Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan teknologi modern
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi bencana wilayah setempat serta strategi mitigasi bencana berdasarkan peta tersebut
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA DI INDONESIA DAN LEMBAGA-LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam dan lembaga-lembaga penanggulangan bencana di Indonesia dengan jujur
B. Uraian Materi
Telah kita pelajari bersama bahwa secara geologis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempengtekonik, yaitu lepeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia dimana ketiga lempeng tersebutmerupakan lempeng aktif yang saling bertumbukan. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan potensirawan bencana di wilayah Indonesia.
Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang rawan bencana alam akibat prose alam maupun non- alam. Kerawanan bencana (hazard vulnerability) adalahtingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat bencana alam.
Perhitungan indeks rawan bencana Indonesia (IRBI) merupakan suatu perangkat analisiskebencanaan yang berbentuk indeks yang menunjukkan riwayat nyata kebencanaan yang tealh terjadi dan menimbulkan kerugian.
Sumber: https://www.jetro.go.jp/ext_images/indonesia
Gambar 10. Peta Potensi Bencana
Upaya untuk menanggulangi bencana alam ialah mengidentifikasi wilayah rawan bencana alam dengan cara memetakan wilayah rawan bencana dan risiko bencana.
Prinsip dasar pemetaan wilayah rawan bencana alam antara lain :
1) Menganalisis jenis dan sebaran wilayah rawan bencana.
2) Mengkaji sejarah atau peristiwa bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya.
3) Menentukan zona dan tingkat bahaya dalam bencana.
4) Menentukan elemen yang paling rawan terkena bencana alam.
5) Memperkirakan risiko kerusakan akibat bencana alam.
Sebaran daerah bencana di Indonesia berdasarkan data dari DIBI (Data Informasi BencanaIndonesia) BNPB tahun 2016:
Letusan GunungApi
Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB,NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Sumatera Utara
Tanah longsor
Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DIYogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau,Lampung, Maluku, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Riau,Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, SulawesiTenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Sumatera Utara
Gempa bumi
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB,NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Sumatera Utara
Banjir dan tanahlongsor
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo,Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, KalimantanSelatan, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, NTB,Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tengah, SulawesiTenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Sumatera Utara
Banjir
Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DIYogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, KalimantanSelatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, KalimantanUtara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara,NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat,Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Sumatera Utara
Tsunami
Aceh, DI Yogyakarta, NTB, NTT, Papua, Sumatera Barat, Sumatera Utara
Gelombang pasang danabrasi
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau,Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Riau,Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Utara
Puting Beliung
Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DIYogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau,Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Riau, SulawesiBarat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Sumatera Utara
Kekeringan
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo,Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, KalimantanBarat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, KalimantanTimur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua,Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,Sumatera Utara
Kebakaran hutandan lahan
Banten, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,Kepulauan Riau, Lampung, NTB, NTT, Riau, Sulawesi Barat,Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara
Kejadian Luar Biasa
Aceh, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku,NTB, NTT, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan, Sumatera Selatan
Aksi Teror
Aceh, Bali, Banten, DKI JakartaJawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, Riau, Sulawesi Selatan
Konflik Sosial
Aceh, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, KalimantanTengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, NTB, NTT,Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat,Sumatera Selatan, Sumatera Utara
Setelah menganalisis materi diatas silahkan ananda mengerjakan assesment dibawah ini