Search this site
Embedded Files

Indonesia certified pro audio consultant, sound system integrator and installer

contact us
paket sound system indonesia
  • Solusi Sistem Tata Suara Professional
  • Sound System Linearray CODA Audio CiRAY
  • Sound System Linearray Robotik PK Sound T8
  • Power Amplifier Digital Powersoft Unica
  • Speaker Sound System Electro-Voice EVERSE 12
  • Sound System Line Array Adamson VGt
  • Speaker Sound System Electro voice ZLX G2
  • Soundcard USB Neumann MT 48
  • Alat Sound System Studio Technologies Model 5682 ST 2110 Dante Bridge
  • Antarmuka Jaringan Audio Dante Neutrik DLINE
  • Prosesor Audio Digital BSS Soundweb OMNI Series
  • Mikrofon Dynamic Shure MV7+
  • Antarmuka Jaringan Audio Dante Neutrik NA-4I4O-AES72
  • Jaringan Audio Digital Dante Connect
  • Prosesor Audio Digital Lab Gruppen Lake LMX Series
  • Soundcard USB AMS Neve 1073SPX-D
  • Perangkat Codec AoIP Barix LX400 FLEXA
  • Subwoofer Aktif Genelec 3440A PoE
  • Sistem Pengeras Suara NEXO ePS Series
  • Speaker Sound System Martin Audio FlexPoint
  • Sound System Line Source Array L-Acoustics L Series
  • Speaker Point Source Aktif dBTechnologies VIO-X310 VIO-X315
  • Mixer Digital Yamaha DM7 Series
  • Sound System Line Array Alcons Audio LR15
  • Speaker sound system Matrix Array HOLOPLOT X2
  • Sound System Line Array TT+ Audio GTX
  • Solusi Jaringan Audio Audiomovers WebTransmitter
  • Mikrofon Imersif Audio Technica BP3600
  • Piranti Lunak Software Audinate Dante Studio 2.0
  • Speaker Monitor Studio ATC SCM25 Pro Mk2
  • Sound System Funktion-One Compact Range
  • Audio Power Amplifier Peavey MediaMatrix sPower Series
  • Koleksi DSR Celestion Copperback
  • Mikrofon Ribbon Royer Labs R-10 “Hot Rod” 25th Anniversary
  • Audio Power Amplifier Danley Sound Labs D Series
  • Soundcard USB RME Fireface UFX III
  • Sound System Aktif Studiomaster CORE
  • Mikrofon Kondenser Kardioid DPA 2012 dan DPA 2015 Wide Kardioid
  • Stage Boks Dante TASCAM SB-16D
  • Speaker Aktif Peavey AQ 12 dan AQ 15
  • Soundcard Thunderbolt Digital Audio Denmark DAD AX Center
  • Speaker Monitor Aktif ADAM Audio A Series
  • Sound System Linearray Aktif QSC Audio L Class
  • Aplikasi Pemrosesan Audio Visual Berbasis Server LAWO HOME Apps
  • Mixer Audio Digital Imersif Solid State Logic System T
  • Mixer Audio ATDM-0604a Digital SmartMixer
  • Sistem Mikrofon Wireless Shure GLXD+
  • Speaker Sound System Genelec Smart IP
  • Speaker Sound System RCF HVL Series
  • Sound System Martin Audio TORUS 8 dan Subwoofer Kardioid SXCF115
  • Mic Conference Wireless Yamaha ADECIA RM-W
  • Sound System Line Array PK Sound Trinity Black
  • Mengupgrade Sound System Gereja
  • Mengobservasi Direktivitas Speaker Sound System
  • Speaker Line Array Meyer Sound PANTHER
  • Sound System Point Source Horn Loaded Electro Voice MTS Series
  • Mengenal Protokol AoE Audio over Ethernet
  • Power Amplifier 4 Channel CODA Audio LINUS12C
  • Mempelajari Lokasi Penempatan Mikrofon dan Sound System
  • Sound System JBL Professional EON700 Series
  • Mixer Broadcast Lawo diamond
  • Komponen Speaker FaitalPRO HX240 Series
  • Aspek Aspek Utama Dalam Memilih Sound System
  • Interaksi Speaker Sound System Dengan Ruangan
  • Faktor Faktor Utama Dalam Koneksi Sound System
  • Smart Home dan Home Automation - Apa sih bedanya?
  • Solusi Sistem Konferensi Audio Video Biamp Parle dan Impera
  • Cara Merawat Peralatan Sound System
  • Sehat, Aman dan Menarik : Level Kekencangan Sound System Dalam Gereja
  • Speaker Monitor Aktif PMC Studio
  • Speaker Sound System JBL Professional Control Contractor Series
  • Speaker Sound System Renkuz Heinz Terbaru 2021
  • Speaker Subwoofer Aktif Void Acoustics Venu 208
  • Speaker Column Array Alcons Audio QRP20
  • prosesor mixing audio imersif Klang : konductor
  • mic dan headphone beyerdynamic PRO X Series
  • speaker sound system JBL PRO EON ONE MK2
  • Wireless Shure Axient Digital ADX5D
  • Speaker Sound System RCF TT 515-A
  • Mixer Audio Digital Tascam Mixcast 4 Podcast Station
  • Mikrofon Podcast Dynamic Audio Technica AT2040
  • Soundcard Recording USB-C Presonus Revelator io24
  • Paket Sound System JBL PRO PRX ONE
  • Speaker aktif RCF ART 9 series
  • 5 alasan mengapa preamplifier mikrofon itu penting
  • Belajar Setting Level Sound System Yang Bagus
  • 10 Hal Penting Dalam Setting Sound System
  • Sound System Line Array Aktif EAW NTX201L
  • Belajar Sound System : Mengenal Saluran Bus Matrix
  • Power Amplifier Sound System Audac MFA2xx
  • Speaker Line Array 1 Sound Tower LCC44
  • 5 Kesalahan Pemula Dalam Mencampur Audio
  • Speaker Sound System Bose Professional AMM Series
  • Speaker Sound System RCF P3115T Dan P1108T
  • 8 Faktor Penentu Kualitas Speaker Sound System
  • Cara Menghilangkan Suara Noise Pada Sound System
  • Sound System Line Array PK Sound Trinity Install
  • 7 Langkah Mengoptimalkan Suara Vokal
  • Cara Mengatasi Masalah Feedback Sound System
  • Sound System Linearray Martin Audio TORUS
  • Speaker Aktif HK Audio PREMIUM PR:O MOVE 8
  • Mixer Audio DiGiCo Quantum 225
  • speaker sound system KV2 CS Series
  • Speaker Sound System Mackie SRT
  • Sound System Linearray Meyer Sound LEOPARD-M80
  • Speaker Sound System Electro Voice EVOLVE 50M
  • Mixer Digital LAWO mc²36
  • speaker sound system NEXO P+ Series
  • Speaker Sound System d&b audiotechnik 44S
  • Sound System Linearray Yorkville Synergy
  • Mixer Sound System Digital Peavey Aureus
  • Sound system linearray Presonus CDL12P
  • Speaker sound system Danley Sound Labs SM90
  • Sound System Linearray Portabel Bose L1 Pro
  • Subwoofer Aktif JBL IRX115S
  • Speaker Subwoofer JBL Professional VTX B28
  • mengenal saluran aux, grup, vca dan matrix didalam mixer
  • Sound System Linearray L-Acoustics K3
  • 8 Kesalahan Pencampuran Audio Sebelum Di Mastering
  • 5 Tips Penyelasaran EQ Sound System
  • 6 Tips Menambahkan Efek Kedalam Campuran Audio
  • Speaker Sound System JBL CV1510 dan CV1610
  • Melindungi Sound System Mengunakan Perangkat Limiter
  • Metode Penerapan Penyelarasan EQ Sound System Yg Efektif
  • Speaker Point Source NEXO ID14 dan Subwoofer NEXO S108
  • Paket Sound System HK Audio PREMIUM PR:O D2
  • Ceiling Speaker Pioneer CM-C54T dan CM-C56T
  • Amplifier Sound System Wharfedale Pro DP Series
  • Sound System Line Array dBTechnologies VIO L1610
paket sound system indonesia

mengenal saluran aux, grup, vca dan matrix didalam mixer

Bagi para insinyur sound system pemula, saat kalian dihadapkan dengan sebuah mixer audio yang besar dan harus merunut jalur sinyal audio yang keluar dan masuk terkadang cukup menantang. Tidak begitu repot jika tujuan keluaran suara hanya ke satu sound system utama saja.

Disamping itu, seringkali kita juga mengirimkan beberapa campuran ke monitor panggung untuk para musisi, mungkin ke lobi juga dan ke berbagai jenis perekaman. Untuk itu, kita memiliki beberapa opsi cara pengelompokan grup dan mengontrol sinyal sinyal itu. Mari kita mengenal saluran aux, grup, VCA dan matrix lebih dekat.

Campuran Aux

Seringnya disebut aux saja, sebuah saluran campuran aux sama seperti penyebutannya yaitu campuran tambahan yang mengambil satu set sinyal masukan yang sedang kalian kerjakan. Setiap saluran aux memiliki sebuah kontrol level tersendiri serta kontrol level campuran master. Dengan cara ini, campuran aux bekerja mirip seperti fader geser : kalian naikkan level saluran ke Aux 1 akan menambahkan apa yang ada di saluran masukan nomor 1 ke saluran aux 1.

Contohnya, katakan kalian memakai saluran Aux 1 untuk monitor pemimpin ibadah, dan saluran vokalnya yang ada pada saluran channel 1. Kalau dia ingin suaranya lebih besar di monitornya, kalian bisa menaikkan Channel 1 di saluran Aux 1, itu akan menaikkan level suaranya di monitor miliknya.

Yang membuat campuran aux begitu keren adalah mereka tidak mempengaruhi campuran utama sama sekali, dan kalian dapat menurunkan atau menghilangkan sinyal dari saluran aux tertentu. Sejak, esetiap campuran aux sebenarnya adalah lapisan pencampuran lengkap lainnya untuk sinyal sinyal masukan kalian, walaupun tanpa akses penyesuaian EQ tersendiri untuk setiap sinyal yang dikirim. Kebanyakan konsol mixer audio yang tersedia hari ini minimal memiliki 4 buah saluran aux. Semakin besar format mixer, semakin banyak juga saluran aux yang tersedia, dan jangan heran kalau mixer digital mempunyai 16 saluran aux, 24 atau bahkan lebih banyak lagi.

Kiriman Aux (pada posisi kalian mengirim sinyal dari setiap saluran) bisa dikirim secara pra-fader atau post-fader. Ini artinya bahwa fader geser (yang mengontrol campuran utama kalian) tidak akan mempengaruhi aux send (pra-fader) atau terpengaruh (post-fader).

Dengan kata lain, jika Aux 1 adalah pra-fader, kalian dapat menurunkan fader Channel 1 sampai habis, dan tetap mendapatt sinyal di monitor yang terkoneksi dengan Aux 1. Jika post-fader, menurunkan fader dari Channel 1 juga akan ikut menurunkan sinyal di Aux 1.

Kelompok Grup

Grup atau kelompok kadang disebut subgrup adalah cara sederhana untuk mengoleksi beberapa saluran bersama dan menerapkan sesuatu kepada mereka. Untuk memanfaatkan grup, cukup tempatkan saluran kedalam grup yang diinginkan. Umumnya mixer mempunyai 4 grup, dengan 3 saklar disetiap saluran masukan untuk menempatkannya contoh Group 1-2, Group 3-4 dan L&R.

VCA

VCA adalah singkatan dari kalimat Voltage Controlled Amplifier. Tanpa harus masuk terlalu dalam, anggap saja VCA itu seperti sebuah kontrol remote untuk fader geser kalian. Kalian dapat beberapa saluran kedalam sebuah VCA, dan kalian juga dapat menempatkan sebuah saluran ke beberapa VCA.

Cara kerja VCA adalah sebagai berikut : anggap saja kalian mempunyai saluran vokal di saluran Channel 1 yang ditempatkan juga ke VCA 1, katakanlah Channel 1 duduk pada level 0 dB atau Unity.

Jika kalian menurunkan VCA 1 sebanyak -10 dB, sinyal yang ada pada Channel 1 juga ikut turun 10 dB, walau fadernya kalian tidak geser. Jika menurunkan fader Channel 1 lagi sebesar -10 dB, makan sinyalnya kini kenjadi -20 dB. Jika fader dibiarkan pada posisi -10dB, dan naikkan VCA kembali ke titik 0 dB, maka sinyal menjadi -10 dB. Naikkan VCA ke +10dB, dan sinyal akan kembali ke 0 dB.

Campuran Matrix

Campuran matrix pada konsol analog bekerja mirip seperti campuran aux, namun ketimbang diisi oleh beberapa saluran individual, matrix diisi oleh beberapa grup. Yang selanjutnya menciptakan sebuah campuran matrix , kalian bisa menempatkan saluran saluran kalian kedalam grup lalu mambangun sebuah campuran matrix darisana (termasuk campuran LR utama).

Campuran matrix didefinisikan dalam berapa jumlah masukan dan keluaran yang mereka miliki, contohnya 16 × 12 matrix memiliki 12 campuran individual yang diisi oleh 16 sumber.

Dengan mixer digital, kalian dapat menempatkan saluran manapun atau semuanya kedalam sebuah campuran matrix dan menggunakannya sebagai saluran aux berikutnya. Perbedaannya adalah kalian dapat menempatkan aux atau L&R kedalam matrix.

Campuran matrix kadang sedikit membingungkan, namun paling berguna untuk mengumpan ruangan ruangan lain (ruang perekaman contohnya), atau sound system PA lainnya ( tergantung kerumitan sistem.)


Google Sites
Report abuse
Page details
Page updated
Google Sites
Report abuse