Lingga Yoni Sumberadi merupakan Benda Cagar Budaya tingkat kabupaten yang ditetapkan pada tanggal 23 Agustus 2024 melalui Surat Keputusan Bupati Kebumen Nomor 400.6.1/757 Tahun 2024.
Tampak depan Yoni besar
credit to TACB Kab. Kebumen
Hiasan penyangga carat Yoni
credit to TACB Kab. Kebumen
Tampak depan Yoni kecil
credit to TACB Kab. Kebumen
Kenampakan salah satu Lingga
credit to TACB Kab. Kebumen
NAMA OBJEK : LINGGA-YONI
JENIS : BENDA CAGAR BUDAYA
ALAMAT : DESA SUMBERADI, KECAMATAN KEBUMEN, KABUPATEN KEBUMEN
NO SK/TAHUN PENETAPAN : 400.6.1/757/2024
Artefak berbentuk lingga dan yoni dalam posisi yang terpisah, terbuat dari batu andesit Formasi Halang. Lingga berjumlah 4 buah dan Yoni berjumlah 2 buah. Lingga berbentuk silinder memanjang dengan ukuran yang berbeda-beda, tertanam di dalam tanah, salah satu lingga sudah pecah.
Terdapat 3 buah lingga utuh dan 1 buah terpotong, berbahan batu andesit. Lingga 1 (barat) : tinggi 14cm dari tanah dengan diameter 20 cm. Lingga 2 : tinggi 18 cm, diameter 20 cm. Lingga 3 : tinggi 18 cm, diameter 20 cm. Lingga 4 : tinggi 12 cm, diameter 20. Posisi lingga tidak menyatu dengan Yoni.
Yoni berjumlah 2 buah dengan ukuran berbeda serta salah satu bermotif. Terdapat bata merah sebanyak 1 buah, panjang 25 cm, lebar 23, tebal 10 cm, terpotong sebagian.
Yoni 1 (barat); menghadap utara, ukuran 85 x 85 cm, tinggi 76 cm. Ukuran cerat panjang 40 cm, lebar belakang 29 cm, lebar depan 10 cm. Ukuran lubang tempat lingga 23 cm x 23 cm, dalam 45 cm. Kotak aliran air 51 x 51 cm. Atas bergelombang, hiasan polos tanpa motif, di bawah cerat rusak. Yoni 2 (timur); menghadap utara, bentuk kubus berukuran 120 x 120 cm, tinggi 110 cm berbahan batu andesit. Cerat berukuran: panjang 72 cm, lebar belakang 40 cm, lebar depan 12 cm. Lubang untuk peletakan lingga berbentuk persegi empat 33 x 33 cm, kedalaman 65 cm. Hiasan bawah cerat berupa naga, padma dan bulus. Hiasan kanan kiri dan belakang geometris persegi panjang. Atasnya bergelombang. Kotak dalam atas (tempat aliran air), ukuran 82 cm x 82 cm.
Tempat kedudukan Lingga dan Yoni berada lebih tinggi dari sekitarnya, dengan ukuran panjang 6,53 m, lebar 5 m, tinggi 58 cm.
Dari penampakan artefaknya yang lebih lengkap berupa lingga dan yoni. Lingga mempunyai unsur-unsur brahmabhaga, wisnubhaga, dan rudrabhaga yang merupakan bagian dari lingga yoni.
Lingga sebagai simbol maskulin mengandung energi penciptaan, akan tetapi energi tersebut akan berfungsi apabila disatukan dengan energi shakti yang disimbolkan dalam ujud yoni. Antara lingga sebagai organ maskulin dan yoni yang merupakan simbol organ feminim akan menghasilkan energi penciptaan yang merupakan dasar dari semua penciptaan ( https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/lingga-yoni/ )
Berdasarkan data-data arkeologi tentang lingga-yoni di Jawa Tengah diperkirakan lingga-yoni di lokasi ini berasal dari abad 7 – 10 M atau masa puncak kejayaan Mataram Hindu di Jawa Tengah.
Arti penting bagi Sejarah
Keberadaan lingga-yoni ini merupakan bukti bahwa sebelum Islam masuk ke Kebumen telah terdapat budaya Hindu, hal ini juga diperkuat dengan toponimi desa di utaranya yaitu Candirenggo dan Candiwulan yang berasal dari abad 7 – 10 M atau masa puncak kejayaan Mataram Hindu di Jawa Tengah.
Arti penting bagi Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Keberadaan lingga-yoni Sumberadi ini menjadi penting secara Ilmu pengetahuan, karena mewakili era Hindu dimana keberadaannya terkait posisi geospatialnya sehingga bisa digunakan untuk menentukan pengaruh parameter alam (bentang alam, litologi, jarak dari sungai, hidrologi, material tambang, ketinggian, kelerengan, bencana alam) terhadap pembentukan budaya pada era Hindu- Budha.
Arti penting bagi Kebudayaan
Keberadaan lingga-yoni merupakan media pendidikan sejarah, sosial, arkeologi, geo-arkeologi karena bisa sebagai media edukasi pada siswa dan mahasiswa yang akan mendalami keilmuannya. Keberadaan Geopark Kebumen juga akan memperkuat eksistensi lingga-yoni sebagai benda budaya tangible yang perlu dikonservasi, untuk keperluan riset, edukasi dan geowisata.
Arti penting bagi Agama
Keberadaan lingga-yoni ini punya nilai spritual penting terutama pada masyarakat Jawa. Masyarakat sekitar yang memiliki hajat (pernikahan), sebelumnya mengadakan ritual dilokasi tersebut.