Menggunakan peletakan posisi speaker untuk mencapai tujuan “meletakkan suara dimana ada orang."

Banyak masalah sound system gereja yang sebenarnya tidak berkaitan dengan pencampuran audio, namun bagaimana sound system mencakup area pendengar. Mungkin terlalu kencang di depan, atau terlalu senyap dibarisan belakang, atau mungkin keduanya.

Ini adalah masalah sistem, bukan masalah campuran. Dengan meriset teknik optimisasi sound system akan membawa kita kedalam FIR, FFT dan DSP. Kebanyakan orang akan langsung malas dan bingung, lalu tidak mencapai adanya perbaikan apa pun.

Sebagai seorang teknisi sound system professional, kalian harus bisa memahami kerumitan dan cakupan optimasi sistem tata suara. Ini bisa termasuk membaca dan mengurai garis garis kode yang ditampilkan pada sebuah perangkat penganalisa spektrum suara, atau menyesuaikan waktu delay sebanyak beberapa millidetik, dan sangat wajar kalau semua proses ini sedikit banyak terlihat seperti praktek ilmu hitam XD.

Tentunya, level perhatian terhadap detail pada tingkatan tersebut seringkali diperlukan, namun fakta sedrhananya adalah kebanyakan masalah optimisasi didalam gereja bisa diatasi dengan mengarahkan sistem pengeras suara ke area yang benar. Semua proses yang lainnya akan mudah diterapkan setelah kita seleai dengan posisi peletakan sistem speaker.

Peningkatan yang besar seringkali bisa dicapai dengan hanya menyesuaikan kembali posisi peletakan speaker yang sudah ada didalam gereja, tanpa perlu mengupgrade atau membeli alat alat baru. Markipe, mari kita pelajari.

Dokumentasi Sederhana

Tujuannya disini adalah : mengarahkan suara ke area pendengar. Strateginya adalah dengan membagikan tugas. Kita tahu dimana area yang ada orang, dan kita akan memberikan wilayah cakupannya masing masing untuk setiap speaker.

Dimulai dengan menggambar sebuah rencana denah tata letak dari ruangan ibadah. Kalian tidak harus membuat skala yang sepenuhnya akurat. Kalian juga tidak memerlukan software mahal – kalian dapat menggambarnya diatas secarik kertas. Gambar 1A menunjukkan sebuah denah yang umum dari sebuah gereja berskala kecil.

Buatlah dua salinan dari sketsa kalian. Pada yang satunya, tambahkan posisi speaker yang sudah ada bersama dengan tanda panah sebagai penanda arah tembakan suaranya. Gambar 1B menunjukkan satu pasang speaker kiri dan kanan yang terpasang didinding dengan dua buah speaker pengisi yang ditempatkan disudut dari platform depan. Ini akan menjadi gambar denah “sebelumnya”.

Pada salinan yang satunya, buatlah sebagai denah “sesudah.” Untuk memulai, bagi area pendengar menjadi beberapa porsi seimbang yang akan ditetapkan kepada masing masing sistem pengeras suara. Jangan terlalu dipikirkan – bayangkan speaker sebagai sebuah lampu dan kalian akan menerangi area area penonton tersebut.

Setiap speaker diarahkan ke area tengah dari masing masing area cakupan. Selalu akan ada area yang lebih tercakup dan kurang tercakup, namun dengan mengarahkan speaker ke titik tengah area pendengar akan “membagi perbedaannya,” memberikan hasil yang paling merata. Ini akan menjadi jelas kalau gereja kalian memiliki cukup speaker atau tidak untuk mencakup area pendengar, dan kalau tidak , gambar sketsa kalian harusnya bisa cukup membantu untuk memperlihatkan dimana area yang memiliki celah.

Gambar 1C memperlihatkan bagaimana speaker yang terpasang didinding telah disebar keluar utuk mencakup area pendengar samping. Satu pasang speaker pengisi area tengah kini masing masing mencakup setengah dari area tempat duduk tengah. Kita sudah setengah jalan. Perhatikan kalau pengisi area tengah kini sudah tidak lagi bertempat didalam platform. Untuk memahami kenapa, mari kita lihat bagian terakhir dari puzzle: posisi vertikal dan arah tembakan.

Meratakannya

Perbedaan kekencangan suara dari depan sampai belakang adalah sebuah masalah besar bagi banyak sound system skala kecil, dan ini adalah masalah tinggi. Dengan penempatan di sudut platform, pendengar terdekat duduk hanya beberapa kaki dari unit speaker, sementara barisan belakang malah sangat jauh. Oleh karena gelombang suara semakin jauh semakin lemah, barisan depan akan mendenar suara yang lebih kencang dibandingkan dengan barisan belakang.

Gambar 2A memperlihatkan tampilan dari samping, dengan garis horisotal biru yang mengindikasikan posisi telinga pendengar yang sedang duduk. Gambar 2B menunjukkan cakupan frekuensi tinggi dari sistem pengeras suara.

Para jemaat pada barisan paling depan akan dihantam. Sejak setiap dari warna pada diagram ini mengindikasikan 3 dB dari kekerasan suara, kita dapat menghitung kalau barisan depan lebih kencang 18 dB ketimbang barisan belakang. Tidak ada cara untuk untuk mencampur sesi biadah pelayanan pada level yang nyaman bagi semua orang – perbedaannya terlalu besar.

Gambar 2C dan 2D memperlihatkan apa yang terjadi jika kita membeli stand speaker. Hasilnya jauh lebih baik bukan? Dengan sedikit menjauhkan speaker dari barisan depan, kita membuat sedikit penurunan level didepan.

Selain itu, sejak speaker diarahkan ke area barisan belakang, barisan depan ada pada sudut pola cakupan, yang memungkinkan kita untuk mengambil manfaat dari sifat speaker yang mengalami penurunan level selagi kita bergerak keluar dari titik tengah. Kini pendengar kita semuanya diantara retang 9 dB dari depan sampai belakang, yang merupakan sebuah pencapaian yang sangat bagus hanya dengan menggunakan tiang speaker.

Kesimpulan

Rangkumannya, kalian bisa mendukung tujuan “meletakkan suara dimana ada orang” dengan 3 langkah sederhana ini :

  • Berikan setiap speaker area cakupannya sendiri

  • Sesuaikan arah tembakan horisontal ke bagian tengah area

  • Sesuaikan arah tembakan vertikal ke barisan paling belakang, letakkan setinggi mungkin

Sebagai bonusnya, sistem speaker per divisi memudahkan kita untuk mengecilkan volume amplifier masing masing zona jika ada bagian area yang terlalu kencang.

Satu hal yang penting untuk diketahui disini : sebuah speaker jangan pernah digantung menggunakan bagian pegangannya atau dengan metode lain diluar dari bagaimana ia dirancang, diuji dan direkomendasikan oleh pabrikan pembuatnya.

Kalau sampai ada kegagalan mekanikal, maka kemungkinan akan ada yang terluka. Ini adalah cara yang bagus untuk masuk berita. Pekerjaan penggantungan speaker harus dilakukan oleh installer sound system professional berpengalaman.