Aspek aspek kunci dalam menghasilkan campuran audio yang lebih baik, dengan lebih banyak tingkat gain sebelum feedback dan cakupan suara yang meningkat – semua hal itu tak akan pernah tercapai tanpa pemahaman ilmu sound system dasar yang mumpuni.

10. Musisi paling nyaman dan tampil maksimal ketika mereka dapat mendengarkan apa yang ingin mereka dengarkan diatas panggung.

Tentunya, insinyur pemantauan dan perekaman berpengalaman sudah tahu hal ini, namun ini adalah hal penting yang perlu dipikirkan oleh para pekerja yang masih amatir. Dan ini bukan mengenai seberapa besar daya keluaran speaker monitor kalian. Ini lebih mengenai psikologi.

Ada benarnya jika kalian cukup mahir dan mengerti bagaimana cara untuk memuaskan para pemain musik, maka kalian sudah 90% menjadi seorang insinyur pencampuran yang baik. Tentu, sisa 10% nya bisa jadi adalah hal hal “ajaib” namun kalian tidak bisa membuat sebuah keajaiban tanpa memahami dasar dasarnya.

9. Suara bergerak pada kecepatan 1,130 kaki atau 343 meter per detik, pada level permukaan laut, pada suhu 68 derajat Fahrenheit dan tingkat kelembaban udara relatif 4 persen.

Ini penting karena jika kalian memahami bagaimana perilaku suara, kalian otomatis akan tahu lebih banyak tentang posisi peletakan mikrofon, mengatur menara delay dan hal hal seperti menunda sistem tata suara utama dengan speaker baris belakang. Dan kalian juga menjadi tahu kalau suara itu dapat berubah kecepatannya karena pengaruh suhu, kelembaban dan ketinggian. (Jika kalian belum tahu, saatnya untuk mencari tahu.)

8. Hukum Kuadrat Terbalik.

Kalian mungkin tahu soal penggandaan jarak dari sumber berarti bahwa daya akustiknya akan melemah sebesar 1/4? Ini berlaku disemua tempat, mulai dari teknik mikrofon sampai menyusun pengeras suara. Ini berhubungan dengan seberapa besar daya yang akan dibutuhkan dari perangkat amplifikasi audio.

Ilustrasi hukum kuadrat terbalik.

Contoh sederhananya, jika kalian normalnya mencakup area pendengar mulai dari 6 sampat 20 meter dari tumpukan speaker kalian, namun pada pertunjukan berikutnya, jarak para pendengar akan berada sejauh 12 sampai 35 meter, berapa banyak daya yang kalian butuhkan untuk menjaga daya keluaran akustik yang sama? Sekitar 4 kali lipat lebih besar! Mungkin kalian bisa mengakalinya dengan membuat tumpukan speaker delay (see number 9).

7. Kontur kekencangan suara yang seimbang dengan sistem pendengaran manusia.

Kembali ke tahun 1930an, Harvey Fletcher dan tim di laboratorium Bell Labs melakukan suatu pengujian yang menghasilkan grafik ini. Arti dari gambar tersebut adalah kuping manusia paling sensitif di frekuensi rentang menengah atas, dan kurang sensitif pada frekuensi rendah dan frekuensi yang sangat tinggi. Dalam kata lain, untuk mendengar nada pada frekuensi 100 Hz yg sama “kencang” seperti nada pada 3.5 kHz, ia harus 15 dB lebih kencang! (dengan asumsi tingkat SPL nada 3.5 kHz adalah 85 dB).

6. Distorsi itu hal buruk, kecuali memang merupakan bagian dari lagu.

Sering banget orang orang tidak menyadari adanya suara terdistorsi yang cukup tinggi, bahkan pekerja sound system professional yang sudah kawakan sekalipun.

Langkah pertama untuk melenyapkannya adalah belajar tentang penyebabnya,mulai dari struktur gain sampai kesalahan koneksi, salah penyolderan sampai selongsong yang sudah tua. Kedua, dan mungkin lebih penting, adalah untuk mendengar dan mengidentifikasikan distorsi. Apakah itu distorsi harmonik? Kelebihan beban pada salah satu channel? Atau terputus putus ? Lalu yang ketiga, segera lakukan sesuatu untuk mengatasinya.

5. Suara dari sumber yang sama dapat saling tergabung secara akustik atau keluar dari fase satu sama lain untuk menambahkan “dorongan” sebesar +3 dB (penggandaan daya) sampai saling membatalkan sepenuhnya atau bahkan minus.

Sebagai contohnya, dorongan dan pembatalan dari sinyal bass—dikarenakan gelombang berdiri yang ada didalam ruangan – hal ini juga dapat terbatalkan sepenuhnya pada beberapa tempat. Dan pikirkan juga apa yang terjadi ketika kalian memasang mikrofon RTA ditempat tersebut dan menganalisanya. Akan muncul cekukan besar pada frekuensi tertentu di bawah.

Inilah salah satu alasan betapa penting untuk melakukan beberapa pengukuran sebelum kesimpulan dalam memahami suara bass di dalam sebuah ruangan.

4. Apa yang tidak ditangkap oleh mikrofon tidak bisa diciptakan.

Tentu, plugin, efek, teknologi pemrosesan DSP dan yang sejenisnya bisa memperkeren dan sering dibutuhkan untuk menciptakan suara yang kalian inginkan, namun ide untuk merubah suara dari sebuah mic SM57 menjadi U47 lewat “pemodelan mikrofon” adalah hal yang ngawur.

Suara yang terdistorsi tidak dapat diperbaiki (lihat #6). Atau seperti yang dikatakan oleh seorang ahli komputer di tahun 1950an: “masuk sampah,keluar sampah.” Ini tidak berarti mic SM57 adalah sampah. Sebaliknya — ini adalah sebuah mikrofon bagus yang sangat beragam kegunaannya. Namun ada hal hal tertentu yang tidak ditangkap dan tidak ada pemrosesan yang dapat merubahnya.

Sebuah rantai alur audio hanya sekuat hubungan aliran yang paling lemah.

3. Suara reproduksi dari sebuah pertunjukan harusnya sesuai dengan musiknya, sederhana.

Musik big band jangan sampai terdengar seperti musik rock. Musik rock jangan sampai terdengar seperti klasik. Klasik pun jangan terdengar seperti ada sebuah sound system didalamnya.

Sinyal sinyal audio yang saling tergabung akan menghasilkan penyaringan comb filtering.

Seringkali, adalah ide yang bagus untuk memulai dari sumber awal suara untuk mencoba memahami bagaimana sebuah campuran seharusnya bersuara. Jika sumber suara “original” adalah sebuah rekaman, maka kalian bisa mencoba untuk mencari tahu efek efek apa yang dipakai didalam rekaman musik tersebut, bagaimana lagu tersebut di EQ dan irama “vibe” keseluruhannya. Jika sumber suara original adalah sebuah pertunjukan live dari beberapa instrumen akustik dan penyanyi, perhatikan dan pertimbangkan bagaimana mereka “seharusnya berbunyi.”

2. Arus Bumi.

Yang satu ini adalah subjek yang wajib untuk dipahami. Jika ada lebih dari satu jalur arus bumi didalam sebuah sound system, dan nilai resistansi terhadap bumi dari keduanya berbeda, maka akan muncul masalah suara dengung dan hum.

Berhubungan dengan masalah tersebut, berikut cara untuk menterminasi koneksi kalian, terutama jika ada bagian dari sistem yang keluar masuk mulai dari koneksi seimbang sampai terminasi koneksi tidak seimbang.

Bagus juga untuk mempelajari ciri khas suara dari berbagai jenis suara hum dan dengung ( buzz ) agar dapat mempercepat penindakan masalah ketika terjadi. Ini karena ada beberapa jenis dengung tidak berhubungan dengan masalah arus bumi, namun bisa jadi dari masalah catu daya utama contohnya.

1. Struktur Gain.

Ini adalah hal yang paling sering diabaikan, dan merupakan salah satu yang paling penting. Jika kalian tidak belajar atau tidak mengerti atau lupa — ini akan menyebabkan lebih banyak masalah bagi kalian ketimbang faktor yang lainnya.Akan lebih banyak suara noise dan distorsi didalam sistem tata suara sampai kalian mengatasi penyebab masalahnya. Dan akan lebih sedikit gain sebelum terjadi feedback juga.

Jadi begini : setiap saluran input atau masukan sinyal audio dan setiap dari perangkat harus memiliki rentang level yg optimum. Jika kalian mengumpankan sinyal suara yang terlalu lemah, besar kemungkinan kalian akan menaikkannya pada tahapan tertentu, dan kalian akan menaikkan suara noise lebih dari yg seharusnya. Dan suara noise itu selanjutnya akan menjadi sinyal kalian.

Memang, ada perangkat peredam suara noise yang dapat kalian manfaatkan, namun kenapa harus memakai alat tambahan kalau struktur gain yang benar dapat mencapai tujuan yang sama? Dan sebenarnya, kita harus seminimal mungkin dalam menggunakan unit pemrosesan sinyal untuk mencapai hasil yang bagus.

Alternatifnya, jika sebuah saluran masukan atau sebuah saluran bus campuran yg diumpankan secara berlebihan sinyalnya, ruang headroom akan habis, yang artinya akan menambah kadar distorsi. Dan ini juga tidak dapat dihilangkan nantinya. Secara artistik menambahkan distorsi lewat plugin, ampli gitar yang cadas atau beberapa perangkat pedal efek tertentu bisa menjadi hal yang keren. Menambahkan distorsi dengan membanting level masukan input atau bus campuran itu tidak keren sama sekali.

Contohnya, jika keluaran dari sebuah mic wireless bisa di atur pada level baris, namun kalian malah mengaturnya menjadi level mic dan menghubungkannya ke sebuah saluran masukan mic pada konsol mixer audio kalian, maka suara noisenya akan menjadi lebih banyak ketimbang saluran keluaran baris terhubung dengan masukan baris. Kenapa bisa begitu??? Ini dikarenakan kalian secara mendasar menurunkan level output dan lalu mendorongnya kembali naik melalui sebuah preamplifikasi mic yang gainnya tinggi.

Tentu, kadang kadang kalian mungkin ingin bereksperimen dengan menempatkan sinyal melewati sebuah transformer atau perangkat distorsi yang “baik” — hanya saja kalian harus tetap sadar kalau dari segi struktur gain, hal ini tidaklah ideal.

OK, itulah kesepuluh hal yang ada didalam daftar bahasan kita kali ini. Jika ada diantara kalian yang sudah mahir dengan hal ini, mantap! Kalian mungkin sudah mampu mencampur dengan baik, dengan lebih banyak gain sebelum feedback, cakupan yang lebih baik dan musisi yang lebih senang. Namun jangan berhenti sampai disitu saja — keluar dari zona nyaman kalian dan belajar lebih banyak lagi.