Tujuan
Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat.
PROSES TERBENTUKNYA IKATAN ION
Sudah diketahui bahwa unsur logam memiliki kecenderungan untuk membentuk kation. Sedangkan nonlogam cenderung membentuk anion.
Apabila unsur logam dengan unsur nonlogam membentuk senyawa, maka ikatan yang terbentuk adalah ikatan ionik dan jenis senyawanya juga ionik.
Ikatan ionik terbentuk karena adanya serah terima elektron.
Satu atom (logam) memberikan elektron, satu lainnya (nonlogam) menerima elektron.
Garam dapur, NaCl, terbentuk oleh logam Na dan nonlogam Cl.
Atom Na agar stabil harus melepas satu elektron membentuk Na+.
Atom Cl agar stabil harus menangkap satu elektron dari Na membentuk Cl-.
Notasi Lewis proses di atas adalah sebagai berikut:
Garam MgBr2 tersusun atas satu atom Mg dan dua atom Br.
Atom Mg agar stabil harus melepas dua elektron membentuk Mg2+.
Masing-masing dari dua atom Br agar stabil harus menangkap satu elektron dari Mg membentuk Br-.
Notasi Lewis proses di atas adalah sebagai berikut:
LATIHAN
Jelaskan proses pembentukan dari senyawa ionik berikut!
LiBr 3. CaO
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
K2O 4. Mg3N2
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
TATA NAMA ION SEDERHANA
Muatan dari ion sederhana dapat ditentukan hanya dengan melihat golongan saja. Ini hanya berlaku untuk golongan utama.
Golongan 1 3Li → Li+ (ion litium)
11Na → Na+ (ion natrium)
19K → K+ (ion kalium)
Golongan 2 4Be → Be2+ (ion berilium)
12Mg → Mg2+ (ion magnesium)
20Ca → Ca2+ (ion kalsium)
Golongan 13 5B → B3+ (ion boron)
13Al → Al3+ (ion aluminum)
Anion monoatomik sederhana diberi akhiran -ida.
Golongan 15 7N → N3- (nitrida)
Golongan 16 8O → O2- (oksida)
Golongan 17 9F → F- (fluorida)
17Cl → Cl- (klorida)
Muatan dari ion sederhana dari unsur golongan transisi dapat dilihat dari angka romawi di belakangnya.
Fe2+ besi(II)
Fe3+ besi(III)
Pb2+ timbal(II)
Pb4+ timbal(IV)
Beberapa ion poliatomik pada tabel berikut sebaiknya dihafal.
MENULISKAN NAMA DAN RUMUS KIMIA SENYAWA ION
Untuk senyawa ion yang terdiri dari ion dengan muatan sama:
e.g. perak(I) fluorida Ag+ + F- → AgF
besi(III) fosfat Fe3+ + PO43- → FePO4
Untuk senyawa ion yang terdiri dari ion dengan muatan tak sama, berlaku kali silang antarindeks:
e.g. amonium sulfat 2 NH4+ + SO42- → (NH4)2SO4
aluminum oksida 2 Al3+ + 3 O2- → Al2O3
LATIHAN
Tuliskan rumus kimia dari:
Kalium hidroksida
Magnesium sulfida
Tembaga(II) karbonat
Besi(III) oksida
Natrium karbonat
Seng klorida
Perak(I) nitrat
Timbal(II) sulfat
Aluminum klorida
Amonium fosfat
SIFAT SENYAWA IONIK
Ikatan ion terbentuk akibat adanya gaya elektrostatik antara dua ion yang bermuatan berlawanan.
Gaya elektrostatik berbanding terbalik dengan jari-jari ion penyusun.
Makin besar ion, untuk muatan yang sama, makin lemah gaya elektrostatiknya (ikatan ion makin lemah) sehingga makin rendah titik lebur dan titik didihnya.
Ikatan ion adalah ikatan yang kuat.
Memutuskan ikatan tersebut membutuhkan energi yang begitu besar.
Pelarutan senyawa ionik terjadi apabila ada pelarut yang mengikat dan mengelilingi ion-ion penyusun sehingga ion-ion tersebut terpisah satu sama lain.
Pelarut polar, seperti air, memiliki sisi parsial positif dan sisi parsial negatif.
Sisi-sisi ini akan dapat membentuk gaya tarik-menarik dengan ion.
Gaya antara air dengan ion lebih kuat daripada gaya elektrostatik antarion sendiri. Sehingga bisa "memutus" ikatan ionik.
Suatu zat dapat menghantarkan listrik apabila zat tersebut memiliki ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Senyawa ion dapat menghantarkan listrik hanya pada fasa lelehan (cairan) dan larutan saja.