3. Bahan Bukti Penunjang Kutipan bisa dalam bentuk opini dan bisa pula dalam bentuk data suatu survei dan penelitian. Sehingga menerapkan cara menulis kutipan membantu menyediakan bukti penunjang dari hasil penelitian maupun opini yang dicantumkan dalam karya tulis.
4. Menjelaskan Suatu Uraian Kutipan juga bisa digunakan untuk membantu menjelaskan suatu uraian, ketika dicantumkan dalam bentuk kutipan maka akan lebih terpercaya. Sebab penjelasan tersebut sudah dibuktikan oleh ahlinya yang menjadi sumber kutipan tadi. Tidak heran jika karya tulis ilmiah maupun non ilmiah selalu berusaha menambahkan kutipan. Yakni dengan maksud menguatkan pendapat dan juga menjelaskan suatu uraian secara lebih mendalam. Sehingga pembaca mendapatkan pemahaman yang maksimal. Baca Juga: Tips Praktis Menulis Buku Ajar dan Buku Referensi dalam 8 Pekan
Cara Menulis Kutipan dengan Benar Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan, lalu seperti apa cara menulis kutipan yang baik dan benar. Simak penjelasannya di bawah ini:
1. Cara Menulis Kutipan dari Internet Mengambil kutipan tidak harus selalu dari jurnal maupun karya tulis ilmiah lainnya, bisa juga dari artikel kredibel di internet. Cara menulis kutipan dari sumber internet adalah: Menuliskan nama penulis seperti penulisan daftar pustaka, yakni nama belakang ditaruh depan dan nama depan ditempatkan di belakang. Selanjutnya diikuti judul artikel online tersebut, lalu alamat website, tanggal publikasi artikel, dan terakhir adalah waktu mengaksesnya.
Contoh:Maria, Ratih. Lembaga Penelitian Jakarta, 2008. www.penelitian.com. Diakses pada 01 Maret 2021.2. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal Cara menulis kutipan dari sumber jurnal adalah ditulis dengan menuliskan seluruh kalimat. Lalu, bagian akhir setelah ditambahkan tanda kurung yang berisi nama belakang penulis, tanda koma, tahun terbit, tanda titik dua, nomor halaman.
Contoh:Minyak mentah umumnya diklasifikasikan menurut kandungan sulfur sebagai manis atau asam, minyak mentah manis biasanya mengandung kurang dari 0.5% sulfur dan minyak mentah lebih dari 2% sulfur (Wildan, 1994, hal. 338).
3. Cara Menulis Kutipan dari SkripsiKutipan juga bisa diambil dari skripsi, tesis, maupun disertasi yang sudah dipublikasikan. Adapun cara menulis kutipan dari sumber skripsi adalah sama dengan mengutip dari jurnal, yaitu pada akhir kutipan ditambahkan tanda kurung berisi nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman (untuk nomor halaman bersifat opsional sesuai dengan kaidah yang diikuti.
Contoh:Minyak mentah mengandung berbagai jenis zat yang kotor termasuk zat beracun, korosif dan reaktif yang bisa mahal untuk ditangani. Salah satunya adalah sulfur (Wildan, 1994 :336-361)
4. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal Online Beberapa jurnal bisa didapatkan secara online, dan cara menulis kutipan tentu berbeda dengan sumber lain seperti yang disebutkan di poin sebelumnya. Dimulai dengan mengambil kalimat secara utuh. Pada bagian akhir setelah tanda titik diberikan tanda kurung, lalu dituliskan nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Tutup tanda kurung, lalu tambahkan judul jurnal, link jurnal online tersebut, dan juga waktu mengakses jurnal online tersebut.
Contoh:Anemia penyakit kronis disebut juga dengan penyakit peradangan. Penyakit ini adalah suatu kondisi yang dapat dikaitkan dengan berbagai gangguan mendasar termasuk penyakit kronis seperti kanker, infeksi tertentu, dan penyakit autoimun dan peradangan seperti rheumatoid arthritis atau lupus (Budi, 2013: 175) Jurnal Mitra, diakses melalui: http: journal kesehatan.com pada tanggal 01 Maret 2021.
5. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal Internasional Cara menulis kutipan selanjutnya adalah ketika referensi diambil dari jurnal internasional. Yakni dengan menuliskan kutipan secara langsung dan utuh, kemudian di bagian akhir kutipan ditambahkan kredit. Setelah titik, dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama penulis, tahun, lalu titik dua dan diikuti oleh halaman dimana kutipan tersebut diambil. Selain mengambil kutipan secara langsung, kutipan dari jurnal internasional juga bisa dibuat tidak langsung. Contoh:Need-Based Strategic Approach – Teaching of Business Communication: Because of industry expectations of business students’ ability and competence to communicate effectively and efficiently and based on empirical evidence from studies (Lesiker, 1976 : 33).
Beda sumber referensi maka penulisan kutipan nantinya akan ikut berbeda, seperti saat menulis daftar pustaka. Hanya saja aturan penulisan kutipan terutama di bagian kredit tentu tidak sama dengan daftar pustaka tersebut.
Oleh sebab itu perlu dipahami dengan baik melalui penjelasan di atas. Supaya tidak lagi melakukan kesalahan dalam cara menulis kutipan. Selain terhindar dari plagiat juga memastikan pembaca memahami makna dari isi karya tulis dengan kutipan yang diambil tadi..
D. Cara membuat daftar pustaka
Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber BukuAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku.
1. NamaNama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.
2. Tahun TerbitSetelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul BukuTuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic (miring).
4. Kota dan Nama PenerbitBagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
Contoh Daftar Pustaka dari BukuData Buku:Judul : Family Medical Care Volume 4Penulis : Dr. John F. KnightPenerbit : Indonesia Publishing HouseKota Penerbit : BandungTahun Terbit : 2001
Cara Penulisan:Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.
Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau MajalahTidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.
1. NamaPastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.
2. JudulDahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [(…)].
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel JurnalData Artikel:Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota PangkalpinangPenulis : Umar SolikhanPenerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan KebudayaanKota Terbit : PangkalpinangTahun Terbit : 2013
Cara Penulisan:Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penulisan Daftar Pustaka dari InternetSelain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet (dalam jaringan.daring/online). Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut:
1. NamaCara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak.
2. Tahun PenayanganTuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.
3. JudulJudul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip (“).
4. URLJangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya.
5. Waktu PengambilanDi bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi.
Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma (,).
Contoh Daftar Pustaka dari Internet (Artikel Daring)Data Artikel:Judul : Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global?Penulis : Jeko Iqbal RezaTanggal Tayang : 29 Agustus 2015Waktu Akses : 10 Februari 2016, pukul 10.27URL : http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global
Cara Penulisan:Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”, http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.