Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 kalian dapat menganalisis Kualitas penduduk, Indeks Pembangunan Manusia, Bonus demografi, Permasalahan dan Upaya mengatasi permasalahan kependudukan.
B. Uraian Materi
4. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK
Setiap negara mempunyai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan negara yang dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut;
a. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
1) Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Masalah jumlah penduduk yang besar di antaranya adalah:
a) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di duniaUntuk jumlah penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi maasalah yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
Gambar 6. Munculnya pemukiman kumuh akibat jumlah penduduk yang besar
(Sumber : https://economy.okezone.com/read/)
b) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
2) Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan mengakibatkan berbagaia permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan social. Pertumbuhan penduduk pada 10 propinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 7.Pertumbuhan penduduk Indonesia
(Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/)
3) Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh Pulau jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Persebaran penduduk Indonesia dapat dilihat pada peta berikut!
Gambar 8. Kepadatan penduduk Indonesia
(Sumber : https://rizkypermanap.blogspot.com/2016)
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
a) Munculnya permukiman liar.
b) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
c) Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
d) Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lainlain.
b. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
1) Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat Angka kematian dan Angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news
Gambar 9. Angka harapan hidup Indonesia
Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
a) Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum selesai.
b) Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
c) Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
d) Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
e) Munculnya pemukiman kumuh sebagai dampak permasalahan kependudukan
Gambar 10.PerbandinganTingkat pendidikan negara ASEAN
(Sumber : https://tirto.id/indeks-pendidikan-indonesia-)
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidak mampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
3) Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020menurut catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusiapenduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila hasil industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.
5. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia telah diupayakan melalui:
a. Pengurangan pertumbuhan penduduk.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.
Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera. Selain program keluarga berencana, pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan dengan kewajiban pendidkan dasar dan menengah. Wawasan masyrakat yang mulai terbuka melalui proses pendidikan menimbulkan paham kesetaraan antara jenis kelamin sehingga perempuan diberi kesempatan untuk sekolah yang tinggi dan menempati posisi-posisi pekerjaan strategis dengan jenjang karier jelas menjadikan perempuan menunda pernikahannnya untuk mengejar karier atau sekolah. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada tidak terjadinya pernikahan dini sehingga menahan laju tingkat kelahiran penduduk.
b. Upaya mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.
Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya:
1) Pemerataan pembangunan.
2) Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
3) Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
4) Program Transmigrasi, dengan tujuan;
c. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia yaitu:
1) Melaksanakan program perbaikan gizi, teruatama pada balita dengan POSYANDU
2) Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
3) Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
5) Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
6) Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
7) Penyediaan air bersih.
d. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
1) Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
2) Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
3) Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai
tahun ajaran 1994/1995.
4) Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.
5) Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
6) Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
7) Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.
8) Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
9) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
10) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
11) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
12) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
e. Upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk.
1) Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2) Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
3) Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
4) Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.
6) Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
7) Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
8) Penyederhanaan birokrasi dalamperizinan usaha. Pembangunan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
Setelah menganalisis materi diatas silahkan ananda mengerjakan assesment dibawah ini