Biaya Produksi
Harga Pokok Produksi (HPP)
Break Event Point (BEP)
Manajemen & Keuangan Usaha
Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.
Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
Komponen biaya produksi mempengaruhi harga jual produk.
Break event point dihitung untuk mengetahui produksi yang dilakukan mengalami kerugian atau profit.
Komponen produksi harus benar-benar terinci agar tidak terjadi kesalahan menghitung.
Break event point dihitung untuk mengetahui jumlah per unit yang seharusnya diproduksi dengan modal yang sudah dikeluarkan.
Wirausahawan miniature menyewa gedung untuk tempat memproduksi produk sebanyak 500 buah dalam satu minggu yang membutuhkan bahan baku yang cukup banyak dan biaya membeli lem, amplas dan paku dalam mendukung jumlah produksi bertambah maka kuantitas lem, amplas dan paku juga bertambah, sehingga biayapun ikut bertambah. Salah satu biaya tetap dari produksi miniature adalah….
Biaya membeli amplas.
Biaya membeli lem.
Biaya membeli paku.
Biaya sewa tempat.
Biaya plastik.
Berikut ini adalah komponen biaya : 1. Gaji. 2. Listrik. 3. Plastik. 4. Bahan baku. Yang termasuk biaya tetap adalah…
1 dan 2
1 dan 3
1 dan 4
2 dan 3
2 dan 4
CV. sejahtera menghitung harga pokok yang dibebankan pada produk yang telah selesai dengan cara mengumpulkan biaya-biaya produksi untuk pesanan produk kerajinan non benda. Pembebanan harga pokok ini menggunakan metode....
Harga pokok produksi
Harga pokok pesanan
Harga pokok proses
Harga pokok standard
Harga pokok tinggi
UD. Makmur yang bergerak dibidang pengolahan kayu untuk kerajinan miniature non benda, mencatat jumlah biaya produksinya dengan cara memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Hal ini berarti UD. Makmur menggunakan metode....
Harga pokok pesanan
Harga pokok proses
Harga pokok standar
Harga pokok produksi
Harga pokok penjualan
Pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian merupakan …
AVC
TVC
MC
FC
BEP
Berikut ini data penjualan barang
Quantity | Price Total Revenue (Rp) | Marginal Revenue(Rp)
1 | 500 | 500
2 | 450 | 900
3 | 400 | 1200
Penerimaan marginal (MR) saat barang yang diproduksi 2 adalah…
300
400
450
900
1.200
Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp 1.000.000,00 dan biaya variabel rata-rata Rp 400.000,00. Apabila harga jual Rp 500.000,00 maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah..
5
10
25
50
100
Diketahui:
Jumlah barang yang diproduksi = 100 pcs
Biaya tetap = Rp 100.000,-
Biaya variabel = Rp 10.000,-
Harga barang = Rp 25.000,-
Maka laba perusahaan adalah…
Rp 100.000,-
Rp 210.000,-
Rp 260.000,-
Rp 390.000,-
Rp 450.000,-
Untuk mengetahui harga jual produk kerajinan nonbenda miniature, maka menggunakan rumu :
TC:jumlah produk x laba
FC : Margin kontribusi per unit
VC/jumlah produk
FC : (Hjp per unit – VC per unit )
VC + BO
Biaya sewa tempat merupakan biaya tetap produksi karena dikeluarkan tetap setiap bulannya.
Gaji dan listrik termasuk ke dalam biaya produksi tetap karena biaya tersebut dikeluarkan setiap bulan untuk kegiatan produksi.
Biaya-biaya produksi untuk pesanan produk kerajinan non benda. Pembebanan harga pokok ini menggunakan metode harga pokok pesanan. Pertanyaan tersebut sudah sangat jelas.
Mencatat jumlah biaya produksi dengan cara memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung menggunakan metode harga pokok produksi.
BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
MR saat barang yang diproduksi 1 unit menjadi 2 unit: MR = Total Revenue 2 – Total Revenue 1 = Rp900 – Rp500 = Rp400
Diketahui: TFC = Rp 1.000.000,00 AVC = Rp. 400.000,00 p = Rp 500.000,00 Ditanya: QBEP = … Jawab: QBEP = TFC / (p – AVC) QBEP = Rp 1000.000 / (Rp 500.000 – Rp 400.000) = 10
Diketahui : Q = 100 FC = Rp 100.000,00 VC = Rp. 10.000,00 p = Rp 5.000,00 Ditanya: L Jawab: L = (p . Q) – (FC + VC) L = (5.000 x 100) – (100.000 + 10.000) = 500.000 – 110.000 = 390.000
TC: Jumlah produk x laba ( jika ada laba jika tidak ada laba maka tidak perlu dicantumkan)