Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
Tujuan Pembelajaran:
· Mengetahui sejumlah konsep geografi yang berkaitan dengan seisme.
· Menjelaskan manfaat belajar seisme.
Permukaan Bumi bukanlah merupakan suatu hamparan yang datar, melainkan memperlihatkan adanyabentukan-bentukan yang sangat bervariasi. Di wilayah daratan dapat ditemukan bagian-bagian yang tinggi, seperti perbukitan, dataran tinggi, dan gunung, serta bagian yang rendah, misalnya lembah dan ngarai. Demikian pulabentuk muka Bumi di wilayah laut terdapat bentukan-bentukan alam berupa paparan, tebing dasar laut (continental slope), palung, dan lubuk laut. Tinggi rendah muka Bumi ini dinamakan relief.
Bentukan muka Bumi tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi akibat adanya dinamika litosfer yang mengubah raut muka Bumi. Terdapat suatu tenaga dari bumi yang bisa menyebabkan terbentuknya berbagai bentuk muka bumi tersebut, yakni tenaga geologi.
Jadi, tenaga geologi adalah tenaga yang mempengaruhi terbentuknya muka bumi baik yang berasal dari dalam maupun luar bumi. Secara umum tenaga geologi terbagi menjadi dua, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yangberasal dari luar permukaan bumi. tenaga endogen adalah tenaga awal yang membentuk relief permukaan bumi daratan dan lautan, dapat berupa tektonisme,vulkanisme, dan seisme (gempa bumi). Sedangkan Tenaga eksogen dapat dikatakan sebagai tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang sebelumnya telah dibentuk olehtenaga endogen. Tenaga eksogen bekerja di atas permukaan bumi, berupa pelapukan, erosi, masswasting, dansedimentasi.
a. Tenaga Endogen
Proses endogen merupakan dinamika di dalam litosfer sebagai akibat proses fisika dan kimia, berupa tekananterhadap lapisan- lapisan batuan pembentuk litosfer atau aktivitas magma. Tenaga endogen berupa tekanan yangarahnya vertikal dapat mengakibatkantonjolan di permukaan Bumi seperti kubah, sedangkan yang arahnyamendatar mengakibatkan lipatan-lipatan muka Bumi (jalur pegunungan lipatan), retakan bahkan pematahanlapisan-lapisan litosfer sehingga terbentuk sesar.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa, Secara umum proses endogen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu, tektonisme, vulkanisme, dan Seisme (gempa bumi). Ketiga tenaga tersebut sebenarnya merupakan rangkaian proses alamiah yang saling berhubungan satu sama lain, yang dapat dijelaskan oleh salah satu teori dinamikaBumi yang dikenal dengan Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory).
2. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Sebagaimanakita ketahui bahwa permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuanyang disebut kulit
bumi atau litosfer. Kulit bumi mempunyai ketebalan relatif sangat tipis, sehingga mudah pecah-pecah menjadipotongan-potongan kulit bumi yang tak beraturan yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tektonik ini terus bergerak, baik secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya(astenosfer).
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan tektonisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
a) Gerak Epirogenetik.
Gerak epirogenitik adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Contoh: penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogenitik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1) Epirogenitik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik.Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda).
2) Epirogenitik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. Perhatikan Gambar di bawah ini!
Gambar 3. Epirogenitik Positif dan Epirogenitik Negatif
(Sumber: https://thohamustofageografi.wordpress.com/2017/01/02/tektonisme- epirogenesa-dan-orogenesa/)
b) Gerak orogenetik,
Gerak orogenetik ialah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif cepat dan berlangsungdalam waktu yang singkat dibanding gerak epirogenitik, serta meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenitik sering disebut sebagai proses pembentukan pegunungan. Contoh: pembentukan pegunungan- pegunungan yang ada di bumi ini, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan sebagainya.
Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan(folded process) dan patahan (foult Process)
1) Proses lipatan (Folded process)
Proses lipatan (Folded process)yaitu suatu bentuk kulit bumi berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadikarena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisanbatuan di sekitarnya terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin). Fenomena ini dapat Kalian saksikan apabila melewati jalan yang menerobos dua bukit, maka nampak pada sisi kiri kanan jalan singkapan kerak bumi berupa lapisan bergelombang, ada bagian yang naik dan adapula
yang turun. Itulah salah satu gejala lipatan.Apabila terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinoriumdan beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium.
Gambar 4. Penampang Lipatan
(Sumber: Dynamic Earth, 1994, halaman 13 dan 17)
Gambar 5. Sinklinorium/Geosinklinal dan Antiklinorium/Geoantiklinal (Sumber : Ani Anjani,GeografiKelas X, hal 97)
Lipatan terdiri atas berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut.
(a) Lipatan Tegak, dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong dari dua sisi secara seimbang.
(b) Lipatan Miring, ketika kekuatan tenaga pendorong di slah satu sisi lebih kuat, maka akan menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam.
(c) Overfoult, lipatan yang terbentuk pada saat tekanan bekerja pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisitersebut akan terlipat sesuai arah lipatan.
(d) Recumbent Folt, terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menyebabkan sumbu lipat hamper datar.
(e) Overtrust, terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuatnya hingga menyebabkan lipatanmenjadi retak.
Gambar 6. Model Lipatan (Sumber: InteractiveGeography 3, hal 187)
2) Patahan (Fault Process)
Tenaga endogen yang bekerja di sini biasanya pada batuan yang padat dan keras dengan waktu relatif cepat sehingga lapisan batuan yangterkena tekanan tidak sempat melipat, melainkan retak-retak sampai akhirnya patah. Akibat pematahan massa batuan tersebut, terdapat bagian muka Bumi yang mengalami penurunan atau pemerosotan membentuk lembah patahan. Coba perhatikan gambar penampang di bawah ini!
Gambar 7. Penampang Sesar/Patahan (Sumber : ConciseEncyklopedia Earth, 1998)
Bagian yang mengalami pemerosotan ini dinamakan graben (slenk), sedangkan bagian yang naik membentukpunggung (puncak) patahan yang disebut horst.
(a) Patahan akibat dua tekanan yang arahnya bersifat horizontal dan saling menjauh. Pada kasus ini, dua buah tekanan yang arahnya mendatar dan menjauh satu sama lain mengakibatkan adanya retakan yang cukup besar pada lapisan-lapisan batuan. Salah satu massa batuan yang telah retak itu mengalamipemerosotan membentuk lembah patahan atau graben.
(b) Patahan akibat tekanan yang arahnya vertikal. Adakalanya tenaga endogen yang bekerja pada lapisanlitosfer arahnya vertikal dalam waktu yang relatif cepat. Bagian yang mengalami tekanan akan membumbung disertai dengan retakan-retakan. Karena adanya gaya berat, salah satu dari massa batuan akan mengalami penurunan lokasi membentuk graben, sedangkan bagian lainnya membentuk horst.
(c) Patahan akibat dua tekanan horizontal yang berlawanan arah.
Dalam pembahasan teori tektonik lempeng telah dipelajari bahwa jika terdapat tenaga endogen yang bekerja pada lapisan litosfer dengan arah mendatar dan saling berlawanan arah, akan terbentuk sesarmendatar (strike slip fault).
Perhatikan gambar 8 Untuk memperkuat pemahaman Kalian terhadap konsep sesar di atas.
Gambar 8. (a) Graben, (b) Horst, dan (c) Strike Slip Foult(patahan mendatar)
Tenaga tektonisme akan berdampak pada banyak hal. Pergeseran kerak Bumi mendorong terbentuknyaberbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen. Terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada kerak Bumi(pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan sedimentasi. Dari proses ini dapat menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil, harta benda, bahkan nyawa.
Tahukah para siswa, bencana lain yang terjadi? Ya, gempa Bumi dan tsunami. Beberapa dampak di atas dapat digolongkan sebagai dampak negatif. Selain itu juga timbul dampak positif, meskipun sering tidak disadari oleh banyak orang. Kantong- kantong minyak dan gas alam banyak ditemukan di lipatan-lipatan dan sesar-sesar batuanyang kondisinya menguntungkan. Salah satunya terdapat di sisi utara maupun selatan rangkaian pegunungan yangmelintasi Pulau Jawa.