Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana di saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004)
Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari
kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
3. Peramalan Tanpa Data Statistik
a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
c. Evaluasi akhir ukuran pasar
Analisa Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.
Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.
Usaha yang telah kita miliki tidak akan mampu mencapai target seperti yang kita harapkan jika kita tidak mampu untuk mengembangkannya. Dibawah ini kita kan belajar bagaimana langkah dan cara kita untuk dapat mengembangkan usaha yang kita miliki.
Well organized
Pengaturan atau pengorganisasian yang terencana akan banyak membantu kita dalam menyelesaikan berbagai tugas. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan membuat daftar kerja atau to do list. Buatlah daftar kerja berdasarkan prioritas atau tingkat kepentingan, kemudian berilah tanda jika suatu tugas sudah selesai. Dengan demikian maka kita dapat memastikan tidak ada tugas yang terlewatkan.
Mencatat berbagai hal secara menyeluruh
Sebuah bisnis hendaknya memiliki rekaman proses bisnisnya secara menyeluruh atau detail. Data yang menyeluruh ini akan sangat membantu kita untuk meninjau perkembangan bisnis, mengetahui adanya kekurangan dalam sebuah proses, atau mengembangkan strategi baru.
Menganalisa kompetitor bisnis
Kompetisi atau persaingan memang tidak bisa dipisahkan dari sebuah proses usaha. Namun dengan adanya kompetisi ini maka akan mendorong pengusaha untuk terus melakukan inovasi atau membuat berbagai terobosan terbaru. Jangan takut untuk belajar dari kompetitor kita. Bisa jadi kompetitor memiliki strategi atau langkah yang bisa menginspirasi kita dalam mengembangkan usaha.
Pahami Resiko
Setiap bisnis pasti memiliki resiko. Tapi dengan melakukan penghitungan resiko yang tepat, maka kita dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan memahami resiko yang mungkin terjadi, maka akan membuat kita lebih siap menghadapinya.
Berpikir Kreatif
Gunakan daya imajinasi kalian untuk mengerjakan berbagai hal secara kreatif. Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam sebuah perjalanan usaha, demi memenangkan kompetisi pasar. Berpikir keatif dengan bersedia menampung ide-ide segar, terus menambah wawasan untuk mengembangkan usaha.
Fokus
Saat kita membangun sebuah bisnis atau usaha, banyak hal yang harus kita kerjakan agar bisnis kita terus tumbuh. Tetap fokus pada tujuan dan target yang akan kita capai akan membuat kita dapat mengelola bisnis atau usaha dengan baik.
Berkorban
Dibutuhkan sebuah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa agar sebuah usaha dapat berkembang dengan pesat. Mengorbankan waktu istirahat, kenyamanan, kesenangan sendiri merupakan bentuk dari pengorbanan. Namun, setelah kita dapat menemukan ritme bisnis yang tepat, maka perlahan-lahan kita dapat membangun keseimbangan antara kehidupan pribadi kita dengan bisnis.
Pelayanan Yang Baik
Mengelola bisnis tidak hanya semata-mata mengutamakan masalah mutu produk saja. Hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah layanan pelanggan. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen kita akan terus kembali menggunakan produk kita.
Konsisten
Konsistensi merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis. Saat kita melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam perusahaan secara konsisten, meskipun hal yang sederhana, maka konsistensi tersebut akan mengarahkan kita pada kesuksesan di masa datang. Konsisten dalam berperilaku baik akan membentuk kebiasaan yang positif pula.
Menurut Subagyo (2008), secara umum pengembangan usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pengembangan vertikal. Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis baru yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya. 2. Pengembangan horizontal. Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara line produk tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya.
Menurut Humaizar (2010), berdasarkan caranya pengembangan usaha dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Perluasan ke hulu atau ke hilir. Arah pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha kalian saat ini, jika usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu. Kelebihan: pengembangan pada posisi ini lebih muda, karena telah mengetahui pasar, sumber material, dan teknologi. Kekurangan: jika terjadi permintaan produk pada bisnis ini melemah, maka tingkat penjualan akan menurun. 2. Diversifikasi usaha. Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha. Kelebihannya jika salah satu jenis usaha mengalami penurunan permintaan pasar (rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya. Kekurangan dari pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus mempelajari dari awal baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya dan sebagainya.
3. Menjual bisnis (franchise). Arti dari menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya. Ini dilakukan ketika usaha tersebut sudah memiliki hak paten atas produk atau jasa dan konsep pemasarannya. Aspek–Aspek Dalam Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :
1. Aspek strategi, contohnya : a) Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan/atau diharapkan) oleh konsumen . b) Menciptakan pasar baru. c) Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen. 2. Aspek manajemen pemasaran, contohnya : a) Menembus dan menguasai pangsa pasar. b) Mengolah peluang pasar yang ada dengan teliti. c) Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri. d) Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk, seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain. 3. Aspek penjualan, contohnya : a) Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan . b) Banyak volume produk yang akan dijual. c) Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang. d) Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.