Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
Tujuan Pembelajaran:
· Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara melakukan pengamatan dan mengenali ciri-ciri seisme.
· Mengumpulkan beberapa tanda-tanda terjadinya seisme dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
· Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai beberapa masalah dari seisme dan memecahkan masalah tersebut.
2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma ke permukaan bumi.Peristiwa vulkanisme berhubungan dengan pembentukan gunungapi, yaitu pergerakan magma dari dalam litosferayang menyusup kelapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Di dalam litosfer, magma menempatisuatu kantong yang dinamakan dapur magma (Batholit). Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi. Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam dan ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Perbedaan letak ini merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan yang terjadi. Pada umumnya, dapur magma yang dalam menimbulkan letusan yang lebih kuat daripada yang letaknya dangkal.
Magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat (batuan), cairan, dangas yang berada di dalam lapisan kulit bumi (litosfer). Berbagai macam gas yang terkandung dalam magmaantara lain uap air,
Oksida Belerang (SO2), Gas Hidrokarbon atau Asam Klorida (HCL), Gas Hidrosulfat atau Asam Sulfat (H2SO4). Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya.
Ada dua bentuk gerakan magma yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu
intrusi dan ekstrusi magma.Coba perhatikan gambar berikut!
Gambar 9. Penampang Gunung Api (Sumber: Kamus Visual,2004)
a. Intrusi Magma
Intrusi magma yaitu terobosan magma ke dalam lapisan-lapisan litosfera, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi lima, antara lain:
(1) Batholit, yaitu dapur magma.
(2) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma yang menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatardan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
(3) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembungatau kue serabi.
(4) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup danmembeku di sela-sela lipatan (korok).
(5) Diatrema adalah lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunungapi yang bentuknya sepertisilinder memanjang.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 10. Penampang bentukan intrusi magma (Sumber: www. e-dukasi.net)
Para siswa yang hebat, bentukan hasil intrusi magma merupakan sumber mineral yang yang sangat penting artinya secara ekonomi. Karena pada daerah intrusi itu seringkali didapati berbagai mineral seperti intan, tembaga, besi, emas, perak dan mineral logam serta non logam lainnya.
a. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi sampai di atas kepermukaan bumi.Materi hasil ekstrusi magma dapat berupa:
1) Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan bumi.
2) Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yangada di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain denganair sehingga membentuk lumpur.
3) Eflata dan piroklastika yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil,dan debu vulkanik.
4) Ekhalasi (gas) yaitu material berupa gas asam arang seperti fumarole (sumber uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belereng), dan mofet (gas asam arang).
Ekstrusi identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat di bedakan menjadi dua, yaitu erupsiefusif dan erupsi eksplosif.
1) Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan atau rekahanatau lubang kawah suatugunungapi.
2) Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan- bahan padat (Eflata/Piroklastika) berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik bersama-sama dengan gas dan fluida.
Menurut tempat keluarnya magma, erupsi dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
1) Erupsi linear, yaitu peristiwa keluarnya magma melalui celah atau retakan yang memanjang, sehingga membentuk deretan gunungapi.
Gambar 11. Erupsi Linier (Sumber:Moh. Ma’mur Tanudidjaja, 1988, halaman 204)
2) Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi, kemudian magma membakar dan melelehkan lapisanbatuan yang berada di atasnya sehingga membentuk lubang yang besardi permukaan bumi.
Gambar 12. Erupsi Areal (Sumber: Moh. Ma’mur Tanudidjaja, 1988, halaman 204)
1) Erupsi sentral, jika letusan yang terjadi keluar melalui sebuah lubang yang membentuk gunungapi yangterpisah-pisah.
Gambar 13. Erupsi Sentral (Sumber: Ani Anjani, Geografi X, halaman 91) Erupsi sentral menghasilkantiga bentuk gunung api, yaitu sebagai berikut:
a) Gunungapi perisai (Shield Volcanoes), yaitu sebuah gunung api yang beralas luas dan berlereng landai, merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contohnya, gunungapi yang tersebar dikepulauanHawaii.
Gambar 14. Gunungapi prisai (Sumber: www.e-dukasi.net)
b) Gunungapi maar, merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya sekali saja. Contohnya, Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
Gambar 15. Gunung api maar (Sumber: www.e-dukasi.net)
Gunungapi strato atau kerucut, merupakan hasil campuran, efusif dan eksplosif yang berulang kali. Gunungapi ini berbentukkerucut dan badannya berlapis-lapis. Akibat erupsi yang berpindah-pindahpusatnya, menyebabkan di sana sini terbentuk kerucut-kerucut gunung-api, sehingga bentuk gunungapi tersebut tidak teratur. Sebagian besargunungapi di Sumatera, Jawa, Bali, NusaTenggara dan
Maluku termasuk gunungapi kerucut. Contoh Gunung Api Strato: Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, Tangkuban Perahu, dan Gunung Fujiyama di Jepang.
Gambar 16. Gunung api strato (Sumber: www.e-dukasi.net)
Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
a) Letusan Tipe Hawaii
Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar darikawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
b) Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaituletusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yanghampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipestromboli adalah Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
c) Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat ,seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahanpadat dan cair atau lava. Letusan tipe inididasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
d) Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gasmenjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine.Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapisangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
e) Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusaklingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe inidapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
f) Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehinggamenyebabkan tekanan gas
menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
a) Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebutakan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yangmeletuspada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
Selain gunung api yang dihasilkan dari aktivitas ekstrusi magma, ada beberapa fenomena alam lain yangterbentuk dariproses lanjutan atau pasca vulkanisme. Kenampakan tersebut antara lain kaldera, danau kaldera, plato lava, geyser, dan kolam lumpur.
a) Sumbat Lava
Kenampakan ini terjadi ketika lava yang padat dalam pipavulkanik yang padam menjadi massa yang resistan.Beberapa waktu kemudian, bagian dari kerucut vulkanik yang terdiri atas materi yang kurang resistan menjadilapuk dan terkikis, yang tertinggal hanya sumbat lava. Ukuran sumbat lava ini bisa sangatbesar hingg menyerupai bukit. Salah satu contohnya yaitu Menara Setan di Wyoming, USA.
b) Kaldera dan Danau Kaldera
Kaldera adalah cekungan besar yang ada di puncak gunung. Kenampakan ini terjadi akibat letusan yangsangat dahsyat dan meninggalkan lubang yang besar. Jika lubang ini kemudian terisi air akan membentukdanau kaldera.
Gambar 18.Kaldera Gunung Tambora (Sumber:http://blog.davestpay.com/berita)
c) Plato Lava
Kenampakan ini terjadi karena magma yang keluar bersifatencer, sehingga mampu menyebar danmembentuk hamparan lava yang luas dan lama- kelamaan secara perlahan lava ini membeku hingga membentuk suatu dataran tinggi yang disebut plato.
d) Geyser dan Mata Air Panas
Di kawasan vulkanik, air tanah bisa dipanaskan olehmagma. Air yang terpanaskan ini bisa munculkepermukaan dengan tenaga eksplosif, inilah yang disebut geyser. Jika air ini keluar melalui aliran air dicelahbatuan, terbentuklah mata air panas. Sedangkan geyser merupakan air panas yang memancar secaraperiodik.
Keberadaan gunung berapi di suatu daerah, selain menimbulkan dampaknegatif berupa bencana, seperti letusan, gas beracun dan tanah longsor yangselalu mengancam penduduk sekitarnya, ternyata dapat pulamembawa dampak positif berupa manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut:
1) Sebagai sumber energi, sebab sumber panas dari gunung berapi dapat dijadikan Pembangkit Listrik TenagaPanas Bumi (PLTPB) seperti yang terdapat di Gunung Kamojang di Jawa Barat dan Gunung Dieng di JawaTengah.
2) Sebagai sumber mineral dan bahan galian, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.
3) Sebagai obyek wisata dan olahraga, misalnya hiking, climbing, layang gantung, dan bersepeda gunung.
4) Sebagai daerah pertanian yang subur, hal ini disebabkan material yang dikeluarkan oleh gunung berapi banyak mengandung unsur dan mineral yang dapat membuat tanah d sekitarnya menjadi subur danmengalamiperemajaan.
5) Sebagai daerah hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena adanya penghalang berupa gunung atau pegunungan, sehingga daerah gunungberapi merupakan tempat yang berfungsi hidrologis bagi daerahsekitarnya.
6) Sebagai sumber plasma nutfah, karena variasi ketinggian secara vertikaldari gunung berapi dapat mengakibatkan plasma nutfah yang hidup menjadi sangat bervariasi pula.