Kalian tentunya perlu memastikan kalau kalian mendapatkan suara yang agus dari setiap unit mikrofon yang kalian pakai. Itu adalah langkah pertama. Jujur saja, kalian akan menghabiskan seumur hidup kalian untuk menyempurnakan langkah pertama ini…

Untuk saat ini, mari berfokus pada langkah kedua yaitu mendapatkan level suara yang baik ketika kalian merekam dan mencampur audio.

Ketika mulai belajar merekam audio, gw diajarin untuk menyetel level sedekat mungkin dengan level puncak tanpa masuk kedalam zona merah. Gw akan tetap menaikkan tingkat gain dari preamp mic yg ada pada mikrofon snare drum sampai satu titik sebelum nge peak.

Apa yang terjadi? Tentu saja semuanya malah menjadi kelebihan beban. Ternyata musisi bermain lebih kencang pada saat tampil dibanding dengan saat melakukan cek sound.

Jadi gw langsung dong nurunin gain preamp nya sedikit. Semuanya ok ok saja sampai DUARR! Semakin nge clip.

Gw tetap nurunin level preamp sedikit demi sedikit sampai kelebihan beban sinyalnya berhenti. Kali ini, musisi yang lelah sama gw datang dan berkata, “Waduhh! Sori, yang tadi itu nge clip. Ayo coba lagi dari awal.”

Ini bukan skenario yang bagus.

Alasan mengapa orang orang biasanya kerap berpikir kalau mereka benar benar perlu “memancang” meter sinyal adalah peninggalan dari era perangkat audio analog. Semakin kencang kalian memutar tape, semakin bagus hasil bunyi rekamannya. Jika kalian mendapatkan level yang lebih rendah, suara noise dari tape akan menjadi semakin terdengar.

Hari hari ini, tentunya, disaat semua orang merekam sinyal audio secara digital dengan kualitas resolusi 24-bit. Sinyal sinyal digital tidak akan menjadi lebih bagus ketika kalian mengencangkan volume suaranya, mereka hanya bertambah kencang saja.

Jika kalian merekam trek audio yang sama dengan indikasi lampu level yang sangat dekat dengan batas puncak dan lalu dengan cukup ruang headroom, kalian tidak akan bisa membedakan kualitas dari sinyal, hanya volume kekencangannya saja yang berbeda.

Semakin banyak kalian menambahkannya, perangkat sound system analog cenderung mensaturasi dan mewarnai sinyal audio. Kebalikannya, sistem audio digital tidak seperti itu.

Apa artinya?

Jika kalian merekam suara pada kedalaman resolusi 24-bit (dan kalian kudu ), kalian mendapatkan sinyal audio sebesar 144 dB untuk kalian manfaatkan. Apa artinya ini? Tingkat noise floor dari sistem kalian secara signifikan lebih rendah ketimbang sebuah sistem analog. Faktanya, level noise floor dari sebuah sistem digital yang mumpuni secara virtual tidak eksis.

Anggap saja kalian sedang merekam suara snare drum lewat piranti DAW Pro Tools, dan bagian suaranya yang paling kencang adalah 6 dB dibawah level clipping. Jadi, secara teknis kalian bisa merekamnya 6 dB lebih kencang lagi, namun bahkan disaat kalian berada 6 dB dibawah kliping kalian masih mempunyai sinyal sebesar 138 dB yang tersisa untuk kalian pakai. Kalian masih sangat jauh diatas noise floor.

Ketimbang kalian berusaha membuat sinyal sedekat mungkin dengan batas atas meter, kalian bisa memaksimalkannya antara satu setengah dan tiga perempat dari indikator meter.

Dengan ini pemain drum dapat bermain sekencang mungkin tanpa membuat clipping setiap saluran trek dari sesi, dan kalian tidak akan berakhir dengam menepuk jidat setiap kali lampu merah klip muncul.

Jadi, apa masalah terbesar kalian ketika kalian memixing lagu pertama kali? Berani taruhan kalau itu adalah mempersiapkan level dengan benar.

Kalian mungkin sudah melewati setengah dari proses mixing dan tiba tiba beberapa lampu pemeteran level trek kalian menjadi merah, atau fader master utama kalian kliping.

Lalu kalian pasti langsung turunin dikit dong trek trek yang ngeklip. Nah sekarang campuran audio kalian pasti jadi beda suaranya, lalu kalian balik lagi nurunin trek lainnya dengan jumlah potongan yang sama. Mungkin masih belum enak.

Kalian lalu mencoba kembali menyeimbangkan ulang segala sesuatunya. Tapi tiba tiba, trek lagu kalian kembali ngeklip lagi aja.

Kalian pasti berpikir, “Memangnya terlalu kenceng ya?” Kalau udah stress kalian bisa jadi menggebrak meja saking frustasinya. Nah, selamat datang kedalam dunia mixing audio atau pencampuran suara :D.

Percayalah, kalian gak sendirian kok. Pengalaman gw, kalau kalian bertanya sama insinyur mixing audio yang udah berpengalaman, mereka akan menceritakan pengalaman yang kurleb mirip dengan yang gw bilang diatas.

Saran

Inilah bagian dimana gw akan sedikit bagiin beberapa teknik untuk menjaga level trek audio kalian agar tetap dibawah dan menghindari terjadinya kliping, tapi………………gak deh jangan dulu.

Kenapa? Karena gw pikir ada satu alasan penyebab orang orang sampai ngalamin masalah ini ketika ngemix. Gw akan bahas ini nanti.

Hal pertamaa yang bisa loe lakukan untuk mempermudah hidup loe sebagai insinyur mixing audio adalah pastiin kalian jangan merekam dengan level yang super hot.

Kalian gak perlu mematok level kalian untuk mendapatkan hasil rekaman suara yang bagus. Eloe hanya cukup dapetin level yang mumpuni, kalian bakalan bisa ngemix dengan lebih nyaman.

Memang sih, kadang juga kita gak punya kontrol terhadap level. Mungkin ketika kita hanya ngemix lagu aja, bukan ngerekam. Kalau begitu, maka kita bisa dimaklumi oleh insinyur yang ngerekam trek lagu itu.

Ok, sekarang balik ke topik cara untuk mengenyahkan semua masalah kliping yang nyebelin. Saran gw???

Coba naikin level output dari speaker monitor atau headphone elu.

Beneran deh, ini tuh penyebab paling utama gw kena klip waktu ngerjain mixing lagu, volume speaker atau headphone gw kecil banget.

Anggap aja lu lagi ngemix lagu rock, dan kalian lagi dengerin trek drum. Sebelum elu naikin level saluran bass drum ke nol (atau lebih parah lagi) diatas garis nol, coba naikin level output headphone sama speaker monitor lu dulu.

Sekarang lu bisa dengerin lagu yang lagi lu mixing dengan lebih jelas, dan level mixingan lu akan lebih baik karena di bawah batas kliping. Ingat ini lain kali kalian ngerjain mixingan lagu. Semoga saran ini bisa ngebantu gawean elu elu pade, dan ingat bantu kasih bintang 5 di halaman google dan like fb kita biar tetep idup dan bisa terus bagiin ilmu ilmu sound system buat kalian.