Sakramen
Sacramentum
Sacramentum
Sakramen adalah tindakan simbolis yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, yang berfungsi sebagai tanda anugerah Allah, serta penguatan iman bagi jemaat. Sakramen bukan hanya simbol, tetapi sungguh menjadi sarana di mana anugerah Tuhan disiratkan secara nyata. Meskipun sakramen adalah hal yang penting, tetapi hanya iman kepada Tuhan (Sola fide) yang dapat menyelamatkan.
Kata 'sakramen' berasal dari bahasa Latin, 'sacramentum', yang berarti 'sumpah' atau 'tanda suci'. Dalam bahasa Yunani, gereja mula-mulai memahami 'sacramentum' dengan kata 'mysterion' (μυστήριον) artinya 'misteri', yang berarti 'rahasia ilahi' atau 'misteri Allah' (juga digunakan dalam Alkitab).
Bapa gereja Agustinus dari Hippo (354-430 M) menjelaskan bahwa sakramen adalah “tanda kelihatan dari rahmat yang tidak kelihatan” (signum visibile gratiae invisibilis). Ia membedakan antara 'tanda' (signum) dan realitas rohani yang 'dilambangkannya' (res) dan keabsahan sakramen tidak tergantung pada kesucian pelayannya, tetapi pada Kristus yang bertindak di dalamnya.
Yesus Kristus dalam hidup dan pelayanan-Nya, menetapkan sakramen-sakramen melalui tindakan dan sabda-Nya yakni Baptisan dan Perjamuan Kudus. Gereja Protestan demikian mengakui dua sakramen tersebut karena bahwa Kristus-lah yang bertindak dalam setiap sakramen melalui kuasa Roh Kudus, mengandung janji keselamatan, dan menggunakan tanda lahiriah (air, roti, anggur). Tanda lahiriah yang dimaksud bukan sekedar tanda biasa, akan tetapi merupakan hubungan antar Allah dan Manusia. Hal ini berarti Allah menyatakan rahmat-Nya melalui tanda lahiriah dan manusia merespons tanda itu dengan menyatakan kasih dan kesetiaan kepada-Nya.
Secara garis besar, beberapa pokok penting dalam pemahaman mengenai sakramen,
Kita diselamatkan oleh Yesus Kristus hanya oleh kasih karunia Tuhan (Sola gratia) kita diselamatkan.
Dari segi eklesiologis atau pandangan gereja, gereja adalah ciptaan Tuhan untuk melayani dan kasih karunia Tuhan (alat-alat kasih karunia) kepada umat Tuhan melalui tanda lahir yaitu sakramen.
Dimensi teologis (iman) yang tersirat dalam sakramen, yaitu bagaimana pekerjaan Tuhan dan iman percaya jemaat diungkapkan dengan memaknai tanda lahiriah (air, roti, anggur).
Sakramen adalah kesaksian kasih karunia Tuhan dalam bentuk tanda-tanda fisik dan direspons dengan kasih dan ketaatan. Melalui sakramen, umat diingatkan mengenai keselamatan, pekerjaan keselamatan, penghormatan kepada Tuhan dan ajakan untuk hidup dalam ketaatan.
Roh Kudus bekerja dalam sakramen bukanlah sebagai suatu yang magis, akan tetapi dalam iman percaya kita (tradisi reformed), sakramen ada untuk menguatkan iman dan pekerjaan Roh Kudus mendapat tempat utama dalam pengertian sakramental ini.
Suatu sakramen selayaknya dilakukan oleh seorang Pendeta kepada yang akan menerima.
GMIM Riedel Wawalintouan - Wilayah Tondano II
Kecamatan Tondano Barat, Kabuaten Minahasa, Sulawesi Utara 95616
Telepon (0431) 322490