Air Terjun Waton Jamas Ndak Tuo - Magetan
Air Terjun Waton Jamas Ndak Tuo terdiri dari tiga rangkaian air terjun yang berada pada satu aliran sungai di Desa Ngancar. Ketiga air terjun tersebut adalah Air Terjun Terjun Watu Ondo, Jarakan dan Pundak Kiwo.
Air Terjun Watu Ondo adalah air terjun yang berada paling bawah. Air terjun ini sangat indah karena air tersebut turun/terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter dengan melewati sederetan batu yang tertata rapi bersap bagaikan tangga sehingga terkenal dengan sebutan Watu Ondo.
Air Terjun Jarakan terletak sekitar 80 meter di atas Air Terjun Watu Ondo dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter. Di bawah air terjun ini terdapat sendang kecil dimana dapat digunakan untuk mandi atau sekedar mencuci muka. Volume air yang mengalir di air terjun ini memang lebih banyak ketimbang Watu Ondo.
Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling atas rangkaian air terjun di atas dan merupakan air terjun paling besar/tinggi dengan ketinggian sekitar 45 meter. Air terjun ini berjarak sekitar setengah jam dari Air Terjun Jarakan. Jika dipandang dari bawah, letak air terjun ini berada pada sisi kiri lereng gunung, sehingga disebut Pundak Kiwo.
Legenda
Salah satunya legenda Air Terjun Pundak Kiwo adalah tentang seorang manusia yang bernama Mbah Guru Petung atau Ki Demang Singowijoyo, yang dulu "menguasai" Gunung Sidoramping." Konon, dulu Ki Demang Singo diperintahkan pamannya, Ki Ageng Bancolono, yang bermukim di Dukuh Cemorosewu, agar membuat sebuah telaga demi kemakmuran masa depan.
Untuk mengisi telaga itu, Ki Demang Singo mengalirkan air dari curahan yang berada di Gunung Pundak Kiwo, salah satu anak Gunung Sidoramping. Tak heran, sampai sekarang air terjun puncak itu dinamai Air Terjun Pundak Kiwo.
Versi lain yang diyakini sebagian penduduk Desa Ngancar, tentang digunakannya pundak kiri untuk mengangkut kayu dari air terjun itu. Pundak kiri adalah istilah bahasa Indonesia untuk "Pundak Kiwo". Lagi-lagi konon, kalau penduduk nekat menggotong kayu dengan pundak kanan, ia tak akan kuat sampai ke tujuan. Gotongan itu harus dipindah ke pundak kiri, agar ia aman dan selamat sampai tujuan.
Lokasi
Terletak di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur.
Peta dan Koordinat GPS: 7° 39' 54.97" S 111° 11' 47.44" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 17 km dari kota Magetan yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan kondisi jalan cukup baik beraspal hingga sampai ke aeral parkir. Jika datang dari kota Magetan sesampainya di daerah Ngerong (sebelum pertigaan ke arah Sarangan) ada jalan masuk ke arah air terjun yang mana ditandai dengan papan petunjuk di sebelah kiri jalan. Selanjutnya dari jalan masuk sekitar 600 m akan ditemui pintu gerbang masuk yang ditandai dengan adanya bekas pesawat yang dijadikan monumen sejarah.
Setelah memarkirkna kendaraan di dekat pintu gerbang perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 600 m melewati jalan makadam hingga tiba di air terjun pertama Air Terjun Watu Ondo.
Tiket dan Parkir
Akomodasi
Sudah tersedia toilet dan gazebo yang telah dibangun oleh pemda setempat, akan tetapi sayangnya kondisinya kurang terawat. Di dekat pintu gernagn juga tersedia beberapa warung yang didirikan oleh warga setempat.
Wisata Lain
Prasasti Watu Ongko yangdipercaya sebagai petilasan Eyang Ongko Wijoyo. Prasasti peninggalan jaman majapahit berupa batu tertulis yang masih dipelihara oleh masyarakat dan dijadikan tempat ritual pada saat-saat tertentu.
Telaga Sarangan yang terletak sekitar 800 m dari pintu gerbang kawasan air terjun ini.