Pembelajaran dengan pendekatan deep learning di kelas tidak sama dengan konsep "deep learning" dalam AI. Dalam pendidikan, deep learning merujuk pada pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam, menghubungkannya dengan pengalaman nyata, dan menggunakan keterampilan berpikir kritis serta kolaboratif. Berikut penjelasan dan panduannya:
Berbasis Konsep: Fokus pada memahami "mengapa" dan "bagaimana", bukan hanya "apa".
Penyelesaian Masalah Nyata: Melibatkan siswa dalam konteks dunia nyata untuk memecahkan masalah.
Kolaborasi dan Diskusi: Siswa belajar melalui interaksi dengan teman, guru, dan lingkungan.
Berpikir Tingkat Tinggi: Mendorong analisis, evaluasi, dan penciptaan ide.
Belajar Secara Personal: Menghubungkan materi dengan minat dan pengalaman siswa.
Berikut adalah beberapa Model yang dapat diterapkan:
a. Problem-Based Learning (PBL)
Guru memberikan masalah kompleks yang relevan dengan kehidupan siswa.
Contoh: "Bagaimana kita bisa mengurangi sampah plastik di sekolah?"
Siswa bekerja secara kolaboratif untuk menemukan solusi berdasarkan penelitian dan diskusi.
b. Project-Based Learning (PjBL)
Siswa mengerjakan proyek yang membutuhkan integrasi konsep lintas disiplin ilmu.
Contoh: Membuat mini-eco garden untuk belajar tentang ekosistem (IPA), desain (seni budaya), dan dokumentasi (informatika).
c. Inquiry-Based Learning
Guru memulai pelajaran dengan pertanyaan pemandu.
Contoh: "Mengapa pesawat bisa terbang meskipun sangat berat?"
Siswa didorong untuk menemukan jawabannya melalui eksperimen atau penelitian.
d. Collaborative Learning
Siswa bekerja dalam kelompok untuk berbagi ide, berdiskusi, dan belajar dari sudut pandang satu sama lain.
Contoh: Diskusi kelompok tentang dampak perubahan iklim.
e. Flipped Classroom
Siswa belajar konsep dasar di rumah melalui video atau modul, lalu mendalami materi dengan diskusi dan aplikasi di kelas.
f. Digital Tools Integration
Gunakan teknologi seperti Google Workspace, Wordwall, atau Quizizz untuk membuat pembelajaran lebih interaktif.
Contoh: Siswa menyelesaikan simulasi eksperimen IPA menggunakan aplikasi seperti PhET Interactive Simulations.
Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Tentukan kompetensi yang ingin dicapai, misalnya kemampuan berpikir kritis atau kreatif.
Susun Pertanyaan/Pemicu Kritis
Ajukan pertanyaan yang membuat siswa penasaran dan ingin menggali lebih dalam.
Berikan Ruang Eksplorasi
Siswa diberi kesempatan untuk melakukan penelitian, eksperimen, atau studi lapangan.
Guru hanya sebagai fasilitator, bukan pemberi jawaban.
Diskusi dan Refleksi
Libatkan siswa dalam diskusi aktif untuk membangun pemahaman bersama.
Ajak siswa merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
Integrasikan Evaluasi Otentik
Gunakan rubrik penilaian yang menilai proses berpikir siswa, kerja sama, dan kreativitas, bukan hanya hasil akhir.
Mata Pelajaran: IPA (Fisika - Tekanan Zat Cair)
Tujuan: Siswa memahami prinsip tekanan zat cair dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah:
Pertanyaan Pemicu:
"Mengapa kapal besar tidak tenggelam di air?"
"Bagaimana konsep tekanan digunakan dalam sistem irigasi?"
Eksperimen:
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat model sederhana seperti kapal dari bahan gabus.
Mereka menguji bagaimana tekanan memengaruhi daya apung.
Diskusi:
Setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka.
Guru membimbing siswa untuk menghubungkan hasil eksperimen dengan teori Archimedes.
Proyek Akhir:
Siswa merancang solusi sistem irigasi mini menggunakan botol plastik bekas.
Evaluasi:
Rubrik menilai inovasi desain, pemahaman konsep, dan kerja tim.
Meningkatkan Pemahaman Mendalam: Siswa benar-benar memahami materi, bukan sekadar menghafal.
Melatih Keterampilan Abad ke-21: Berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas.
Meningkatkan Motivasi Belajar: Karena siswa merasa pembelajaran relevan dengan kehidupan mereka.
Mendorong Kemandirian: Siswa belajar untuk mencari jawaban dan solusi secara mandiri.
Tantangan
Solusi
Siswa pasif atau kurang antusias
Gunakan pertanyaan menarik dan relevan dengan minat mereka.
Waktu yang lebih lama
Prioritaskan pembelajaran mendalam untuk konsep inti (essential topics).
Perbedaan kemampuan siswa
Terapkan strategi differentiated instruction.
Keterbatasan alat atau teknologi
Gunakan alat sederhana atau alternatif kreatif untuk eksperimen.