Keanekaan HayatiSulawesi adalah pulau istimewa dari sudut pandang keanekaan hayati. Sulawesi memiliki sejumlah jenis kharsimatik yang menjadi sumber pengetahuan biologi global. Beberapa jenis endemik sulawesi yang banyak mendapat perhatian peneliti adalah Macaca nigra, Macaca nigrecens, Macaca hecki, Ailurops ursinus, Ailurops melanotis, Strigocuscus celebensis, Tarsius tarsier, Tarsius sangirensis, Tarsius tumpara, Macrocephalon maleo, dan ratusan jenis lainnya.
Semua jenis ini perlu mendapat perhatian penelitian yang berarti untuk melengkapi pengetahuan tentang proses dan fungsi ekologi.
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai jenis-jenis ini, riset akan dilaksanakan menyangkut:
1. Ekologi Populasi. Transek dibuat untuk menarik sampel pengamatan di lokasi penelitian. Setiap transek akan diamati beberapa kali. Dengan metode Distance, kerapatan populasi dari setiap jenis akan diestimasi dan dan dampak habitat terhadap jumlah satwa.
2. Feeding ecology. Survei ekologi dasar dilakukan untuk mengidentifikasi pohon yang buah atau daunnya dimakan satwa. Masih banyak pohon yang belum diidentifikasi di banyak tempat di Sulawesi, oleh sebab itu kombinasi antara pengetahuan penduduk lokal dan ahli botani akan dikombinasikan dalam menentukan jenis pohon preferensi satwa-satwa ini. Karakteristik dari pohon dan struktur habitat akan dicatat untuk menkonstruksi preferensi makanan.
3. Behavioural ecology. Studi dan pencatatan behaviours seperti: resting, eating, sleeping, moving, grooming and interacting with others akan di catat setiap menit.