Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan keunikan dan sebaran
4.6 Membuat peta sebaran budaya sebagai bagian budaya nasional
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGARUH FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran bagian satu ini diharapkan kalian mampu menjelaskan pengertian budaya, kebudayaan, unsur-unsur budaya dan menganalisis pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya Indonesia dengan penuh tanggung jawab.
B. Uraian Materi
1. Faktor-Faktor Geografis Indonesia Yang Memengaruhi Keragaman Budaya
Faktor geografis adalah jenis-jenis di dalam faktor alam yang mempunyai pertalian langsung atau tak langsung dengan kehidupan manusia dalam arti memberikan fasilitas kepadanya untuk menghuni permukaan bumi sebagai wilayah. Menurut N. Daldjoeni terdapat delapan faktor geografis yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu: relasi ruang (lokasi, posisi, bentuk, luas, jarak); relief atau topografi (tinggi rendahnya di permukaan bumi); jenis tanah; flora dan fauna; air tanah dan kondisi pembuangan air; sumber-sumber mineral (barang tambang); dan relasi dengan lautan.
a. Lokasi
Merupakan suatu tempat dalam suatu wilayah penting. Demikian ada unsur relasi keruangan yang lain seperti posisinya, jaraknya dari tempat lain. Lokasi itu sendiri memiliki luas serta bentuk yang ada artinya bagi persatuan bangsa, perkembangan ekonomi atau kontak dengan wilayah lain secara kultural maupun politik. Suatu negara yang lokasinya baik bagi perniagaan dunia atau strategi perang dapat saja dengan mudah terancam oleh berbagai bencana perang.
Jenis iklim dapat menentukan hasil pertanian. Daerah tropis yang baik untuk perkebunan. Iklim yang berbeda atara daerah yang satu degan daerah lainnya akan menimbulkan kondisi alam yang berbeda. Kondisi ini membangun pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda. Akibatnya terjadi keragaman regional antar daerah di Indonesia.
c. Bentuk Relief
Bentuk relief juga mempengaruhui bentuk pelaksanan pengakutan. Perbedaan relief yang menonjol juga menentukan perbedaan suhu tahunan, keindahan tamasya dan pembuangan air (adanya rawa-rawa, danau, bendungan).
d. Tipe Tanah
Tipe tanah menentukan kesuburan wilayah, tanah berkapur membentuk daerah yang kurang produktif sehingga penduduknya kurang berpenghasilan dan wilayahnya kurang padat. Tanah yang subur akan lebih menarik bagi penduduk sehingga menyebabkan wilayah yersebut memiliki kepadatan penduduk yang cenderung tinggi.
e. Jenis Flora dan Fauna
Faktor ini juga mempengaruhui kegiatan ekonomi manusia serta mutu pangannya. Seperti Maluku dengan kekayaan lautannya dan tanaman sagunya.
f. Kondisi Air
Faktor ini juga menentukan dapat tidaknya suatu wilayah dihuni ddengan baik sehingga merupakan kunci bagi lahirnya peradaban manusia.
g. Sumber-Sumber Mineral
Sumber mineral merupakan segala pontensi alam berupa bahan galian yang terdapat pada perut bumi yang diperoleh melalui peroses pertambangan (eksplorasi). Indonesia memiliki kekayaan bahan mineral yang terdapat di daratan atau di dasar laut karena didukung oleh kondisi geografisnya.
Persebaran jumlah dan jenis sumber daya mineral tidaklah merata, hal ini tergantung kepada faktor kondisi pada setiap daerah.
h. Kontak dengan Lautan
Kontak dengan lautan ini sangat penting bagi peradaban manusia. Daerah yang berada di persisir lebih cenderung maju, karena di sana terjadi interaksi dengan wilayah-wilayah lainnya.
Ada beberapa pandangan tentang pengaruh geografis terhadap kebudayaan, diantaranya pandangan determinisme lingkungan dan posibilisme. Determinisme lingkungan merupakan teori mengenai interaksi mengenai interaksi antara budaya dan lingkungan sejak zaman Yunani Klasik. Gagasan ini menyatakan lingkungan secara mekanis menentukan bagaimana budaya beradaptasi. Dalam pandangan ini, terdapat keyakinan bahwa lingkungan dan kehidupan di dalam lingkungan itu tetap ada dan tidak berubah, serta asumsi bahwa lingkunganlah yang berperan.
Pandangan determinisme berbeda dengan pandangan posibilisme. Menurut pandangan posibilisme, kondisi lingkungan alam bukan faktor yang sangat menentukan, melainkan faktor pengendali yang memberikan kemungkinan atau peluang yang memengaruhi kebudayaan manusia. Lingkungan alam hanya memberikan kemungkinan dan batas-batas untuk lahirnya suatu kebudayaan. Kedua pandangan ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya.
Budaya asli Indonesia banyak berinteraksi dengan kebudayaan asing, interaksi ini menghasilkan kebudayaan baru yang semakin memperkaya budaya lokal. Perubahan yang terjadi karena interaksi antara dua kebudayaan yang berbeda antara lain akulturasi, asimilasi, dan amalgamasi.
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) dihadapkan dengan kebudayaan lain (asing). Kebudayaan asing lambat laun diterima dan dipadukan dengan kebudayaan asli tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya seni arsitektur Indonesia banyak berakulturasi dengan budaya bangsa Tiongkok dan Eropa.
Asimilasi merupakan pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya kebudayaan asli dan terbentuknya suatu kebudayaan yang baru.
Amalgamasi merupakan proses penyatuan dua atau lebih ras atau kebudayaan melalui proses perkawinan.
Setelah menganalisis materi diatas silahkan ananda mengerjakan assesment dibawah ini