Mencampur suara para penyanyi dan menggabungkannya dengan suara lainnya dalam sebuah grup band bukan perkara yang mudah. Penyanyi menghasilkan berbagai suara, baik atau buruk, dan tidak ada dua suara vokal yang sama. Ini artinya setiap suara vokal harus dicampur secara unik. Apa yang baik untuk seorang penyanyi belum tentu baik untuk penyanyi yang lainnya.

Kabar baiknya adalah dengan berfokus pada 7 area pencampuran vokal, kalian dapat mempermudah prosesnya.

#1 : Potong Habis

Tidak ada alasan bagi frekuensi ujung bawah untuk ada didalam sebuah saluran vokal. Kecuali untuk grup acapella, instrumen musik seperti drum, gitar bass, dan gitar elektrik yang hanya beberapa darinya mampu menghasilkan suara dibawah frekuensi 200 Hz.

Sebuah mikrofon vokal dapat menangkap suara ini, baik secara langsung atau lewat speaker monitor panggung, serta suara bass ujung bawah dari penyanyi. Hilangkan ini dengan menggunakan sebuah high-pass filter (HPF). Saringan filter suara ini biasanya berada pada titik titik frekuensi tetap, pemotongan biasanya mulai dari frekuensi 80 sampai 120 Hz, ada juga filter yang variabel.

Kalian dapat memotong pada frekuensi tertinggi yang dimungkinkan. Contohnya, seorang penyanyi yang membutuhkan filter high pass pada frekuensi 180 Hz. Kalian dapat menaikkan titik filter secara bertahap sampai mendengar dampak negatif pada suara vokal, lalu turunkan beberapa hertz.

Vokal pria bisa menghasilkan suara rendah yang berlebihan, jadi fungsi HPF pada konsol mixer audio sudah mencukupi, dan potong juga sebanyak 3 sampai 6 dB didaerah 250 sampai 350 Hz. Ini akan menghilangkan suara becek pada kebanyakan suara vokal pria.

#2 : Buang Suara Yg Kasar

Tidak ada suara penyanyi yang sempurna. Bahkan penyanyi penyanyi terbaik selalu mempunyai sedikit kekurangan pada suara yang mereka hasilkan. Ketidak sempurnaan ini biasanya ada di rentang frekuensi 2.5 sampai 4 kHz.

Temukan titik yang tepat untuk membuang frekuensi frekuensi yang kasar. Dengan sebuah konsol pencampuran audio analog, gunakan fungsi mid sweep bila tersedia atau sebuah EQ grafis. Mulailah dari titik frekuensi 4 kHz dan potong sebanyak 6 dB. Lalu perlahan turunkan frekuensi tersebut sampai suara vokal menjadi bersih. Selanjutnya, tambah atau kurangi volume pemotongannya sesuai kebutuhan.

Konsol mixer sound system analog mempunyai lebar pita frekuensi yang tetap dan pemotongan akan menyapu beberapa frekuensi yang berpusat pada frekuensi primer yang terpilih, walaupun dalam kadar yang lebih sedikit, seperti gunung terbalik. Lebar pita (Q) dapat disesuaikan pada sebuah konsol mixer audio digital. Semakin rapat frekuensi yang dipotong maka semakin baik, karena frekuensi frekuensi suara yang kasar baiknya dibuang dengan kepresisian tinggi.

#3 : Terangkan

Menerangkan suara vokal dengan mendorong frekuensi frekuensi tinggi terpilih. Dorongan ini akan menciptakan sebuah suara yang terang dan terkadang selembut udara “airy”. Jumlah dorongan yang perlu ditambahkan tergantung pada gaya musik yang sedang dimainkan, aransemen lagu, karakter suara vokal dan suara seperti apa yang bagus didalam ruangan.

Terapkan dorongan halus sebanyak 3 sampai 4 dB diatas titik frekuensi 6 kHz. Sapu titik ini keatas sampai menghasilkan suara yang diinginkan. This is easy with consoles that have more than one sweeping mid. In the case of consoles without, use the peaking high-end EQ control to increase that boost for all the high-end frequencies.

#4 : Haluskan

Setelah langkah langkah sebelumnya, sebuah campuran suara vokal masih dapat dipoles lagi lebih jauh. Hal hal yang buruk telah hilang dan sudah sedikit cemerlang, namun belum cukup sampai disana.

Ada sebuah zona berbahaya di rentang frekuensi tengah. Satu kesalahan saja maka suara vokal bisa menjadi rata dan tumpul atau kasar dan menganggu. Selamat datang di rentang frekuensi 1 sampai 2 kHz. Berikan potongan yang rapat di area ini, rentang ini bisa lebih bermasalah dibanding rentang 2.5 sampai 4 kHz, jadi ketika kalian terbatas dengan jumlah frekuensi yangg dapat dimanipulasi, pilih salah satu yang dampaknya paling besar.

#5 : Suara Bass

Beberapa frekuensi menengah bawah mungkin diperlukan untuk menambah substansi untuk suara vokal. Dorong rentang frekuensi 200 sampai 600 Hz. Seperti yang disebutkan sebelumnya, karakteristik suara vokal dapat sangat bervariasi, jadi sementara beberapa penyanyi mungkin mempunyai energi di rentang ini, penyanyi yang lainnya mungkin malah sangat memerlukannya. Jangan membuat suara mereka seperti orang lain, sebaliknya, tujuan kalian adalah membuat suara mereka menjadi versi suara mereka sendiri yang lebih baik.

Sebelumnya tertulis tentang pemotongan di rentang frekuensi 300 Hz runtuk suara vokal pria. Namun tidakkah ini kontras dengan saran diatas? Jawabannya bisa ya, tidak atau mungkin. Mencampur suara adalah sebuah proses penambahan dan pengurangan terukur. Kesulitannya adalah dalam menentukan yang mana yang harus dilakukan terlebih dahulu. Kalian dapat membuang sebanyak mungkin suara suara yang buruk terlebih dahulu, dan lalu mendengarkan hasil sisanya dan dorong di area area frekuensi yang membutuhkan.

Sebuah suara vokal yang tidak banyak mengandung banyak frekuensi dalam rentang 300 Hz adalah suara vokal yang secara alami tidak becek dan mungkin menjadi kandidat utama untuk diberi dorongan. Ini bukan berarti menambahkan suara yang becek. Hanya saja tergantung pada karakteristik suara yang spesifik tentunya juga gaya musiknya.

#6 : Saluran lainnya

Disaat bekerja denggan saluran audio lainnya. Kebanyakan suara vokal yang alami ada pada rentang frekuensi menengah, dan juga frekuensi fundamental dasar dari kebanyakan instrumen musik lainnya. Bagian dari pekerjaan mencampur sebuah suara vokal yang baik adalah membuat ruang didalam campuran. Suara vokal perlu mendapat area primer dimana suara dapat terdengar dengan jelas. Ini bukan berarti harus diberi dorongan pada bagian bagian yang bagus saja – ini juga berarti kalian harus membagi bagi ruang campuran dengan saluran lainnya.

Temukan saluran vokan dan instrumen musik yang saling bertabrakan dengan vokal utama. Cari tahu yang mana yang “memiliki” area frekuensi primer tersebut, dan lalu sesuaikan dengan yang lainnya dengan menerapkan sedikit pemotongan di area frekuensi tersebut.

#7 : Tanyakan satu pertanyaan

Produksi audio yang sebagian ilmu sains dan sebagian lagi seni seringkali didominasi oleh teori. Ini sering terjadi pada pekerjaan penyelarasan EQ. Ketika menghadapi proses proses diatas, kalian perlu berttanya kepada diri kalian sendiri, “Apakah terdengar bagus?” Pertanyaan dan jawabannya dapat kalian peroleh melalui percobaan dan kesalahan. Dorong disini dan disana lalu evaluasi.

Ada cara lainnya. Ketika masuk kedalam proses campuran vokal, bayangkan bagaimana seharusnya suara vokalis terdengar. Area frekuensi mana yang mendominasi? area mana yang minimal? Bagaimana vokal dapat cocok dengan campuran keseluruhan?

Lalu tangani area area campuran tersebut dengan contohnya sebuah filter high pass atau menambah kejelasan dan terapkan ukuran ukuran tersebut agar suara suara tersebut sesuai dengan bayangan awal kalian. Sebuah campuran suara vokal yang baik dapat dibayangkan dan diterapkan. Lebih sulit dan mungkin sukar dicapai lewat proses mencoba dan error.

Proses ini tidaklah mudah bagi mereka yang baru belajar mengenal proses pelnyelarasan EQ dan karakteristik pita frekuensi suara. Namun dapat dipelajari dengan meluangkan waktu dan lattihan praktek. Kuncinya adalah tanyakan satu pertanyaan ini kepada diri kalian sendiri : “Apakah suaranya sudah seperti yang saya inginkan?”

Pelajari dan biasakan diri kalian dengan ke 7 cara mengoptimalkan suara vokal ini. Ketika saluran vokal sudah bagus, tambahkan sedikit efek reverb ( atau tidak ), semua tergantung pada beberapa hal.

Semoga kalian bisa mendapatkan banyak manfaat dari sedikit ilmu tutorial sound system ini.