Kebanyakan musisi, insinyur dan produser rekaman musik cukup menyadari akan perbedaan yang dihasilkan dari proses mastering terhadap campuran audio mereka. Mastering sendiri adalah sebuah bentuk seni, dan hasil terbaik dapat dicapai bila dikerjakan oleh tangan tangan ahli.

Namun, proses mastering sangat bergantung pada bahan mentah yang mereka peroleh. Oleh karena itu, berikut kita bahas kesalahan kesalahan yang umumnya terjadi disaat mempersiapkan bahan campuran audio sebelum masuk ke dapur mastering.

  1. Terlalu Banyak Bass

Suara bass yang berlebihan mungkin adalah salah satu masalah yang paling umum didalam hasil campuran yang dibuat distudio. Biasanya ini terkait langsung dengan lingkungan pencampuran. Studio rekaman rumahan rata rata kekurangan penerapan akustik yang benar dan penuh dengan permukaan reflektif dan jebakan bass.

Ini menghasilkan respon yang tidak seimbang diantara spektrum frekuensi bass, dengan beberapa titik yang terlalu menonjol dan yang lainnya malah menjadi tidak terdengar. Ini diterjemahkan menjadi suara frekuensi rendah yang tidak seimbang didalam campuran kalian.

Kesalahan yang paling mendasar adalah peletakan posisi speaker monitor yang tidak tepat. Speaker monitor perlu dipisahkan satu sama lainnya sejauh mungkin, begitu juga posisi kalian. Katakanlah posisi mencampur kalian berjarak 1 meter dari salah satu speaker, jarak antara speaker monitor kalian juga harusnya berjarak 1 meter satu sama lain. Selebihnya, jika jarak antar speaker terlalu dekat atau terlalu jauh dari dinding, kejelasan respon suara bass akan hilang.

  1. Suara Treble Yang Buruk

Pada ujung spektrum suara yang satunya lagi, frekuensi ujung atas juga adapat menyebabkan masalah. Walaupun tidak sekentara yang terdengar didalam lingkungan studio, frekuensi tinggi ini dapat menjadi berbeda ketika masuk dalam tahapan mastering.

Sebuah de-esser, seperti plug in Precision De-Esser, adalah cara yang baik untuk mengatasi masalah ini sebelum dicampur.

Kebanyakan campuran audio menginginkan sedikit ‘polesan’ atau ‘bersinar’ didalam hasil mastering. Ketika hal ini diterapkan, masalah pada frekuensi atas dapat muncul. Terapkan de-esser pada vokal kalian, mungkin sedikit pada bagian hi hat drum juga, walaupun kalian tidak mendengar adanya masalah. Insinyur mastering kalian akan berterima kasih.

Intinya adalah untuk memanfaatkan EQ dengan bijak dan sehemat mungkin.

  1. Tidak Ada Rentang Dinamika

Ini mungkin adalah topik yang paling banyak didiskusikan dalam era pencampuran musik modern saat ini. Selama satu dekade terakhir, pemutaran radio telah menciptakan persaingan untuk mendapatkan perhatian dari pendengar yang menciptakan persepsi semakin kencang lagu maka akan semakin menarik bagi pendengar.

Ini kebiasaan yang dimulai oleh siaran TV dan iklan radio ( sadari bagaimana suara iklan yang kencang mencuri perhatian kalian) dan merupakan hasil langsung dari perkembangan teknologi kompresor audio saat ini, yang memungkinkan kita untuk membuat “campuran radio” yang semua suaranya terdengar kencang, nendang dan tepat dimuka kalian.

Masalah yang timbul dari meningkatkan tingkat volume campuran kalian dengan cara ini adalah terkompresnya rentang dinamika dari trek audio. Rentang dinamika adalah perbedaan dari bagian suara terkeras dan terpelan didalam trek audio kalian.

Idealnya, trek audio yang kalian kirim untuk di mastering harus memiliki sinyal puncak disekitar –3 dB untuk material suara yang paling kencang (contohnya snare drum ), sementara sisa trek lainnya rata rata diarea –6 dB sampai –8 dB. Hal ini akan menghasilkan sinyal puncak dengan rentang dinamika disekitaran 3 dB sampai 5 dB.

Permasalahan dengan mengompres rentang dinamika atau menormalkan volume relatif sebuah trek audio, adalah kalian dengan efektif merampas bahan bahan kerjaan dari insinyur mastering kalian.

Seorang insinyur mastering yang handal secara teliti menggunakan kompresi multiband – mengangkat kadar tendangan dan tampilnya suara bass, menambahkan kejelasan dan kilauan ke frekuensi atas – yang semuanya memanfaatkan berbagai algoritma kompresi pada berbagai pita spektrum.

Banyak operator sound systtem dan insinyur pencampuran audio yang kurang berpengalaman akan menerapkan sebuah plug in “kompresor mastering”, menggunakan sebuah preset yang menciptakan suara bass yg kencang tapi becek, suara frekuensi tinggi yg terang dan agresif, dan hanya sedikit ruang untuk insinyur mastering untuk menambahkan atau mengurangi penekanan pada segala sesuatunya.

  1. Kurang Panning

Penting untuk memberikan dimensi kepada campuran kalian dengan menyeimbangkan beberapa elemen yang berbeda didalam sebuah bidang stereo yang bagus dan lebar. Seringkali, orang orang condong untuk mengatur semua pan ke posisi tengah, membuat campuran saling menumpuk yang kurang berdefinisi. Sementara elemen elemen yang ideal diposisikan di tengah adalah kick dan snare drum, vokal dan bass, pengatturan pan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan pemisahan antara bagian gitar, vikal latar dan bagian lainnya dari campuran musik.

  1. Masalah Fase

Dengan kebanyakan DAW yang umumnya menawarkan jumlah trek yang tidak terbatas, hasrat untuk merekam semuanya didalam format stereo menjadi sangat menggiurkan, dan elemen elemen seperti rekeman gitar akustik stereo dapat menambah kedalaman dan karakter ke sebuah trek audio.

Namun pastikan untuk mengecek campuran kalian secara mono untuk menghindari pembatalan fase dari kesalahan peletakan mikrofon. Hanya dengan meninjau tresk stereo secara solo kalian dapat mendengarkan apakah frekuensi tertentu “hilang” disaat dua saluran dijumlahkan menjadi mono.

Luangkan waktu sejenak untuk mengecek dan mengoreksi masalah fase karena jika masalah ini ttidak diatasi dari awal, kalian akan menghadapi banyak masalah setelahnya.

  1. Penempatan Vokal Yang Buruk

Sulit untuk secara objektif menempatkan vokal didalam sebuah campuran, terutama jika ini adalah lagunya si penyanyi. Dan pada banyak kejadian, sebuah trek lagu dapat terdengar sama “bagus” baik vokal agak didepan atau sedikit kebelakang. Kebanyakan profesional akan membuat dua atau tiga campuran alternatif.

  1. Trek Yang Tidak Selaras

Yang satu ini cukup sederhana. Ketika kalian mengirim beberapa grup trek stem yang terpisah seperti drum dan bass, gitar atau vokal latar untuk di mastering, pastikan semuanya dimulai dari posisi yang sama. Contohnya jika vokal utama kosong selama 30 detik diawal lagu, maka grup stem harus senyap pula selama 30 detik pada permulaannya.

  1. Tidak Mengenal Jenis Ruangan

Seperti yang dapat kalian bayangkan, ada halangan halangan didalam ruangan yang tak terbatas jumlahnya yg berpotensi mengotori campuran kalian dan mempersulit hidup insinyur mastering kalian. Ingat untuk selalu menggunakan kuping kalian, dengarkan dengan seksama dan pelajari aturan aturannya sebelum kalian mendobraknya. Jika segala sesuatunya gagal, catat kemungkinan akan kesalahan kesalahan yang diulas diatas didalam kepala kalian, maka kalian sudah berada diarah yang benar untuk hasil yang lebih baik.