Madrasah kader Nahdlatul ulama PC NU Indramayu telah dilaksanakan di PP Hidayatuttholibin,Karanganyar,Kecamatan Pasekan,kabupataen Indramayu dari tanggal 2 Maret-4 maret 2018.jumlah peserta ada 150 an berasal dari Pengurus cabang,Pengurus MWC NU,dan BANOM,serta IPNU,IPPNU se kabupaten Indramayu.
Acara tersebut bertujuan antara lain :
1. menyatukan visi misi NU dan kebijakan NU yg lain,baik berupa program kerja,AD ART,peraturan Organisasi,serta arah perjuanagan NU,harakah NU dari pusat hingga ke Ranting-ranting.
2. merupakan kawah candra dimuka untuk kaderisasi para calon dan Pengurus NU di semua tingkatan,agar mempunyai wawasan,dedikasi serta militansi yg diharapkan bisa menggerakkan wadah organisasi.
Berdasarkan Pengalaman di lapangan saat ini banyak warga dan pengurus NU yg kurang militansinya,padahal di saat-saat Warga NU sedang diributkan dan di manipulasi hak-haknya dalam Pendidikan Agama,dalam hal ini Pendidikan Madrasah Diniyyah yaitu Rencana Pemerintah mengadakan Full Day School yg otomatis akan mengganggu atau bahkan bisa mematikan Proses KBM di Madrasah Diniyyah.
Pada saat itu berbagai elemen masyarakat mengadakan protes di mana-mana dengan cara berdemo.Kebijakan Mendikbud tersebut ditolak keras oleh Ketum PBNU KH.Said Aqil siroj,dan oleh Warga NU serta ormas Islam yg lainnya.Tokoh NU baik di pusat maupun di daerah bersama-sama menggalang aksi Tolak FDS tersebut.namun ketika mau berangkat Demo,mereka masih menanyakan biaya dan akomodasi dan tetek bengek ainnya,padahal Agama mereka sedang dalam bahaya kritis,sungguh menyedihkan bukan ?
Lihatlah dan memang banyak yg menyaksikan sendiri Bagaimana militansi ummat islam yg lain ketika menurut mereka Islam telah di nodai,mereka mengadakan Demo besar-besaran Ratusan ribu massa dikerahkan untuk Menolak Penistaan Agama oleh Ahok.ada demo 212,321,dan lain sebagainya,mereka bergerak secara suka rela dan swadaya,swa kelola swa biaya.Nah kontradikfif kan dg Keadaan Warga NU yg kurang militan.makanya PBNU mengadakan Madrasah kader dan Kader Penggerak NU di mana-mana.langkah bagus.Namun masih banyak yg harus di evaluasi dan di kritisi....
Diantara yg patut dibenahi adalah metode penyampaian materi yg masih dominan ceramah padahal para peserta sudah diberi pegangan modul dan buku materi lengkap,sehingga menjenuhkan dan menyebabkan banyak peserta yg tidak respon bahkan banyak yg mengantuk.materi terus kesannya kejar target sampai selesai,tapi banyak materi yg tidak masuk ke akal otak peserta.seandainya memakai metode yg variatif menyenangkan,pasti lebih mengena dan pesertapun senang.ditambah lagi waktunya dipadatkan sedianya MKNU dilaksanakan selama 3 hari,dikebut hanya 2 hari satu malam.
di samping itu juga para pemberi materi kurang atau bahkan tidak ada persiapan,serba mendadak,sehingga ketika menyampaikan materi masih membaca modul dan buku.Juga ketika detik-detik yg sebenarnya klimaks acara MKNU yaitu Baiat atau janji setia,pemimpin baiat kurang berwibawa dan kurang meresap,baca lafadznya terbata-bata kurang lancar.
jadi kesimpulannya Madrasah Kader persis kaya Doktrinasi yg kaku dan menjemukan.Sungguh ironiskan.katanya mau merubah watak culas jadi rajin,watak amburadul jadi tertib disiplin,watak mengulur dan menunda waktu menjadi disiplin waktu,watak pamrih menjadi ikhlash beramal,watak lain yg jelek dirubah menjadi kebiasaan yg baik dan mulia,sehiingga menjadi karakter kita.tapi nyatanya Jauh panggang dari api.....