BEP atau dalam bahasa inggrisnya merupakan Break Event Point merupakan titik seimbang antara jumlah hasil penjualan dengan biaya yang di keluarkan untuk produksi atau dalam bahasa awamnya adalah tidak untung dan juga tidak rugi. BEP perlu di ketahui supaya suatu perusahaan tahu jumlah produk yang harus di hasilkan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian.
Dengan kata lain, pada Break Even Point (BEP) keadaan keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi jika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya dapat(cukup) untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan dinyatakan menderita kerugian. Sebaliknya akan memperoleh keuntungan, jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.
Unsur-unsur dalam BEP antara lain adalah sebagai berikut ini:
Biaya tidak tetap besarnya secara total berubah-ubah dan sebanding dengan volume penjualan.
Biaya tetap besarnya secara total tidak berubah-ubah.
Penggolongan biaya perusahaan ada dua yakni biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Selama pelaksanaan analisis harga jual untuk setiap unit tidak berubah.
Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk, dan jika memproduksi lebih dari satu macam produk maka penjualan dari masing-masing produk tetap atau konstan.
Sebelum menghitung BEP(Q) kita harus tahu rumus dari bep(q) yakni:
BEP(Q)= FC/(P-VC)
dibaca FC dibagi P dikurangi VC
Keterangan:
BEP(Q) = adalah jumlah produk yang dihasilkan
FC = Biaya tetap
VC = biaya tidak tetap
P = harga jual
Contoh soal:
Suatu perusahaan baju harus mengeluarkan dana sebagai berikut: Biaya tetap 36 juta, biaya tidak tetap 40 ribu untuk setiap unit, harga jual 100 ribu untuk setiap unit. Hitunglah berapa besarnya BEP(Q)!
Penyelesaian
BEP(Q)= 36 juta / (100 ribu- 40 ribu)
= 36 juta / 60 ribu
= 600
Jadi jawabannya adalah jika perusahaan tersebut ingin menutup biaya tetap sebesar 36 juta maka produk minimal yang harus terjual adalah 600 unit.
Break Even Point (BEP) sangat penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian. Berikut ini adalah beberapa manfaat Break Even Point (BEP):
Alat perencanaan untuk hasilkan laba
Memberikan informasi tentang berbagai tingkat volume penjualan, dan juga hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
Mengganti sistem laporan yang tebal dengan metode grafik yang lebih mudah dibaca dan dimengerti
Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah untuk wirausahawan yang baru saja memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu mahal, dikhawatirkan pelanggan akan tidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual produk terlalu murah, makanan menghasilkan laba dengan tingkat yang rendah. Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang matang.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk. Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut diantaranya adalah
Faktor pelanggan
Faktor pesaing
Faktor biaya
Kemanfaatan untuk usaha anda sendiri
Untuk lebih jelas memahami faktor penentu harga jual, maka faktor-faktor tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan. Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk yang ditawarkan jika harga yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan kualitas barang.
Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk pesaing, perhatikan juga tingkat keuntungannya. Jangan mengambil keuntungan yang terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing.
Pastikan harga jual produk yang di tetapkan dapat menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian.
Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis.
Andika seorang pemahat patung memproduksi patung dengan jumlah yang banyak kemudian ia memiliki persediaan stok barang dan ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000.000,- Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut:
Total biaya tetap = 50.000.000
Biaya variabel per unit = 30.000
Harga jual per unit = 50.000
Keuntungan yang di inginkan = 20.000.000
Carilah nilai break even point terlebih dahulu, saat nilai break even point sudah diketahui maka selanjutnya dapat mengetahui juga nilai margin kontribusi.
Break even point = 50.000.000 : (margin kontribusi)
Break even point = 50.000.000 : (50.000 – 30.000)
Break even point = 50.000.000 : 20.000
Break even point = 2500 Unit
Artinya Andika harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 2500 unit Andika juga tidak akan memperoleh keuntungan. Poin penting selanjutnya bagi andika yang mengawasi produksi adalah menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya. Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dengan jenis mata uang.
BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit
BEP dalam rupiah = 50.000 x 2.500 unit
BEP dalam rupiah = Rp.125.000.000
Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan break even point (BEP) adalah bagaimana menerapkan BEP untuk menghasilkan keuntungan yang dinginkan dengan menggunakan break even analysis.
N unit yang dibutuhkan = (20.000.000 : margin kontibusi) + break even point unit
N unit = (20.000.000 : 20.000) + 2.500
N unit = 1.000 +2.500
N unit = 3.500
Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis, Andika dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar ia mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam kasus ini Andika harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000. Break Even Point berguna untuk menganalisis studi kelayakan sebuah aktivitas usaha dalam perencanaan bisnis. Selain itu BEP juga berfungsi sebagai landasaan strategis penjualan misalnya penentuan harga barang, pengambilan keputusan, dan metode produksi.