Berwirausaha merupakan suatu pekerjaan yang sangat bagus karena dapat meningkatkan peluang / lowongan pekerjaan bagi orang lain sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Memang berwirausaha jika berhasil akan mendatangkan penghasilan yang besar namun berlaku sebaliknya tinggi resiko kerugian jika mengalami kegagalan. Nah ada baiknya sebelum memulai berwirausaha anda memahami sistem - sistem / tata cara agar terhindar dari kerugian saat berwira usaha. Salah satunya sistem konsinyasi.
A. PENGERTIAN SISTEM KONSINYASI
Sistem Konsinyasi adalah proses penjualan dengan menitipkan barang atau produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual.
B. ALASAN MENGGUNAKAN SISTEM KONSINYASI
1. Pihak Penerima titipan ( Konsignee )
Terhindar dari resiko adanya fluktuasi harga.
Terhidar dari resiko barang tidak laku, kadaluarsa, rusak atau bahkan busuk.
2. Bagi Pihak Penitip ( Consignor )
Menguranti investasi di bidang pemasaran.
Mendapatkan jaringan pemasaran yang sudah mapan / pasti.
Harga jual dapat dikendalikan oleh pihak penitip karena kepemilikan barang masih di tangannya dan pihak penerima titipan hanya menerima komisi.
C. PEMBAGIAN KEUANGAN
Bagaimanakah pembagian keuangan untuk sistem pemasaran konsinyasi ?
Untuk pembagian keuangan itu sendiri biasanya ada beberapa macam diantaranya yaitu :
1. Penyalur ( Pemilik Toko ) akan menjualkan barang titipan dengan nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ia dapatkan dari pemilik barang / produk dan selisihnya menjadi laba untuk si penyalur.
2. Pemilik barang sudah menentukan harga jualnya dan orang yang sebagai penyalur ( pemilik toko ) mendapat dari persentase barang yang telah dijual. Misalkan 10% sampai 20%.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAGI PENYALUR DAN PEMILIK PRODUK
Meskipun teknik pemasaran dengan sistem konsinyasi terlihat menguntungkan tetap saja memiliki kelebihan dan kekurangan baik bagi si penyalur maupun si pemilik produk. Lalu apakah kekurangan dan kelebihannya ?
1. Kelebihan dan kekurangan bagi pemilik produk
a.) Kelebihan
Tidak perlu menyediakan SPG.
Tidak perlu terjun langsung untuk melayani konsumen.
Pemilik produk bisa lebih fokus mengelola kualitas produk dan melakukan berbagai inovasi baru.
Produk biasa dipasarkan leluasa melalui toko yang sudah memiliki pelanggan, jadi pemilik barang tidak perlu menyediakan uang kembali untuk promosi.
b.) Kekurangan
Produk yang di titipkan tidak dipromoskan oleh penyalur ( pemilik toko ) jika ia tidak memiliki SPG.
Sistem pembayaran produk harus mengikuti sistem penyalur baik pebulan maupun perminggu.
Ketika salah penempatan produk pada toko ( penyalur ) maka bisa dipastikan produk tersebut akan sulit laku bahkan tidak terjual.
2. Kelebihan dan kekurangan bagi penyalur
a.) Kelebihan
Display ( tampilan ) produk pada toko penyalur akan terlihat banyak tanpa harus menambah modal.
Memperoleh keuntungan dari laba penjualan konsinyasi dari produk penitip yang terjual.
Kecilnya resiko, jika barang yang di jual tidak laku penyalur cukup mengembalikannya kepada pemilik / penitip.
b. ) Kekurangan
Untuk kekurangan penyalur dengan sistem penjualan konsinyasi sepertinya tidak ada, dikarenakan penyalur hanya sebagai tempat penitipan produk dari penyalur sehingga setiap kerugian akan ditanggung oleh pemilik barang / produk tersebut.
E. ISI PERJANJIAN SISTEM KONSINYASI
Berhubung penjualan dengan sistem konsinyasi ini melibatkan dua belah pihak, pastinya terdapat perjanjian sebelum sistem pemasaran ini diterapkan.
Isi Perjanjian Sistem Konsinyasi
Adanya frekuensi laporan dan pembayaran kepada pengamat.
Terdapat syarat - syarat penjualan kepada langganan.
Kapan komisi harus di berikan.
Tanggung jawab atas penagihan piutang dan kerugian piutang.
Bagaimana komisi untuk komisioner harus dihitung.
Jumlah dan macam barang yang sudah dibayar oleh pihak komisioner dan akan diganti oleh pengamanat.
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multi tingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual, disebut multi level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Menurut Duncan, pengertian pemasaran langsung adalah cara pemasaran dimana perusahaan ingin menjalin komunikasi secara langsung dengan konsumen. Strategi komunikasi langsung dianggap lebih efektif karena bisa berinteraksi, medapatkan database yang dapat memicu komunikasi pemasaran menggunkanan berbagai media guna mendorong respon konsumen.
Menurut Kotler-Gary Armstrong, pengertian pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang memakai berbagai media iklan untuk berinteraksi secara langsung dengan target konsumen. Biasanya interaksi ini dilakukan melalui telepon, email, atau bertemu langsung dengan konsumen untuk mendapatkan respon langsung. Menurut Suyanto (2007: 219), pengertian pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang memakai saluran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang/jasa kepada konsumen tanpa adanya perantara. Untuk menghasilkan tanggapan dan/atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
Pemasaran langsung adalah strategi pemasaran yang memungkinkan perusahaan berinteraksi langsung dengan konsumen menggunakan media apapun. Pemasaran langsung mensyaratkan komunikasi informasi tentang suatu produk, layanan, atau perusahaan secara langsung kepada pelanggan.
Semua informasi promosi diteruskan tanpa perantara dari pihak ketiga. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan pemasaran langsung demi mempercepat terjadinya kegiatan penjualan serta memberikan dampak efisiensi bagi perusahaan itu sendiri.
Jenis-jenis Pemasaran Langsung
Berikut ini merupakan jenis-jenis pemasaran langsung:
1. Personal Selling Pengertian personal selling adalah proses memasarkan produk secara langsung bertatap muka dengan calon pembeli. Manajemen pemasaran biasanya akan menjajaki tempat-tempat tertarget dan pasar strategis terhadap produk.
Personal selling dianggap sangat efektif untuk memperkenalkan produk baru pada pangsa pasar tujuan. Hal ini akan membuat konsumen memahami barang/jasa yang diperdagangkan. Selain itu, metode pemasaran personal selling juga akan memudahkan penjual dalam menyampaikan identitas produk.
Contoh personal selling sering kalian jumpai di berbagai pusat perbelanjaan, tepi jalan raya hingga pasar-pasar tradisional.
Beberapa tips sukses dalam menjalankan personal selling: a) Diatur oleh manajemen pemasaran yang berpengalaman b) Dilakukan oleh sales dengan kepiawaian berbicara yang berkualitas c) Menentukan target pasar yang benar-benar potensial d) Memberikan sampel produk sebagai uji coba e) Menyediakan waktu bagi pelanggan untuk memberikan testimoni f) Berpenampilan menarik, murah senyum dan ramah
2. Direct Mail Marketing (Pemasaran surat langsung) Direct Mail Marketing adalah jenis promosi produk usaha dengan cara memberikan berbagai penawaran menarik, pesan, informasi produk, brosur dan sejenisnya kepada seseorang/pasar yang berada di alamat tertentu. Pengiriman surat bisa berupa: fax mail, email, dan voice mail.
3. Catalog Marketing Catalog marketing adalah jenis pemasaran dengan cara mengirimkan katalog ke berbagai pasar dan target berbeda di tempat yang berlainan.
4. Telemarketing Telemarketing adalah kegiatan memasarkan produk dengan memanfaatkan telepon atau komunikasi suara lainnya dalam mempromosikan produk. Setelah mendapat persetujuan, maka barulah melakukan pertemuan dengan calon konsumen yang dituju.
Menurut beberapa peneliti, jenis pemasaran langsung yang satu ini punya peluang yang besar, sebab menggunakan komunikasi visual, walaupun tidak bertatap muka.
Begitu juga sebaliknya, jika target yang dituju kurang relevan, maka strategi telemarketing ini bisa pula berdampak buruk. Untuk itu, diperlukan riset pangsa pasar terlebih dahulu sebelum mengimplementasikannya.
Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain: a) Menganalisis calon pelanggan/pasar b) Berbicara dengan sopan dan ramah c) Menjabarkan spesifikasi produk dengan jujur d) Menghormati keputusan akhir
5. Kios Marketing Pengertian kios marketing adalah jenis pemasaran produk berbasis modern dan daring dengan meletakkan sebuah mesin penerima pesanan pelanggan pada tokotoko mereka.
Beberapa perusahaan telah merancang “mesin penerima pesanan pelanggan” yang dinamakan kios (yang berbeda dengan penjual otomatis, yang mengeluarkan produk) dan menempatkan mereka ditoko, bandara, dan tempat-tempat lain.
Contohnya dengan menempatkan sebuah mesin dibeberapa tokonya yang memungkinkan pelanggan menentukan jenis tas yang diinginkannya (resmi, branded), serta warna dan motif.
Jika tas yang diinginkan tidak tersedia ditoko tersebut, pelanggan dapat menggunakan telepon yang ada dimesin itu dan memasukkan nomor kartu kreditnya serta memasukkan alamat tempat akan dikirimkan. Manfaat Pemasaran Langsung
Berikut ini merupakan manfaat pemasaran langsung: 1. Calon pelanggan sudah tertarget Manfaat pemasaran langsung yang pertama yakni memungkinkan kalian untuk menargetkan kelompok pelanggan tertentu dengan pesan promosi yang disesuaikan. Kalian memfokuskan pesan pada orang-orang yang paling mungkin membutuhkan produk atau layanan yang kalian tawarkan.
2. Anggaran pemasaran yang lebih efisien Pemasaran langsung yang berfokus pada demografi tertentu dapat membantu usaha kalian menetapkan target penjualan yang masuk akal dan juga meningkatkan hasil penjualan dengan anggaran yang lebih efisien dibandingkan pemasaran tidak langsung.
3. Meningkatkan loyalitas pelanggan Pemasaran langsung sangat baik untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan dan prospek. Dengan manfaat pemasaran langsung ini memungkinkan marketer untuk mempersonalisasi pesan iklan dan penawaran untuk membuat tautan yang kuat dengan pelanggan dan juga memperkuat koneksi pribadi yang ada. Salah satu taktik yang bagus untuk dilakukan adalah menggabungkan kegiatan direct marketing dengan program loyalitas pelanggan. Contoh strategi loyalitas pelanggan termasuk memberikan penawaran diskon, mengirim kartu ulang tahun, dan mengundang pelanggan ke acara penjualan mendatang.
4. Membantu mendorong bisnis baru Dengan pemasaran langsung pemilik usaha memiliki landasan usaha yang bagus. Hal ini dapat terjadi karena adanya komunikasi yang efektif dengan target pasar.