Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah instrumen analitik yang digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur logam dalam sampel. Prinsip kerja AAS didasarkan pada penyerapan cahaya oleh atom bebas di fase gas. Alat ini sangat sensitif dan digunakan untuk analisis elemen jejak (trace elements) pada berbagai jenis sampel.
1. Komponen Utama
Sumber Cahaya: Lampu katoda berongga (Hollow Cathode Lamp, HCL) untuk setiap unsur yang dianalisis.
Sistem Atomisasi:
Nyala (Flame): Campuran bahan bakar (misalnya, asetilen) dan oksidator (udara atau nitrous oxide).
Furnace (Graphite Furnace): Untuk analisis unsur dengan konsentrasi sangat rendah.
Monokromator: Untuk memilih panjang gelombang spesifik yang diserap oleh unsur tertentu.
Detektor: Photomultiplier tube (PMT) untuk mendeteksi intensitas cahaya yang tersisa setelah penyerapan oleh atom.
2. Parameter Analitik
Panjang Gelombang: Rentang 190-900 nm, tergantung pada unsur yang dianalisis.
Sensitivitas: Hingga part per billion (ppb) untuk metode graphite furnace.
Mode Analisis: Flame AAS (FAAS) atau Graphite Furnace AAS (GFAAS).
Volume Sampel:
Flame: 5-10 mL.
Furnace: 5-100 µL.
1. Analisis Kuantitatif Unsur Logam
AAS digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur logam dalam berbagai jenis sampel, seperti air, tanah, makanan, dan material biologis.
2. Identifikasi Unsur Logam
AAS dapat mengidentifikasi logam tertentu berdasarkan panjang gelombang yang diserap oleh unsur tersebut.
3. Pengujian Logam Berat
AAS sering digunakan untuk mendeteksi logam berat dalam sampel, seperti Pb, Cd, Hg, dan As.
4. Analisis Lingkungan
Untuk mengukur kontaminasi logam berat dalam air, tanah, atau udara, seperti analisis air limbah atau polusi udara.
Normal