Perlakuan Termal Material: Furnace digunakan untuk perlakuan termal material, seperti annealing, tempering, atau quenching pada logam untuk mengubah sifat mekanis atau struktural material. Proses ini membantu meningkatkan kekuatan, kekerasan, dan ketangguhan material.
Sintesis dan Pemurnian Bahan: Furnace digunakan untuk sintesis bahan kimia dan pemurnian logam dengan cara memanaskan bahan mentah pada suhu tinggi hingga meleleh, bereaksi, atau terbakar.
Pembakaran Sampel (Ashing): Furnace digunakan dalam proses pembakaran sampel untuk mengukur kandungan abu dalam bahan organik, seperti pada sampel tanah, tanaman, atau polimer. Proses ini memanaskan sampel hingga terbakar habis, menyisakan residu abu.
Pengujian Kekuatan Termal: Furnace memungkinkan pengujian sifat termal bahan seperti logam, keramik, dan polimer pada suhu tinggi, untuk melihat bagaimana bahan tersebut bertahan di bawah kondisi panas ekstrem.
Pelapisan dan Pemadatan Material: Furnace digunakan untuk proses pelapisan logam, pemadatan keramik, atau fusi kaca, di mana material perlu dipanaskan hingga mencapai suhu leleh agar bisa dibentuk atau digabungkan dengan material lain.
Reaksi Kimia pada Suhu Tinggi: Furnace memungkinkan dilakukannya reaksi kimia pada suhu tinggi, seperti pembuatan material komposit, proses sintering, dan reaksi gas-solid di mana suhu sangat tinggi diperlukan untuk memicu reaksi.
Kalsinasi: Furnace digunakan untuk proses kalsinasi, yaitu pemanasan material pada suhu tinggi untuk menghilangkan air atau gas dari sampel, biasanya untuk proses pengubahan komposisi kimia material, seperti dalam industri semen.