Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah Bapa,

Yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,

Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari Anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati, dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yang Mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus;

Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

Pengakuan Iman Rasuli (Latin: Symbolum Apostolorum) adalah salah satu rumusan iman Kristen yang paling tua dan paling dikenal, terutama dalam tradisi Gereja Barat. Meskipun tidak ditulis langsung oleh para rasul, pengakuan ini dinamakan demikian karena dianggap mencerminkan ajaran para rasul. Credo ini Berasal dari bentuk awal yang dikenal sebagai "Pengakuan Iman Roma Kuno", yang digunakan sekitar abad ke-2 sebagai bagian dari sakramen baptisan. 

Pengakuan Iman Rasuli berkembang dan mencapai bentuk finalnya sekitar abad ke-4 atau ke-5, kemungkinan besar di Galia (Perancis). Hal ini dicatat oleh Iranaeus dari Lyon dalam Adversus Haereses, ca. 180 M mengenai rumusan-rumusan iman yang menyerupai Pengakuan Iman Rasuli, dan Tertulian dalam De Praescriptione Haereticorum, ca. 200 M mengenai uraian ringkas iman Kristen yang sejalan dengan isi Pengakuan Iman Rasuli. Adapun, Rufinus dari Aquileia dalam Commentarius in Symbolum Apostolorum, ca. 400 M menjadi sumber mula-mula yang menyebut istilah Symbolum Apostolorum (Pengakuan Iman Rasuli) dan menjelaskan penggunaannya dalam katekisasi.

Pengakuan Iman Rasuli terdiri dari tiga bagian utama, yang mencerminkan iman kepada Allah Tritunggal:

1. Allah Bapa, Sang Pencipta

2. Yesus Kristus, Putra Allah dan Penebus

3. Roh Kudus dan karya-Nya dalam gereja serta kehidupan kekal