A. Kompetensi Dasar 3.13. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal B. Deskripsi Singkat Materi Selamat bertemu lagi anak-anak hebat. Kali ini kita bertemu pada modul pembelajaran kelas XI semester genap. Semoga kalian tetap bersemangat untuk belajar menggunakan modul. Modul kali ini membahas materi tentang isi, sistematika, dan kebahasaan proposal. Agar memiliki kompetensi yang baik dalam menyususn proposal, kalian harus mempelajari secara cermat dan mengikuti petunjuk yang diberikan dalam modul ini. Proposal merupakan tulisan yang dibuat untuk merencanakan sebuah kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan tertib karena terrencana dengan baik, intinya proposal akan digunakan sebagai pedoman kerja atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Pada kesempatan yang akan kalian pelajari ditekankan pada jenis proposal karya ilmiah, karena pada kegiatan kedua kalian harus dapat merancang proposal karya ilmiah. C. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:1. menganalisis isi teks proposal;2. menganalisis kaidah kebahasaan teks proposal. D. Uraian Materi
Kebahasaan proposal
Terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif (Menyampaikan pendapat yang dapat memberikan alasan atau bukti pihak lain yang dituju).
Terdapat pernyataan yang bersifat persuasif (Kalimat pada proposal dapat mempengaruhi dan meyakinkan orang lain)
Banyak menggunakan istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan tidak menggunakan bahasa kiasan.
Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian), misalnya berlatih, membaca, mengisi, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian seperti selain itu, pertama, kedua, ketiga.
Menggunakan kata-kata yang sebuah perencanaan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal sebagai usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.
Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju atau penerima proposal
Dari uraian di atas Kalian telah mengatahui pengertian proposal, isi, sistematika serta kaidah kebahasaan yang ada di dalamnya. Dengan begitu Kalian bisa semakin memahami dan dapat merancang proposal yang baik dan benar pada kegiatan kedua. Demikian semoga uraian ini bermanfaat untuk Kalian semua.
Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Proposal Perhatikan kembali cuplikan berikut. Kurikulum baru yang tidak beberapa lama lagi diberlakukan, merupakan momentum terbaik dalam memperbaiki kondisi yang tidak menggembirakan itu. Apalagi dengan pendekatan yang digunakan kurikulum ini yang sangat kondusif bagi dilakukannya upaya-upaya tersebut. Kurikulum baru tersebut memberdayakan peran guru dalam pengembangannya, terutama dalam pemilihan materi dan penggunaan metode yang sesuai dengan kompetensi para siswanya. Dengan demikian, terangakatnya prestasi dan keterampilan membaca dan menulis siswa, kembali kepada peran para pengajar dalam pengajarannya. Untuk itu, sebuah upaya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk dilakukan. Beberapa kaidah kebahasaan yang menandai sebuah proposal tampak di dalamnya. Di dalam tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif. Argumen yang dimaksud, antara lain, tentang pemberlakuan kurikulum baru sebagai momentum terbaik untuk memperbaiki kondisi (pembelajaran). Kurikulum baru mendorong pemberdayaan peran guru (pengajar) dalam mengembangkan kompetensi siswa. Argumen-argumen tersebut akan lebih meyakinkan apabila disertai dengan alasan. Suatu alasan sering kali menggunakan konjungsi penyebaban, seperti sebab, karena, oleh karena itu. Selain pernyataan-pernyataan argumentatif, di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat persuasif. Hal ini dimaksudkan untuk menggugah penerima proposal untuk menerima ajuan itu. Misalnya, perhatikanlah kalimat terakhir dalam cuplikan itu. Kalimat “Untuk itu, sebuah upaya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk dilakukan” merupakan kalimat persuasif yang menyatakan pentingnya kegiatan yang diajukannya itu sehingga diharapkan pihak yang ditujunya bisa menerimanya.
Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.
Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya.
Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga.
Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan, diharapkan, direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.
Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.
Tujuan Proposal
Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan sebuah kegiatan.
Apabila terkait dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor.
Untuk mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
Apabila berkaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut.
Untuk mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal bisnis.