola desentralisasi Merupakan pola persebaran yang cenderung menjauhi pusat atau inti kota.
c. Pola nukleasi Merupakan pola persebaran kegiatan kota yang menyerupai pola sentralisasi, tetapi skala ukuran lebih kecil. Inti kegiatan perkotaan berada di daerah utama
d. Pola segresi Merupakan pola persebaran kota yang terpisah-pisah berdasarkan keadaan sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Setelah Mempelajari Materi Di Atas Silahkan Ananda Kerjakan Assessment Dibawah Ini