KABAR SEVENTEEN

UPACARA PENUH WARNA

Lapangan upacara hari ini (10/11) tidak seperti biasanya. Seragam putih biru tidak terlihat lagi. Pakaian peserta upacara kali ini tidak seragam. Motif dan warnanya pun tidak memiliki kemiripan satu sama lainnya. Walupun diluar aturan yang ditetapkan namun ini adalah kesepakatan. Berkebhinekaan global sangat nampak hari ini. Peringatan Hari Pahlawan tahun ini memang berbeda. Setiap peserta upacara memilih pakaian adatnya sendiri. Seperti biasa, kegiatan peringatan hari besar nasional ini dilaksanakan pada lapangan upacara SMPN 17 Kendari. Sekitar 07.00 Wita peringatan Hari Pahlawan pun dimulai.


Bertindak selaku pembina upacara adalah Muh. Saleh S.Pd.,M.Pd. Peringatan Hari Pahlawan pertama di sekolah ini buat belaiu. Semua pelaksana upacara bukan lagi dibebankan pada siswa. Tiga guru wanita menjadi pasukan pengibar bendera dengan pakaian khas adat daerah masing-masing. Guru PKn menjadi pembaca undang-undang dasar. Guru agama bertindak sebagai pembaca doa. Guru IPA menjadi pembawa acara sedangkan guru kesenian bertindak sebagai dirijen. Sosok guru lelaki bertindak sebagai pemimpin upacara. Jika sambutan pada upacara sebelumnya merupakan pengarahan langsung, saai ini hanya dilakukan pembacaan pidato atau teks yang bersifat nasional. Hal tersebut dilakukan oleh pembina upacara.


Ibu Suratmin dan Mantan perwaliannya


Suhardin dan Suratmin sebelum upacara


Guru dan siswa berpose bersama


Peringatan hari pahlawan ini sangat penting, bukan hanya mengingat jasa para pahlawan yang telah guru di medan perang namun untuk menumbuhkan semangat juang pada generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. Jasa para pahlawan ini sangat besar sehingga perlu disyukuri dengan mempertahankan dan menjaganya. Begitulah ungkap guru PKn saat pembelajaran sehari sebelumnya.

Lagu-lagu perjuangan diperdengarkan. Baik sebelum dan dalam upacara serta setelah upacara digelar. Yogi mengungkapkan bahwa lagu-lagu ini sudah jarang lagi didengar, menurutknya lagu-lagu ini hendaknya dinyayikan lagi di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai. Minimal sebelum apel pagi dilakukan sehingga lagu tersebut bisa terus membakar jiwa nasionalisme, katanya.