Post date: Mar 14, 2019 7:26:46 AM
Prodi kehutanan menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Pengolahan Kayu Jabon Merah dan Pemasarannya pada hari Jumat, tanggal 6 Oktober 2015. Pembicara datang dari PT Global Amara Prima (GAP Group) yakni Franky Bastiaan (CEO) dan Meivy Lumangkun (Direktur). PT GAP memiliki pabrik vinir yang didirikan di Kauditan, Minahasa Utara. Kayu yang menjadi primadona perusahan ini adalah Jabon Merah. Pasokan bahan baku berasal dari Sulawesi Utara, Maluku Utara, Gorontalo dan Sulawesi tengah.
Jabon Merah dikenal dengan nama lokal Karumama memiliki nama ilmiah Anthocephalus macrophyllus. Karumama ditemukan secara alami di hutan-hutan Pulau Sulawesi, Maluku Utara dan Maluku. Tanaman muda ditemukan melimpah pada lahan hutan yang baru dibuka. Karumama disebut jenis oportunis karena beregenerasi dan mendominasi dengan sangat cepat pada lahan baru terbuka. Jenis ini termasuk jenis cepat tumbuh. Diameter 40 cm sudah dicapai dalam umur 5 tahun. Struktur dan tekstur vinir kayu karumama termasuk yang terbaik untuk lapisan face and back. Karakteristik ini membuat Karumama menjadi sangat diminati dalam industri kayu lapis.
PT Global Amara Prima (GAP) telah mendirikan pabrik vinir pertama di Sulawesi Utara dan akan ditingkatkan menjadi pabrik kayu lapis pada tahun 2016. Karumama adalah jenis target untuk vinir walaupun pada prinsipnya semua jenis kayu bisa dijadikan vinir untuk bahan dasar kayu lapis. Pasar kayu karumama tersedia. Mahasiswa Kehutanan akan dilatih untuk menjadi entrepreneur handal dalam industri kayu lapis dan piawai dalam silvikultur karumama. Spin-off effect dari kuliah umum ini adalah pemanfaatan vinir rusak dan sisa rotary untuk crafting.