Laporan kartu hutang adalah laporan yang mencatat semua transaksi yang terkait dengan hutang suatu perusahaan pada pemasok atau vendor. Laporan ini berguna untuk memantau dan mengontrol hutang perusahaan terhadap pemasok atau vendor.

Berikut adalah beberapa detail yang terkandung dalam laporan kartu hutang

1. Nama Pemasok: Nama pemasok atau vendor dicatat dalam laporan kartu hutang untuk memudahkan identifikasi pemasok dan untuk memisahkan hutang perusahaan ke setiap pemasok.

2. Nomor Faktur: Nomor faktur dicatat pada laporan kartu hutang untuk mengidentifikasi setiap transaksi pembelian yang dilakukan dengan pemasok.

3. Tanggal Transaksi: Tanggal transaksi dicatat pada laporan kartu hutang untuk memudahkan pemantauan jatuh tempo pembayaran hutang.

4. Jumlah Hutang: Jumlah hutang dicatat pada laporan kartu hutang untuk mengetahui jumlah total hutang perusahaan pada setiap pemasok atau vendor.

5. Jatuh Tempo: Jatuh tempo adalah tanggal jatuh tempo pembayaran hutang yang telah disepakati oleh perusahaan dengan pemasok atau vendor.

6. Pembayaran: Pembayaran dicatat pada laporan kartu hutang untuk memperbarui saldo hutang yang masih harus dibayar oleh perusahaan pada pemasok atau vendor.

Laporan kartu hutang sangat penting bagi perusahaan untuk memantau dan mengontrol hutang perusahaan. Dengan mengetahui jumlah hutang perusahaan pada setiap pemasok atau vendor, perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif dan menghindari keterlambatan pembayaran atau gagal bayar. Laporan kartu hutang juga membantu perusahaan dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan pemasok atau vendor karena perusahaan dapat memastikan bahwa pembayaran hutang dibayarkan sesuai jadwal yang disepakati.