A. Tujuan Pembelajaran Pada bagian ini kalian akan memahami bahwa tujuan menulis paragraf argumentasi adalah untuk menyampaikan pendapat atau opini penulis tentang suatu masalah. Agar orang percaya pada opini-opini penulis, data atau fakta yang mendukung harus disertakan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kalian akan diajak untuk mengenali kalimat fakta dan kalimat opini yang digunakan dalam teks argumentasi. B. Pengertian Fakta dan Opini Paragraf argumentasi biasanya dipakai oleh penulis untuk menyampaikan opini berupa ide-ide atau gagasan-gagasannya tentang suatu hal. Agar pembaca mengikuti opini penulis perlu disertakan data berupa fakta-fakta. Sebagai pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini sehingga informasi yang diperoleh tidak tercampur aduk antara fakta atau kenyataan dengan sebuah opini atau pendapat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang di dalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia opini mempunyai tigapengertian, yaitu pendapat, pikiran, dan pendirian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat atau pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan atau kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.
C. Contoh Fakta dan Opini Contoh kalimat fakta sebagai berikut.
Salah satu daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa adalah Jawa Barat.
Sekitar 70% penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai sumber makanan pokok.
Sagu dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Papua dan sebagian Maluku.
Contoh kalimat opini sebagai berikut.
Apabila dikembangkan dengan baik, sagu dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok di Indonesia.
Sebagian warga negara Jepang mulai menyukai ubi ungu sebagai makanan pokok pengganti nasi.
Jika memungkinkan, dalam waktu dekat Indonesia bisa mengekspor umbi ke beberapa negara di Eropa,