Selamat datang di Ruang Geografi MA ARIFAH
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
4.1 Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah kabupaten/kota/
provinsi berdasarkan data wilayah setempat
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu memahami konsep Pembangunan dan Pertumbuhan Wilayah
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KONSEP PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH
1. Teori Pembangunan Wilayah
Ada beberapa teori mengenai perkembangan wilayah yang sering digunakan sebagai model. Teori tersebut pada umumnya berdasarkan tinjauan perkembangan ekonomi beberapa negara. Untuk mengelompokkan teori-teori tersebut sangat sulit, karena banyak faktor berpengaruh yang harus dipertimbangkan, seperti periode waktu teori tersebut lahir, pijakan yang digunakan sebagai tolok ukur, dan ide yang terkandung dalam teori tersebut. Pada prinsipnya ada tiga kelompok teori pembangunan wilayah, yakni: (1) yang berasal dari mashab historis antara lain teori Friedrich List, Karl Bucher, dan W.W. Rostow; (2) dari mashab analitis antara lain teori Adam Smith, Harrod Domar, dan Solow Swan; dan (3) merupakan gabungan dari mashab historis dengan mashab analitis, seperti teori Schumpeter dan lain-lain. Pada kesempatan ini tidak semua teori perkembangan wilayah dibahas, namun mudah-mudahan yang dibahas di sini dapat mewakili sejumlah teori-teori yang ada dan dapat memberikan wawasan tentang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah.
Beberapa teori tersebut adalah: Control Theories, Teori Ketergantungan, Teori Perkembangan Wilayah dari Rostow, dan Teori Tiga Gelombang dari Toffler.
a. Control Theories
Control theories meliputi dua teori, yaitu
(1) determinisme lingkungan alam, dan
(2) determinisme kebudayaan (Suparmat, 1989:12).
b. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Salah satu kelemahan dari teori ini adalah bahwa satu-satunya penyebab terjadinya keterbelakangan dan ketergantungan adalah karena kolonialisme dan integrasi dari negara-negara berkembang ke dalam sistem ekonomi kapitalisme dunia. Sama sekali mengabaikan faktor-faktor internal, seperti faktor sosial budaya, dan pola perilaku masyarakat sebagai suatu faktor penyebab penting dari keterbelakangan dan penghambat pembangunan di negara-negara berkembang.
c. Teori Rostow
Secara umum analisis Rostow berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi sebagai akibat munculnya perubahan yang fundamental yang terjadi dalam aktivitas ekonomi maupun dalam kehidupan politik dan hubungan sosial dalam suatu masyarakat.
Secara garis besar kelima fase pembangunan ekonomi Rostow adalah sebagai berikut:
1) Masyarakat Tradisional (The Traditional Community)
2) Prasyarat untuk Lepas Landas (The Preconditions for Take Off)
3) Lepas Landas (The Take Off)
4) Gerakan ke Arah Kedewasaan (The Drive to Maturity)
5) Masa Konsumsi Tinggi (The Age Off Hight Mass Consumption).
d. Teori Tiga Gelombang dari Toffler
Toffler dalam bukunya "The Third Wave" (1980) mengklasifikasikan masyarakat suatu wilayah/negara ke dalam tiga gelombang, yaitu: gelombang I, II, dan III.
1) Gelombang I (Peradaban Pertanian)
2) Gelombang II (Peradaban Industri)
3) Gelombang III (Peradaban Informasi)
e. Teori Interaksi Wilayah
Perkembangan wilayah tidak berjalan serentak, ada yang berkembang pesat namun ada pula yang berjalan lambat. Perkembangan wilayah ini terkait dengan interaksi antar wilayah. Beberapa komponen yang mempengaruhi interaksi wilayah antar alain adalah jumlah penduduk, jarak dan jumlah jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah. Kekuatan interaksi wilayah dapat dibandingkan dengan menggunakan teori grafik, model gravitasi dan teori titik henti.
2. Pertumbuhan Wilayah
Wilayah dapat berkembang dengan pesat, baik dari segi ekonomi, politik, dan budaya karena adanya pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan merupakan suatu magnet sebagai penarik dan juga sebagai pendorong perkembangan suatu wilayah. Pusat pertumbuhan wilayah dapat terbentuk secara alami maupun secara terencana. Wilayah selalu berkaitan dengan pengelolaan dan penataan ruang yang didalamnya terdapat pertumbuhan pembangunan baik dibidang fisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pusat pertumbuhan wilayah antara lain sebgai berikut :
a. Faktor fisik
b. Faktor pengambil kebijakan
c. Faktor ekonomi
d. Faktor sosial
e. Faktor sarana pendukung
Kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil menyebabkan pembangunan tidak hanya terpusat pada Pulau Jawa saja. Untuk pemerataan pembangunan, dibentuklah perwilayah yang terdiri atas beberapa provinsi. Provinsi-provinsi tersebut saling berkaitan antara satu dan yang lainnya dan dapat mendukung kegiatan di provinsi lainnya, misalnya dibidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Untuk mendukung pembangunan di Indonesia, maka dibentuklah koridor ekonomi. Koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah.
Suatu pusat pertumbuhan akan memberikan pengaruh pada wilayah sekitarnya. Pengaruh yang ditimbulkan dari pusat pertumbuhan yang berkembang di suatu wilayah sebagai berikut. :
a. Pemusatan Sumber Daya Manusia
b. Perkembangan Ekonomi
c. Perubahan Sosial Budaya
Pengaruh pusat pertumbuhan yang semakin berkembang terhadap sosial budaya antara lain sebagai berikut :
- Penduduk termotivasi untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan guna mengatasi masalah akibat perubahan sosial budaya.
- Menyebabkan akulturasi dan asimilasi nilai budaya akibat mobilitas penduduk, baik yang melalui migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai latar belakang budaya.
- Membuka arus informasi dan komunikasi dari luar wilayah semakin meningkat yang akan mempercepat pertumbuhan daerah tersebut.
- Membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan luas sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat dan status sosial mereka akan meningkat seiring peningkatan kesejahteraan hidup.
- Melatih masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin ,bersikap hemat, serta tidak terpengaruh oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan.
Setelah Mempelajari Materi Di Atas Silahkan Ananda Kerjakan Assessment Dibawah Ini