B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
mengungkapkan opini dalam bentuk kalimat yang benar;
menyusun opini dalam bentuk paragraf;
menyusun opini dengan memperhatikan fakta dalam bentu artikel.
C. Uraian Materi Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Kalimat yang Benar Apakah kamu pernah mengungkapkan pendapat? Bagaimana cara kamu mengungkapkannya? Apakah diungkapkan secara lisan? Atau secara tertulis? Pada subpelajaran ini, kamu akan belajar bagaimana mengungkapkan pendapat/opini dalam bentuk artikel secara tertulis. Namun, sebelum kamu menyusun sebuah opini dalam bentuk artikel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain struktur artikel opini, argumentasi, dan bahasa yang digunakan. 1. Struktur artikel opiniKamu tentu sudah membaca artikel opini pada subpelajaran sebelumnya, bukan? Apakah kamu memperhatikan struktur isi artikel tersebut? Artikel tersebut diawali dengan pernyataan pendapat (thesis statement) atau topik yang akan kamu kemukakan. Selanjutnya, kamu kemukakan beberapa argumentasi tentang pendapat atau pandangan kamu terhadap masalah yang dikemukakan. Pada bagian ini disebut argumentasi (arguments). Bagian akhir artikel berisi pernyataan ulang pendapat (reiteration), yakni penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan agar pembaca yakin dengan pandangan atau pendapat tersebut. 2. ArgumentasiBagian terpenting dalam artikel opini adalah argumentasi. Argumentasi yang kalian kemukakan harus kuat. Artinya argumentasi harus didukung data aktual karena artikel opini pada umumnya bersifat aktual yang berisi analisis subjektif terhadap suatu permasalahan. Argumentasi yang dibangun harus konstruktif agar pesan dalam tulisan dapat diserap secara baik oleh pembaca. Kemudian, kalian harus memberikan solusi yang komprehensif. 3. Penggunaan bahasaBahasa dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan untuk melihat sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca teks artikel adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini, gunakan bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya. Dalam menggali gagasan dan argumentasi, gunakanlah kalimat yang efektif, efisien, dan mudah dimengerti. Jika kamu menggunakan istilah asing atau bahasa daerah, buatlah padanan kata dalam bahasa Indonesia. Pada subpelajaran sebelumnya, kamu sudah dapat membedakan antara fakta dan opini penulis dalam sebuah artikel opini. Sekarang, kamu diminta menjadi seorang penulis artikel dengan mengungkapkan opini atau pendapatnya ke dalam sebuah kalimat yang baik dan benar. Menyusun Opini dalam Bentuk Paragraf Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali melakukan aktivitas membaca. Dalam membaca suatu bentuk tulisan diperlukan daya kritis, apakah tulisan itu berupa fakta atau opini. Dalam bentuk tulisan, suatu opinisebenarnya mudah dikenali. Berikut adalah penanda-penanda opini dalam suatu paragraf.
Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan adanya tanda baca petik dua (”. . . .”).
Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap fakta.
Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya, dll).
Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya, saran, pendapat, dll).
Inti dari paragraf opini adalah dapat ditemukan kata atau kalimat yang menunjukan bahwa itu adalah sebuah pendapat pribadi ataupun pandangan seseorang yang belum tentu benar, hanya berdasarkan pemikiran seseorang. Berikut adalah contoh menyusun opini dalam bentuk paragraf. Opini 1Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan novel yang sangat bagus. Novel ini memberikan kesan yang sangat mendalam dan melibatkanemosi para pembacanya. Tak hanya itu, novel ini juga memberikan pengalaman kepada pembacanya seolah-olah mereka ikut terlibat di dalam cerita tersebut. Terlebih lagi, novel ini juga sangat dicintai para pecinta novelkarena mengangkat budaya lokal. Mereka menganggap bahwa Laskar Pelangi merupakan karya terbaik Andrea Hirata. Tak heran novel ini laku keras di pasaran. Opini 2Menurut Alex Sudrajat, Jokowi adalah presiden yang sangat sederhana. Dia juga menambahkan bahwa Jokowi sangatlah ramah dan tidak suka dengan hal yang berbau mewah. Dengan pesonanya, Jokowi berhasil merebut hati para pemilih yang kebanyakan ibu-ibu. Mereka jatuh cinta dengan kesederhanaan dan kepolosan yang ada pada sosok Jokowi. Meskipun ramah dan sederhana, Jokowi merupakan pemimpin yang cukup tegas. Menyusun Fakta dalam Bentuk Artikel Setelah bisa menyusun opini dalam bentuk paragraf, pada pembahasan ini kamu akan menyusun fakta dalam bentuk artikel. Fakta adalah suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi. Fakta disertai dengan buktibukti yang mendukung kebenarannya. Oleh karena itu, fakta lebih sering sulit dibantah oleh opini seseorang. Berikut adalah ciri-ciri fakta:
merupakan suatu kebenaran umum;
menyertakan bukti berupa data-data yang akurat;
mengungkapkan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Berikut contoh kalimat fakta.
Di Kabupaten Pangandaran terdapat pantai yang indah dan sering dijadikan objek wisata.
Tasikmalaya adalah salah satu kota yang ada di Jawa Barat.
Julukan untuk Kota Bandung adalah Kota Kembang.
Perhatikan contoh fakta berikut yang terdapat dalam sebuah artikel! Fakta 1 Pada tanggal 25 April 2015 lalu, terjadi sebuah bencana alam yang sangat mengerikan di negara Nepal. Gempa bumi sebesar 7.9 SR tersebut telah mengguncang negara kecil di sebelah selatan Asia ini yang terjadi tepat pada jam 11.56 waktu setempat. Gempa tersebut telah meluluhlantahkan semua bangunan yang berdiri. Gempa tersebut telah merenggut nyawa 6.621 orang lebih dan lebih dari 14.023 korban menderita luka parah dan kehilangan tempat tinggalnya. Kebanyakan korban yang meninggal akibat dari tertimpa reruntuhan bangunan. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa berlangsung. Saat ini, Nepal membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa pakaian, makanan, dan obat-obatan. Fakta 2Ikan paus adalah satu-satunya mamalia terbesar yang hidup baik di dalam air maupun di daratan. Bobot terberat ikan ini yang pernah tercatat adalah ikan paus biru yang beratnya mencapai 7 ton dengan panjang sekitar 1.000 meter. Monster air tersebut hidup di samudra yang luas dengan memakai ribuan hewan-hewan kecil seperti ikan dan plankton. Karena termasuk ke dalam hewan mamalia, ikan paus bernapas dengan menggunakan insang dan hampir beberapa menit sekali ke permukaan untuk mengambil napas. Dalam hal berkembang biak, ikan paus bereproduksi dengan cara melahirkan 3 hingga 4 ekor bayi paus yang beratnya mencapai 2 ton. Oleh sebab itu, ikan paus merupakan monster yang hidup di lautan.
Langkah Membuat Dan Menyusun Artikel Menulis artikel opini memang bisa dikatakan susah-susah mudah, bahkan banyak dari kita yang merasa kesulitan menulis opini yang ciamik dan renyah untuk dibaca, namun menulis artikel opini juga akan terasa mudah jika kita mampu menyiasatinya atau mengetahui cara menulisnya. Berikut langkah-langkah menulis artikel opini yang bisa kita terapkan. 1. Memilih IsuDalam menulis artikel opini, pemilihan isu merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Isu yang kemudian bisa kita jadikan sebagai tema kepenulisan artikel opini ini bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, entah itu dari media cetak, menonton televisi, membaca berbagai website di internet, berdiskusi dengan orang lain, dan yang biasanya banyak dilakukan dewasa ini adalah mencari isu-isu yang sedang viral dari media sosial. 2. Mengumpulkan DataSetelah menentukan isu yang akan dibahas dalam artikel opini, langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data untuk memperkuat opini kita. Data ini bisa kita dapatkan dari berbagai sumber seperti buku, artikel, blog, atau literatur lainnya. Keberadaan internet memudahkan kita untuk melakukan proses pengumpulan data yang bisa dijadikan sebagai landasan teori dan solusi yang bisa kita tawarkan dari opini yang kita tulis. 3. Mengolah DataData-data yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber selanjutnya diolah dan disaring sesuai dengan tujuan kepenulisan artikel opini yang akan kita tulis. Pastikan data yang kita gunakan benar-benar relevan dengan opini yang kita buat dan dapat mendukung kekuatan tulisan kita. 4. Memberi JudulMemberi judul sebuah tulisan memang terkesan sederhana, namun dalam praktiknya tidak sesederhana yang kita pikirkan, pemilihan judul yang tepat akan memengaruhi keseluruhan tulisan kita dan akan menjadi penentu pertama bagi pembaca, apakah ia akan membaca tulisan kita atau tidak. Judul merupakan gerbang utama bagi pembaca untuk merasa tertarik terhadap tulisan yang kita buat. 5. Memberi Lead yang BagusPintu masuk berikutnya setelah judul adalah lead. Saat lead tulisan yang kita buat bagus dan menarik, hal itu akan memancing pembaca untuk menuntaskan pembacaan tulisan kita sampai akhir. Menulis lead bisa dengan bentuk pertanyaan, pernyataan, deskripsi, kutipan, atau bahkan kesimpulan dari opini yang kita tulis. Lead biasanya diletakkan di paragraf pembuka atau paragraf pertama. 6. Membuat Alur TulisanDalam kepenulisan opini, buatlah alur tulisan yang terstruktur dengan baik agar tulisan yang kita buat enak untuk dibaca dan mudah dipahami. Kita bisa menguraikan tulisan kita mulai dari fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang fenomena, membandingkan teori dengan fenomena dengan persepsi dan opini kita, terakhir berikan solusi terhadap isu yang kita tulis. 7. Menutup TulisanLangkah terakhir dalam menulis opini adalah menutup tulisan kita dengan solusi yang kita tawarkan, biasanya berbentuk pernyataan, namun ada juga beberapa penulis yang memilih menutup tulisannya dengan pertanyaan sehingga solusi dikembalikan kepada pembaca. Tahapan Membuat Dan Menyusun Artikel Tiap orang memiliki pandangan atau opini tersendiri mengenai suatu topik atau fenomena. Dalam percakapan, kita sering mengutarakan ini secara lisan sambil berdiskusi dengan orang lain. Tapi, bagaimana cara menyusun opini dalam bentuk artikel? Berbeda dengan percakapan, artikel tidak bersifat dua arah. Artinya, kita tidak dapat mengetahui respons pembaca mengenai tulisan kita. Tapi, artikel memungkinkan kita untuk menjelaskan opini dengan lebih rinci, rapi, dan disertai berbagai alasan.Untuk menyusun opini dalam bentuk artikel, ada tiga tahap yang harus diperhatikan:
Opini dapat dinyatakan lewat kalimat.
Opini juga dapat dijabarkan lewat paragraf yang lebih panjang.
Opini bisa disampaikan dalam bentuk artikel yang memperhatikan fakta-fakta.
Setelah menyusun opini, kita bisa mulai menuangkannya dalam bentuk artikel. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menulis opini adalah struktur, argumentasi, dan penggunaan bahasa. Sebuah artikel yang baik dimulai dengan pengenalan masalah melalui pernyataan pendapat atau thesis statement, kemudian kita dapat memulai mengemukakan pendapat tentang masalah yang kita kenalkan sebelumnya, lalu menyatakan kembali apa yang menjadi pendapat kita sebelumnya untuk lebih meyakinkan pembaca. Argumentasi adalah bagian yang terpenting dalam artikel opini. Ada beberapa hal yang harus dimiliki dalam argumentasi kita. Argumentasi yang ditulis harus kuat, dengan data-data yang faktual. Kemudian, kita harus menulis secara konstruktif agar pembaca dapat memahami dengan mudah. Lalu, berikanlah solusi yang komprehensif.Sangat penting untuk memperhatikan bahasa yang kita gunakan dalam tulisan agar pembaca menikmati serta memahami pesan di dalam tulisan. Gunakanlah kata-kata ilmiah popular yang mungkin dikenal oleh semua orang, jangan menggunakan kata-kata yang membuat pembaca sampai membuka kamus untuk mengetahuinya. Kemudian, kalimat yang ditulis komunikatif. Usahakan juga untuk menulis kalimat dengan efisien, efektif, dan mudah dipahami agar pembaca tidak bosan dengan tulisan yang bertele-tele. Ada beberapa ciri-ciri yang memudahkan kita untuk menemukan opini dalam sebuah paragraf. Pertama, penggunaan kutipan langsung seseorang, bisa berupa komentar dari seorang ahli di bidang tersebut maupun masyarakat umum. Kedua, menggunakan fakta dengan sudut pandang penulis untuk mendukung opini yang disampaikan. Ketiga, menggunakan kata ‘mungkin,’ ‘rasanya,’ dan lainnya. Keempat menggunakan kata-kata penyampaian saran, seperti ‘sebaiknya,’ ‘pendapat,’ ‘menurut,’ dan lain-lain.