"Ibu saya malu harus ke kelas lain untuk buat peta?" kalimat yang keluar dari mulut siswa saat mendapat tugas membuat peta kelas. Walaupun awalnya menolak membuat peta kelas lain, akhirnya seluruh siswa mau belajar berani untuk membuat peta kelas lain, yang tidak berani mencoba memilih untuk membuat peta kelas sendiri.
Bagaimana hasil peta mereka?
Sama seperti artikel sebelumnya, kali ini siswa diberikan tugas membuat peta kelas namun intruksi yang diberikan agak berbeda dengan instruksi pada lesson plan STEM Rich Task. Jika pada lesson plan siswa diminta membuat peta kelas dengan menggunaka skala dan grid paper, maka pada tugas kali ini siswa hanya diminta membuat peta kelas dengan menggunakan mata angin dan keterangan gambar (legenda). Tentu beban kesulitan siswa menjadi jauh berkurang, namun tugas ini diberikan menyesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik siswa di kelas.
Pada saat siswa diberikan tugas ini, mereka merasa senang karena akan berjalan-jalan ke kelas lain, mereka sangat senang bisa berkunjung ke kelas lain kecuali kelas 6, malu kata mereka. Tugas yang diberikan yaitu membuat peta dengan lengkap sampai dimana posisi pintu, jendela, lemari dan sebagainya. Gunakan mata angin, siswa pun mulai mengingat-ingat kembali pelajaran kelas 3 tentang mata angin, mereka mulai mengingat-ingat arah dan menggambar dengan hati-hati.
Seluruh kegiatan berjalan lancar, sampai akhirnya muncul masalah karena ada satu kelompok yang bertengkar karena salah paham saat membuat peta. Walaupun instruksi telah diatur dengan baik, manajamen kelas telah dilakukan, pengaturan siswa telah dilakukan, namun potensi masalah seperti pertengkaran tidak terelakkan. Karena bertengkar, hasil kerja peta mereka pun tidak optimal.
Salah satu peta kelas karya siswa.
Salah satu peta kelas karya siswa.
Salah satu peta kelas karya siswa.
Salah satu peta kelas karya siswa.
Beberapa refleksi dari kegiatan ini dikaitkan dengan materi STEM Rich Task:
Siswa perlu dikenalkan dengan grid paper, apa fungsinya dan bisa digunakan untuk apa saja.
Dengan karakteristik siswa yang "sulit" masih kurang empati dalam bersosialisasi, maka sebainya tugas membuat peta kelas dapat diberikan sebagai tugas individu.
Tambahkan "rich task" pada tugas membuat peta dengan menambahkan legenda, landmarks, dan penggunaan skala.
Memberi tambahan tugas menganalisis layout kelas juga akan amenambah kekayaan dari tugas ini, siswa tidak hanay dapat menggabar namn juga dapat menganalisa apakah layout kelas telah sesuai atau tidak dengan kebutuhan siswa.