TRADISI ANEH DI BULAN PUASA 

Tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, pembelajaran saat ini memiliki nuansa yang berbeda.  Suasana puasa menjadi keunikan tersendiri dalam melakukan aktivitas sekolah. Selepas kegiatan pesantren ramadhan, tatap muka belajar dilakukan. Banyak kendala namun tetap harus berusaha beradaptasi. Rasa ngantuk, letih maupun tidak bersemangat menjadi gambaran yang bisa terjadi pada diri. Waktu belajar yang dipersingkat, materi yang lebih ringan serta saling pengertian menjadi penyeimbangan yang melegakan. 

Sahur, salat taraweh atau buka puasa bersama mungkin itu hal yang akan berulang setiap tahunnya. Namun terdapat tradisi negatif yang tidak perlu ditiru. Masih ada saja, sebagian remaja yang melakukan "tarung sarung" saat lepas tarawehan maupun usai salat subuh. Entah tradisi ini sejak kapan lahirnya. Cerita pengalaman Sang Guru, permainan berbahaya ini sudah ada sejak beliau kecil. Itu artinya, tradisi negatif ini masih dilakukan oleh remaja jaman milenial. Sarung yang digulung lalu diputar dan saling menyerang menjadi gambaran "perang" yang terjadi. Anehnya, terkadang tidak ada dua kubu yang saling berhadapan. bergerak dengan membabi buta dapat menyebabkan serangan bisa terjadi dari segala arah. Jika satu bisa dihindari, bagaimana dari arah yang lain? Ujung sarung bisa saja mengenai mata sehingga dapat merusak penglihatan. Jika sarung itu diisikan bahan keras maka benturan dikepala atau bagian vital lainnya di tubuh dapat menyebabkan hal yang fatal. Alat salat pun bahkan menjadi barang mainan yang rentan terkena najis saat jatuh atau tersentuh benda lain yang tidak bersih.

Konvoi motor atau adu balap menjadi tradisi aneh yang lain. Walaupun pihak kepolisian selalu menghimbau dan melakukan upaya pencegahan, namun selalu saja ditemukan dibeberapa titik yang melegalkan kegiatan berbahaya ini. Berkendara dengan tanpa pengaman yang baik serta saling tidak mau mengalah menjadi bahaya bagi diri maupun orang lain. Banyak berita yang telah tersebar dimedia tentang dampak kegiatan ini. Apakah mereka sadar akan bahaya yang dapat timbul? inilah pertanyaan yang harus dijawab dengan penuh kesadaran diri.