Program Pelestarian Ekosistem Mangrove
Pengelola Program: JS Tasirin, MYMA Sumakud, EFS Pangemanan, JI Kalangi.
Melestarikan ekosistem mangrove di kawasan Sulawesi.
Sasaran 1: Mengidentifikasi semua jenis tumbuhan yang ditemukan di ekosistem mangrove dan yang terkait.
Sasaran 2: Membuat deskripsi tentang struktur dan komposisi serta fungsi dan proses ekologi dalam ekosistem mangrove.
Sasaran 3: Membuat deskripsi etnobiologi dan sosial ekonomi terkait ekosistem mangrove.
Petak dasar yang dipetakan adalah 20x20 m. Sampling bisa dilakukan pada peta dasar ini atau mengacu pada petak-petak ini. Misalnya, pengamatan seedling bisa dilaksanakan pada petak 2x2m di dalam petak 20x20 yang telah dipetakan ini. Untuk pengamatan yang membutuhkan satuan unit lahan yang lebih besar, misalnya 1 ha, bisa menggunakan 25 petak-petak 20x20m ini yang berdampingan 5x5.
Prioritas utama adalah hutan mangrove di Sulawesi Utara. Hasil akhir adalah peta distribusi ekosistem mangrove.
Setiap jenis mangrove dipetakan di semua kawasan hutan mangrove sampai pada petak 20x20 m. Observasi dengan menggunakan transek garis bisa dilaksanakan untuk identifikasi jenis jika ada kebutuhan tertentu. Dengan transek garis perlu mengadopsi pengamatan presence-absence di setiap petak 20x20 m. Hasil akhir adalah herbarium (rangkap 5) untuk setiap jenis dan peta kehadiran setiap jenis pada grid 20x20 m. Hasil jangka panjang adalah peta jenis di Pulau Sulawesi dan kawasan lain disekitarnya.
Melakukan monitoring pengaruh pasang surut, kadar garam, medium tumbuh terhadap struktur dan komposisi jenis mangrove pada sampel yang di acak pada petak 20x20 atau kelipatannya yang telah dipetakan. Hasil yang diharapkan: (1) Teori mengenai hubungan antara faktor pasang surut, kadar garam, medium tumbuh terhadap struktur dan komposisi jenis mangrove; (2) Teori tentang pola-pola umum mengenai distribusi jenis mangrove pada satu kawasan atau ekoregion.
Pengamatan siklus unsur hara (litter-fall dan dekomposisi) yang diletakkan pada petak sampel yang mengacu pada petak 20x20 atau kelipatannya yang telah dipetakan.
Analisis dominansi menggunakan INP. Berbasis petak 20x20 m. hasil akhir adalah urutan jenis dominan dan potensi kayu.
(1) Persamaan pendugaan biomasa dan karbon untuk jenis-jenis target. (2) Dugaan simpanan biomasa dan karbon.
Melakukan inventarisasi pemanfaatan jenis-jenis mangrove oleh penduduk sekitar.
Mengembangkan teknik pemanfaatan buah, daun, kulit, batang, akar dari jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di hutan mangrove.
Melakukan survey sosial dan nilai ekonomi mangrove.
Metode
1. Hutan mangrove Tasikoki dibagi dalam grid 20x20 m. Link Tabel.
2. Pengamatan untuk deskripsi Diospyros sp dan distribusinya di HM Tasikoki. Andhika Lamada (Skripsi).
3. Inventarisasi semua jenis di tiap plot.
4. Pendanaan oleh PPS Tasikoki (Yayasan Masarang)
Hasil
1. Peta grid HM Tasikoki
2. Deskripsi Diospyros sp dan distribusinya di HM Tasikoki
3. Daftar jenis dan distribusinya di HM Tasikoki
4. Herbarium
JS Tasirin, MYMA Sumakud, dst. Buku: (1) Pendahuluan. (2) Hutan Mangrove. (3) Distribusi Mangrove. (4) Peta-peta
A Lamada, JS Tasirin, MT Lasut. Skripsi.