Air Terjun Pakudo - Banyuwangi
Air Terjun Pakudo memiliki ketinggian hanya sekitar 15 m saja.
Rute untuk menuju ke Air Terjun Pakudo dari Kota BanyuwangiDari Simpang Lima Banyuwangi ambil arah barat ke arah Kawah Ijen – melewati rel kereta api sasak perot – patung barong – desa olehsari- gapura desa kenjo – angkringan piyu – pasar licin ambil kiri menuju arah Rogojampi atau Pakel. Ikuti jalan tersebut hingga bertemu hutan rakyat – perhatikan petunjuk jalan sebelah kiri jalan akan menemukan papan petunjuk jalan ke air terjun Pakudo – ikuti saja petujuk jalan tersebut menyelusuri pematang sawah sekitar 10-15 menit sampai menemukan kebun kecil – masuk kebun tersebut untuk memarkirkan kendaraan setelah itu tinggal berjalan menyelusuri pematang sawah menuju sungai yang ada dibawah lalu akan sampai ke air terjun Pakudo.
Akses jalan ke Air terjun ini agak sulit, hanya bisa ditempuh oleh kendaraan roda dua saat memasuki jalan pematang sawahnya. Jika ditempuh pada saat musim hujan atau pada hari sebelumnya turun hujan karena jalanan pematang sawah akan becek membuat motor yang kita bawa bisa ngetril. Untungnya saat kami menuju air terjun, jalan tanah tidak terlalu becek sehingga cukup mudah melewati hingga ke tempat parkir/penitipan motor.Ada beberapa jalur alternatif menuju air terjun tersebut. Namun, semua jalur harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Titik terdekat yang bisa dijangkau kendaraan roda empat dan sepeda motor berjarak dua kilometer lebih dari air terjun. Dari pertigaan tong di Desa Segobang, kita bisa berbelok ke timur sekitar satu kilometer.
Selanjutnya, akan ada lagi persimpangan kecil. Nah, dari situ kita belok ke selatan dan mengikuti jalan tersebut hingga belokan ke timur sejauh 300 meter. Begitu ada jalan yang agak lebar di depan toko dan bekas pasar dadakan, di sanalah kendaraan diparkir. Di lokasi parkir itu ada jalan setapak ke arah selatan. Di sana sama sekali tidak ada tulisan atau petunjuk arah menuju air terjun. Namun, kita bisa mengandalkan warga setempat untuk minta penjelasan petunjuk arah menuju grojogan (air terjun).
Dari jalan setapak yang menurun di kawasan persawahan itulah perjalanan hiking dimulai. Kita akan menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah bertingkat atau teras siring. Sesekali ada bukit dengan tanaman khas hutan tropis di tepi sungai. Jalannya pun berkelok-kelok dengan ramai iringan kicau burung dan suara serangga. Sesekali terdengar suara gemuruh kiling (baling-baling bambu berukuran besar) yang dipasang warga di pucuk pohon. Suaranya menderu mirip suara pesawat yang akan tinggal landas.
Sepanjang jalan, kita akan menyeberangi dua sungai kecil dengan titian bambu. Untuk menyeberangi sungai itu, kita harus melangkah tanpa ragu tapi tetap hati-hati. Sebab, bila terpeleset sedikit, kita bisa jatuh terjungkal menghantam bebatuan di sungai tersebut. Meski jalannya berkelok-kelok dan naik-turun, tapi sesekali kita akan berpapasan dengan petani setempat. Kita bisa menanyakan arah air terjun kepada mereka.
Setelah melintasi dua bukit kecil dan menyeberangi dua sungai, kita akan melewati hamparan sawah terassiring kembali. Nah, pada sungai yang ketiga setelah terassiring tersebut, kita akan kembali mendengar aliran sungai. Di sungai itulah grojogan itu berada. Deru air yang menghunjam di air terjun tersebut terdengar dari jarak beberapa ratus meter. Kita tinggal mencari sendiri jalan turun ke sungai di kawasan air terjun tersebut.
Namun, menuruni tebing itu bukan hal yang mudah. Sebab, selain memiliki kemiringan cukup tajam, kondisi tanah di kawasan tersebut licin. Apalagi, titik-titik air percikan air terjun yang lembut membuat tanah di kawasan tersebut subur ditumbuhi lumut yang licin. Sambil menikmati segarnya air terjun, kita juga bisa mandi dan bermain air di grojogan tersebut.
Lokasi
Terletak di Dusun Krajan, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat GPS:
https://goo.gl/maps/RJbaD5thUGp
Aksesbilitas
Dari pertigaan di Desa Segobang berbelok ke kiri sekitar 1 km. Selanjutnya akan ditemui persimpangan kecil, ambl belokan ke selatan sejauh 300 m lalu berbelok ke timur. Tak jauh dari dari situ akan ditemui bekas pasar dadakan di tandai jalan yang agak leba, di sini kendaraan dapat di parkirkan.
Setelah memarkirkan kendaran perjlanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak ke arah selatan. pintu masuk jalan setapak ini berada dekat lokasi parkiran. Jalan setapak ini naik turun dan bebelok-belok melewati persawahan dan bukit, menyebrangi dua sungaidengan titian bambu
Air Terjun Segobang, terletak di desa Segobang, kecamatan Licin yang memiliki pemandangan lereng gunung Ijen. Di desa Segobang ini terdapat beberapa air terjun, namun sayang akses menuju kesana kurang memadai dan alternatif satu-satunya adalah berjalan kaki dari tempat parkir terdekat sejauh 2 Km. Rutenya dari pertigaan tong di desa Segobang menuju ke timur sekitar 1 Km, kemudian dilanjutkan hingga bertemu persimpangan kecil, kemudian belok ke selatan mengikuti jalan tersebut, lalu belok ke timur sekitar 300 meter akan di temukan lokasi seperti pasar yang ada tokonya, di sana pengunjung bisa parkir kendaraannya. Dari tempat ini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, melewati persawahan dengan jalan yang berkelok-kelok hingga melintasi 2 sungai kecil dengan titian batang pohon bambu, kemudian bertemu persawahan kembali dan setelah melewati sungai yang ke 3 akan terdengar suara gemuruh air jatuh, di sungai itulah air terjun itu berada. Menuju tempat air terjun ini sangat minim papan petunjuk, untuk itu pengunjung bisa memanfaatkan informasi dengan bertanya pada warga atau petani yang ditemui di sepanjang perjalanan. Untuk mencapai air terjun Segobang ini pengunjung harus menuruni tebing dengan kemiringan yang cukup tajam dan kondisi tanah yang licin, jadi di harap berhati-hati. Sampai di air terjun, pengunjung bisa mandi atau bermain air di bawah segarnya air terjun yang memiliki kedalaman hanya sekitar 1,5 meter saja. Dari lokasi ini sekitar 1 Km juga terdapat air terjun yang tidak kalah indahnya, namun sayang akses jalannya cukup sulit dengan kemiringan dan tanah yang licin. Ketinggian air terjun tersebut lebih dari 20 m, dengan bebatuan dibawahnya dan belum diketahui kedalaman sungainya jadi pengunjung lebih baik tidak berenang.
Kedalaman air di sekitar air terjun tersebut tidak melebihi 1,5 meter. Untuk orang dewasa, kedalaman tersebut relatif aman untuk berenang. Situasi segar dan pemandangan yang menarik serta alami bisa mengobati rasa lelah setelah berjalan kaki menyusuri beberapa tanjakan di jalan setapak.
Grojogan besar itu bukanlah satu-satunya air terjun di Desa Segobang. Berjarak sekitar satu kilometer ke arah timur laut dari lokasi pertama, terdapat pula air terjun yang tak kalah eksotis.
Untuk menuju lokasi kedua tersebut, kita harus kembali menyusuri pematang sawah. Setelah melewati hamparan sawah, kita akan turun ke aliran sungai yang berbeda dengan aliran grojogan besar sebelumnya.
Lagi-lagi, untuk menuju sungai tersebut kita harus menuruni tebing yang cukup licin dengan derajat kemiringan yang tajam.
Kawasan di bawah air terjun tersebut mungkin kurang nyaman untuk berenang. Banyak bebatuan, dan kedalaman airnya belum diketahui.
Pemandangan air terjun yang satu ini tak kalah eksotik, walaupun debit air tak sebesar air terjun sebelumnya, tapi jauh lebih tinggi. Mungkin ketinggian air terjunnya melebihi 15 meter, atau bahkan 20 meter.