Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 kalian dapat menganalisis Kualitas penduduk, Indeks Pembangunan Manusia, Bonus demografi, Permasalahan dan Upaya mengatasi permasalahan kependudukan.
B. Uraian Materi
Sebelum membahas materi mengenai kualitas penduduk dan pembangunan, silahkan kalian amati gambar berikut!
Gambar 2. Perbandingan Pemikiman Warga
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/
1. KUALITASPENDUDUK
Kualitas penduduk adalah tingkatkehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain.
a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pengelompokan Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dikategorikan atas penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Akademi/Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan di Indonesia selalu megalami kemajuan, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnyapendidikan.
2) Rendahnya pendapatanmasyarakat.
3) BelummeratanyasaranapendidikandiseluruhwilayahIndonesia.
Berdasarkan fenomena tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, seperti :
1) Menambah dan meningkatkan kualitas guru
2) Melaksanakan program wajib belajar dan orang tua asuh
3) Membangun sekolah di daerah yang kurang jumlah sekolahnya
4) Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau memerlukan
5) Mengadakan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah
b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Ukuran tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari angka kematian kasar, angka kematian ibu hamil/saat melahirkan, angka kematian bayi, angka kematian menurut umur dan angka harapan hidup. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas kesehatan penduduk yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh faktor makanan dan gizi yang dikonsumsi, kondisi lingkungan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis. Salah satu masalah yang diakibatkan rendahnya kesehatan di Indonesia adalah kekurangan gizi. Kurangnya gizi yang didapat oleh penduduk mengakibatkan rendahnya ketahanan tubuh, daya kerja, cara berpikir, dan kreativitas.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat adalah :
1) Membangun Posyandu
2) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dan gizi
3) Megadakan imunisasi masal yang murah dan gratis
4) Menambah jumlah dan menaikkan kualitas tenaga medis
5) Memperbanyak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas
6) Sosialisasi dan pencegahan wabah.
c. Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencarian
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak penduduk Indonesia yang bermatapencaharian sebagai seorang petani. Kemampuan masyarakat Indonesia untuk bekerja di bidang lain, dirasa masih sangat rendah, dikarenakan keterampilan penduduk Indonesia yang masih kurang. Pertambahan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia sangat berkaitan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Semakin tinggi pertambahan penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga semakin banyak. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, karena angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja harus segera diatasi karena berkaitan dengan ketahanan nasional. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, diantaranya :
1) Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui program melalui Kartu Pra Kerja,
2) Mengadakan program hubungan dan perlindungan tenaga kerja
3) Mengurangi pengangguran di daerah berpenduduk padat, miskin dan rawan terhadap bencana alam, misalnya pembangunan desa
4) Meningkatkan penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan tenaga kerja Program Penggunaan dan Penyebaran Tenaga Kerja (PPTK), Bursa Tenaga Kerja, dan lain-lain.
2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Salah satu tahapan dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah pengembangan sumberdaya manusia. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Pada dasarnya pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar manusia mampu memiliki Iebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Secara garis besar pembangunan manusia sebagai ukuran kinerja pembangunan secara keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu :
ü umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
ü pengetahuan (knowledge)
ü standar hidup layak (decent standard of living)
Pendekatan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sehingga IPM adalah pengukuran perbandingandari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalahnegara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM menjadikan kita dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Kriteria IPM suatu daerah dapat dibagi atas :
ü Jika IPM < 50, maka IPM rendah
ü Jika 50 < IPM < 80, maka IPM sedang
ü Jika IPM > 80, maka IPM tinggi
Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, dalam arti semakin mendekati nilai 100, maka semakin bagus tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.
Gambar 3. Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Tahun 2019
(Sumber: www.bps.go.id pressrelease 2020/02/17)
3. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Didalam ilmu demografiBonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia nonproduktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Karena pada proporsi penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan. Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15- 64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia non-produktif. Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60 juta.
Gambar 4 Bonus demografi generasi emas Indonesia
(Sumber : https://keluargaindonesia.id/infografik/generasi-emas-2045)
Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-ekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan
masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara. Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka, jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan khususnya Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agen pembangunan yang ada disuatu negara agar manfaat bonus demografi ini menjadi semakin kuat. Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya. Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar besarnya anggaran bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas sumber daya manusia, terutama sumber daya manusiayang akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan). Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar dari bonus demografi yaitu harus memperhatikan;
a. Sumber daya manusiayang berkualitas.
Masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja yang produktif.
b. Daya serap tenaga kerja terhadap diversitas pekerjaan
Terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran
akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.
c. Meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga.
Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka pengangguran menurun.
d. Peranan wanita dalam pasar kerja
e. Peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benarbenar produktif.
Sumber : https://keluargaindonesia.id/infografik/generasi-emas-2045
Gambar 5.Menyongsong generasi emas Indonesia
Setelah menganalisis materi diatas silahkan ananda mengerjakan assesment dibawah ini