Judul: STEM education K-12: perspectives on integration.
Penulis: Lyn D. English
Resume:
Artikel ini sangat menarik karena membahas sebuah sudut pandang mengenai integrasi STEM. Penulis mengatakan bahwa STEM tidak mengintegrasikan secara utuh keempat subject yaitu science, technology, engineering, dan mathematic. Subjek yang paling terlihat dan terikat kuat dengan STEM adalah sains. Jadi secara mudah kalau belajar STEM ya belajar sains. Hal inilah yang menjadi pemikiran penulis, perlu penelitian lebih lanjut mengenai seberapa integrasi matematika, seperti apa muatan engineering dan sebagainya. Perlu keseimbangan diantara keempatnya.
Insight dan Refleksi:
Berdasarkan hasil artikel tersebut, saya menjadi berefleksi bahwa memang kesan yang tampak pada pembelajaran STEM biasanya lebih ke salah satu subjek saja, kalau tidak sains ya teknologi, atau matematikanya. Penulis berkata yang sangat jarang diteliti adalah muatam matematika dan engineering pada STEM.
STEM Rich task sepertinya dapat menjadi jawaban. STEM Rich Task yang dikembangkan melibatkan banyak integrasi ilmu yang blend bercampur jadi satu. Contohnya pada Travelling project, pada kegiatan ini peserta diminta untuk berpikir multidisiplin, mulai ari keonomi, geografi, sejarah, antropologi, tidak hanya berkutat pada sains namun lebih luas, lebih kaya, lebih menantang.
STEM Rich Task dapat menjadi jawaban dari kegalauan penulis, dan sangat baik untuk diimplementasikan ke depannya.
Reference:
English, L. D. (2016). STEM education K-12: Perspectives on integration. International Journal of STEM education, 3, 1-8.