SUMMARY
Selama satu dekade terakhir, populasi penduduk dan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta terus meningkat. Konsumsi bahan bakar terutama dari sektor transportasi kendaraan pribadi yang meningkat menimbulkan emisi gas buang yang semakin bertambah. Selain itu, masih rendahnya penggunaan transportasi publik juga turut berkontribusi meningkatnya emisi dari sektor tersebut. Selain itu, konsumsi bahan bakar sektor industri, juga masih terus meningkat seiring dengan meningkatkan permintaan produksi dari industri pengolahan yang ada di Jakarta. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas udara di ibu kota.
Dari seluruh populasi kendaraan bermotor, kendaraan pribadi mencakup 85% dengan proporsi sepeda motor sebesar 75 persen dan 19 persennya adalah kendaraan roda empat. Penggunaan energi untuk industri di DKI Jakarta berasal dari bahan bakar fosil bensin, minyak solar, dan pelumas dengan proporsi 10%, 85%, dan 5%16. Populasi penduduk ini menjadi pendorong (driving force) yang menggambarkan faktor pemicu meningkatnya emisi pencemar udara dan menjadi tekanan (pressure) terhadap lingkungan.
Rekomendasi Strategi Dan Target 2022 –2040
Pembentukan Kerjasama Lintas Sektoral
Peningkatan Kualitas Inventarisasi Emisi Yang Berkelanjutan
Peningkatan Sistem Pemantauan Dan Evaluasi Mutu Udara
Penerapan Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Peremajaan Angkutan Umum Dan Pengembangan Transportasi Ramah Lingkungan
Pengembangan Kawasan Bebas Kendaraan Bermotor
Pengembangan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas
Peningkatan Infrastruktur/Penghubung Ke Sarana Transportasi Umum
Pengendalian Emisi Melalui Pengurangan Mobilitas Dalam Kerangka Kerjasama Pilar Pemerintah-Sektor Swasta-Masyarakat Sipil
Penyediaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Pengendalian Emisi Melalui Infrastruktur Ramah Lingkungan
Peningkatan Ruang Terbuka Dan Bangunan Hijau
Pengendalian Polusi Udara Dari Kegiatan Industri
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Perbaikan Kualitas Udara
Revisi Regulasi Terkait Kualitas Udara
Pengawasan Dan Penegakan Hukum Atas Pelanggaran
Peraturan